Monday, December 31, 2007

Down To Jatiluhur

Siang yang cerah di hari kamis libur itu. Yap, saya akan menuju ke Danau / Waduk Juanda atau yang lebih terkenal dengan nama Jatiluhur. Walaupun bukan tujuan wisata yang cukup ramai atau menarik, namun Waduk buatan manusia sungguh tidak kehilangan pesonanya sebagai salah satu tujuan wisata di seputaran Jawa Barat.

Berlokasi di Purwakarta, tepatnya di kecamatan Jatiluhur, selepas tol Jakarta Cikampek, anda harus masuk ke tol Purbaleunyi. Masuk ke pintu exit kedua (setelah exit Sadang) tepatnya exit Jatiluhur, ya, anda on the way menuju Jatiluhur. Begitu masuk ke dalam wilayah kota Purwakarta, seperti layaknya kota-kota tidak terlalu besar di Indonesia, secara umum jalan raya hanya terbagi menjadi dua lanjur, kiri maupun kanan. Pengecualian untuk keluar tol Jatiluhur, anda akan berhadapan dengan persimpangan besar, segera ambil jalur kiri. Disini, anda akan berhadapan dengan bus bus besar antar provinsi yang umumnya menuju Subang atau Bandung. lanjutkan perjalanan melewati daerah perkebunan/hutan hingga pertigaan arah Sadang/Cikampek. Ups, jangan sampai kebablasan, sebab saya sudah kebabalasan disini. Apabila anda melewati jembatan, maka dapat dipastikan anda salah jalan. Berputarlah kembali hingag pertigaan untuk mengambil arah tanjakan ke atas (tampaknya seperti jalan kecil), itulah jalan menuju Waduk Jatiluhur. Cukup telusuri jalan tersebut, sesampai di daerah yang mirip terminal, segera belok kanan. Voila, tak lama lagi anda akan tiba di Jatiluhur.

Tulisan menuju Waduk Jatiluhur memang tidak begitu terlalu kentara, terutama setelah anda sampai di sebuah pertigaan besar ke arah kiri. Anda harus jeli melihat tanda pintu masuk Grama Tirta Jatiluhur. Ambil arah kiri, maka anda akan berhadapan dengan kantor polisi plus hutan cemara di sebelah kanan. Anda sudah di arah yang benar. Tak lama kemudian, anda akan berjumpa dengan pintu masuk Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur. Per orang akan dikenakan Rp. 7500 dan mobil Rp. 7500 juga.

Di dalam lokasi wisata, ada banyak petunjuk jalan sehingga anda tidak perlu takut akan tersesat karena memang jalanan masuknya mirip dengan jalan pegunungan yang berkelok kelok walaupun alamnya sungguh asri dan aspalnya sungguh mulus. Secara umum kawasan wisata ini terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain Daerah Pintu Air Bendungan Jatiluhur dan Wisata Utama yakni Waduk Jatiluhur itu sendiri. Silahkan pilih section mana saja yang anda kehendaki untuk dikunjungi.

Wednesday, December 26, 2007

Half Way To Go To Bandung

Selayaknya Orang Jakarta pada umumnya, perjalanan Ka Bandung semenjak tahun 2005 sudah bukan tantangan yang terlalu berat ketika Tol Cipularang dibuka untuk umum. Jakarta Bandung yang dapat ditempuh mulai dari 3 hingga 5 jam, tergantung jalur yang ditempuh, kini bisa ditempuh hanya dalam waktu 2,5 bahkan 1 jam untuk yang benar-benar ngebut. Namun untuk waktu standard, kurang lebih banyak orang menghabiskan waktu selama 2 jam di jalan tol ini.

Perjalanan menuju Bandung bisa dimulai selepas Cawang, ketika orang mengambil arah Cikampek. Jalan Tol yang digunakan adalah Jalan Tol Jakarta Cikampek dan mengambil exit tepat di exit terakhir di jalan tol tersebut yakni exit Sadang, Subang, Purwakarta dan Bandung. Apabila anda sudah mencapai exit ini, anda sudah separuh jalan menuju Bandung. Dari sini, dimulailah paruh jalan kedua menuju Bandung dengan melewati Jalan Tol Purbaleunyi yang karakteristiknya sama sekali berbeda dengan jalan tol Cikampek.

Jalan Tol Purbaleunyi memiliki karakteristik yang khas yang mungkin jarang anda temui di jalan tol lainnya. Jalan tol ini membelah banyak sekali bukit sehingga di sepanjang jalan tol tersebut banyak peringatan seperti "Hati-hati Banyak Angin" atau "Angin keras". Memang, terkadang, angin yang berhembus di seputaran lembah Purbaleunyi cukup keras hingga mampu menggeser lajur sebuah mobil. Kadangkala, Wind Shield cukup berguna juga di tempat ini. Karakteristik lainnya adalah jalur pendakian maupun turunan yang banyak ditemui selepas Exit Purwakarta. Pada beberapa bagian, tampak tulisan "Awal jalur Pendakian 300m" atau "Akhir Jalur Pendakian". Tulisan tersebut bermaksud agar anda mengurangi gigi mesin kendaraan anda guna mendaki jalur yang memiliki panjang lumayan. Apabila anda paksakan dengan kecepatan dan gigi yang ada, mungkin anda bisa akan tetap melaju namun akan memboroskan cukup bahan bakar.

Karakteristik ketiga ialah Jalan Tol yang anda lewati ini tergolong jalan Tol yang dibangun diantara jembatan yang cukup tinggi. Berhubung harus melewati bukit, maka sebagai penghubung bukit tersebut adalah jembatan dengan konstruksi yang cukup tinggi dan dapat dijadikan pemandangan yang menarik apabila anda menuju Bandung via Purwakarta. Beberapa jembatan tersebut adalah Cisomang, Cikubang, Cipada dan Cikao. Bagi yang melalui Purwakarta untuk menuju Bandung, jembatan ini adalah suatu pemandangan yang indah. Namun, bagi orang yang sadar, tampaknya cukup mengerikan juga untuk melalui jembatan tersebut dengan ketinggian yang dapat dikatakan lumayan.

Di jalan tol Purbaleunyi ini terdapat 3 buah exit yang aktif beroperasi. exit pertama arah menuju Bandung terdapat di Sadang. Exit Sadang ini menuju Purwakarta, Cikampek dan Subang. Exit kedua terletak kurang lebih 8 KM setelahnya yakni exit Jatiluhur. Exit Jatiluhur ini menuju Jatiluhur, Purwakarta Kota dan Ciganea. Praktis, setelah exit kedua, sepanjang kurang lebih 50 KM, anda tidak akan bertemu lagi dengan exit karena jalan tol sisanya ini membelah perbukitan (4 jembatan yang disebutkan tadi berada di 50 KM ini). Exit terakhir yang akan anda temui sebelum anda masuk ke Bandung adalah Exit Padalarang. Dari Padalarang, anda bisa meneruskan masuk ke Padalarang Barat hingga Pasteur atau masuk ke salah satu pintu exit Bandung yang ada (Buah Batu, Kopo, dll) dan Cileunyi (untuk meneruskan hingga Cirebon, Jawa Tengah, Garut dan Tasikmalaya).

So, jangan sampai salah pilih exit disini sehubungan dengan lokasi yang akan anda tuju. Apabila anda mau menuju Waduk Jatiluhur, silahkan keluar dari exit Jatiluhur (jangan mengira terdapat exit lagi di depan karena kalau tidak, anda harus melalui 50 KM terlebih dahulu baru bertemu exit Padalarang). Ya, saya keluar di Exit Jatiluhur karena ingin menuju Waduk Jatiluhur. Pemandangan indah yang sebenarnya memang masih terdapat jauh di depan, sepanjang 50 KM tersebut. Namun, beberapa tempat setelah exit Cikampek hingga menuju Purwakarta juga menawarkan pemandangan indah yang tidak boleh anda lewatkan. Sayang beribu sayang, jalur tol Purbaleunyi hanya efektif diisi oleh dua buah kendaraan. Selain berakibat kemacetan terlebih apabila ada kendaraan berat yang menggunakan sisi kanan lajur, anda juga tidak memiliki lokasi untuk berhenti di sepanjang Sadang menuju Purwakarta guna menikmati pemandangan yang ada. Praktis, selepas pintu Tol Jatiluhur, barulah saya dapat menikmati berfoto di Purbaleunyi.

Friday, December 21, 2007

Jakarta - Cikampek Yang Lurus

Adalah sebuah jalan tol yang sangat terkenal di sebelah timur Jakarta, yang menghubungkan Jakarta dengan Cikampek. Jalan tol ini sedemikian terkenalnya pada era pertengahan 90-an karena banyaknya kecelakaan yang terjadi di jalan tol ini sehingga masyarakat umum menganggap bahwa jalan tol ini tergolong angker.

Jalan Tol Jakarta Cikampek yang kita bicarakan disini membentang sejauh kurang lebih 50-60 kilometer dan melewati berbagai daerah di Jawa Barat, mulai dari Cawang, Pondok Gede, Bekasi, Cikarang, Karawang dan Cikampek. Selain menuju Cikampek sebagai tujuan akhirnya, jalan tol ini juga menghubungkan beberapa kota mulai dari Cirebon, Bandung (Via Cipularang), Tegal, Tasik, Garut, dan Jawa Tengah. Keistimewaan jalan tol ini adalah jalannya yang hampir selalu lurus sepanjang jalan mulai dari Jakarta hingga Cikampek serta lebar jalurnya yang cukup bervariasi, mulai dari 2 hingga 3 jalur. Selain itu, banyak rest area yang cukup menarik dan modern yang dapat dimanfaatkan sepanjang area ini apabila anda menyimak dengan jelas semua perjalanan, mulai dari kilometer 19, 39, 52 dan 57. Sisanya adalah rest area kecil yang cukup berguna juga dalam situasi darurat walau tidak sebagus dan serapih rest area yang tadi saya sebutkan tadi.

Rest area pertama yang menonjolkan kualitas dan lifestyle pertama kali dibangun di kilometer 19 Jalan Tol Jakarta Cikampek, tepatnya di daerah Bekasi Barat. Di rest area KM 19 ini selain terdapat Gas Station by Pertamina, terdapat pula Starbucks Coffee, Mc Donald, Dunkin Donuts, Pizza Hut, Pujasera dan Alfamart. Kelihatannya bukan seperti rest area, tapi suatu tempat untuk hang out yach? hehehe

Apabila Bekasi masih terlalu dekat dengan Jakarta, silahkan lanjut ke rest area berikutnya di Cikarang yang sudah mulai berbukit-bukit, tepatnya di KM 39. Hampir serupa seperti KM 19, rest area ini memiliki tempat parkir yang luas, McD, KFC, Dunkin, Pujasera dan dua buah Alfamart. Selain itu banyak sekali café-café kecil di lokasi ini dimana anda dapat menikmati al fresco dining di sini. Memang, antara 19 dan 39 tidak terdapat Rest Area yang cukup cozy walaupun masih terdapat beberapa tempat perhentian yang ala kadarnya. Pemandangan indah yang dapat anda temui untuk daerah ini adalah perbukitan kecil-kecil yang mengapit di sisi kanan dan kiri jalan tol plus beberapa bangunan industri serta sawah.

Next destination is Karawang, dekat dengan Rengas Dengklok. Apakah nama tersebut mengingatkan anda akan sesuatu? yang jelas, lokasi perumusan naskah proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik berada disini. Sayangnya, rest area 52 waktu itu sedang ditutup. Kemungkinan besar sedang ada perbaikan atau sesuatu, sehingga kita melaju lagi ke rest area terakhir di jalan Tol Jakarta Cikampek, berlokasi masih di Karawang, dekat dengan Kota Bukit Indah, Cikampek maupun exit Sadang, atau di Kilometer 57. Yang jelas, struktur daerah ini sudah sungguh berbeda dengan rest area sebelumnya karena makin menjauh dari wilayah Jakarta. Hutan dan persawahan serta bukit makin mendominasi wajah wilayah ini. Di rest area ini, selain terdapat gas station pada umumnya, terdapat K Circle Mart, Alfamart, KFC, Solaria, dan beberapa rumah makan pada umumnya. Selain itu, salah satu yang menarik disini adalah adanya sebuah Masjid untuk peribadatan umat Muslim yang bernama Al-Taubah. Dekorasi dari masjid tersebut, plus hiasan arsitekturnya sungguh indah, pantaslah kalau masjid ini menjadi icon dari KM57 rest Area. Pada saat kunjungan, di lokasi ini sedang berlangsung pemotongan hewan qurban sehubungan dengan Hari raya Idul Adha yang berlangsung tepat di hari saya mengunjungi rest area ini. Gas station di rest area ini bahkan diklaim sebagai rest area terbaik dan terakurat dari segi kualitas dan kuantitas se-Indonesia.

Apapun pilihannya, silahkan pilih rest area yang cocok dengan pilihan anda selama perjalanan anda menuju Cikampek dari Jakarta ataupun menuju Bandung. Tidak perlu berhenti di setiap rest area sepetri yang saya lakukan, namun pilihlah rest area yang sesuai dengan kebutuhan anda. Apabila anda nekad, maka Jakarta Cikampek yang umumnya dapat ditempuh selama kurang lebih satu jam dengan kecepatan biasa, maka akan molor menjadi 2,5 jam karena harus mereview semua rest area arah Cikampek tadi.

Wednesday, December 19, 2007

Seandainya, Semua Gas Station Di Jakarta Seperti Ini

Senin malam, 17 Desember 2007, malam berhujan di Jakarta. Waktu itu, saya sedang dalam perjalanan pulang dari arah Ambassador menuju Kebayoran Lama melalui pejompongan. Dari Ambassador, hujan tampaknya sudah turun walaupun tidak terlalu deras. Menjelang Jembatan Karet, hujan turun bahkan semakin derasnya, meninggalkan saya yang basah kuyub walaupun mengenakan jas hujan. Timbullah pikiran untuk meneduhkan diri di salah satu tempat di Jakarta yang masih buka malam itu (saat itu pukul setengah sebelas malam). Dimana lokasi di jakarta yang masih buka hingga selarut itu? Walaupun Jakarta kota besar, banyak juga tempat tempat yang tutup selepas pukul sepuluh malam. Tentu saja, dengan tidak memasukkan dalam daftar lokasi pinggir jalan. Yang saya maksud adalah lokasi lounge atau café yang cozy yang dapat disinggahi hingga pagi menjelang. Dimana lokasi tersebut? sementara saya sudah basah kuyub.

Ketika saya melintas di Pejompongan, tepatnya di depan Gas Station Pejompongan, tepat di perempatan Pejompongan-Bendungan Hilir, saya melihat plang Bengawan Solo Coffee, bersanding dengan Hartz Chicken Express. Tring! Akhirnya saya menemukan lokasi untuk saya singgahi. Beruntungnya lagi, Bengawan Solo Coffee adalah salah satu jenis minuman yang cukup sering saya konsumsi berhubung dari segi harga memang cenderung lebih ekonomis dibanding coffee shop luar seperti Starbucks ataupun Coffee Bean & Tea Leaf. Dengan banderol harga berkisar 11.000 hingga yang termahal 23.500 untuk Ice Blended (My fave!), Bengawan Solo memang patut dijadikan pilihan.

Bengawan Solo di Pejompongan ini buka 24 jam. Untungnya, saya menemukan lokasi yang bisa menemani saya berteduh hingga menjelang pagi dan menjelang hujan reda. Sembari meneguk secangkir ice blended peppermint moccha (19.500) dan Cookies Brandy (23.500) saya ditemani dengan buku buku dan majalah serta gratis Koran Tempo. Suasana di dalam coffee shop tersebut juga cukup menarik. Dengan pencahayaan yang tidak terlalu gelap, bangku bangku berjejer di dalam coffee shop yang tidak terlalu lebar, orang-orang sedang sibuk mengobrol maupun mengetik di notebook mereka masing-masing, dan baristanya yang sangat supel dan suka mengobrol, menjadikan suasana di dalam coffee shop tersebut benar - benar nyaman.

Ruangannya secara garis besar terbagi menjadi dua, satu indoor, dan satu lagi al fresco dining, di luar (terkena rintik hujan). Sayangnya saya tidak bisa menikmati al fresco karena guyuran air di luar cukup deras. Sayang sekali karena untuk al fresco dining terdapat hiasan berupa pohon pohon yang ditutup dengan kain Bali khas kotak-kotak (sangat Bali).

Sayangnya, lokasi serupa di Jakarta sangat sedikit yang seperti ini. Hanya sedikit Gas Station di Jakarta yang menyediakan lokasi peristirahatan yang cukup cozy sepetri ini untuk dinikmati para pelancong yang capai atau kehujanan. beberapa diantaranya bahkan tidak layak dikatakan sebagai Gas Station karena kemapuan dasar mereka untuk melayani saja sudah tidak becus seperti halnya di Glodok dan di Sabang. Namun, tentu saja, salah satu Gas Station milik Pertamina dan yang satu lagi yang berada di jalan Tol Cikampek, patut menjadi salah satu pilihan ketika anda ingin suasana santai yang dadakan dalam artian kebutuhan akan tempat istirahat dalam kondisi yang tiba-tiba saja butuh.

Tuesday, December 18, 2007

Malam-Malam Berwisata Ke Sanur Ancol, Jakarta

Jakarta, sebagai daerah dataran rendah yang terletak tepat di Pesisir Pulau Jawa, tidak begitu banyak memiliki pantai yang dapat digunakan warganya untuk bersenang-senang. Beberapa bagian dari pantai tersebut berupa pelabuhan, dermaga, tambak, hutan bakau (ayo...lanjutkan hijaukan pesisir kita!!) dan sisanya adalah pantai publik. Pantai Publik yang tersisa pun hanya beberapa yang dapat digunakan warganya untuk bersenang-senang, sebut saja Marunda, Cilincing, Kapuk, Muara Angke, Pluit dan terakhir tentu saja Pantai favorit Jakarta yang sudah over commercialized, Ancol. dari deretan beberapa nama pantai yang disebutkan di awal, memang kondisinya tidak sebagus pantai Ancol. Tentu saja, ini semua berkaitan dengan ada atau tidaknya dana yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah pantai. Dapat dikatakan, pantai-pantai yang lain merupakan pantai yang jauh dari peradaban orang banyak dan akses ke tempat-tempat tersebut cenderung sulit. Dengan dibukanya busway jurusan Ancol - Kampung Melayu dan posisi Ancol yang terletak di penghujung Jalan Gunung Sahari, sungguh, Ancol merupakan tempat yang sangat strategis bagi penduduk Jakarta yang menginginkan suasana pantai.

Salah satu pantai Ancol yang sering digunakan warganya untuk bersenang-senang adalah Pantai Sanur (menilik nama dari lokasi yang muncul di Provider Telekomunikasi). Pantai ini berpasir hitam dan berombak kecil karena memang sudah ada pemecah ombak yang terletak di ujung sana untuk memecah ombak besar di laut Jawa, tentu hal ini berkaitan dengan alasan keamanan pengunjung juga. Dengan harga 12.000 per orang, untuk memasuki wilayah ancol (Bay City) secara keseluruhan, pengunjung sudah dapat menikmati beberapa fasilitas publik yang dibuka untuk umum, terkecuali untuk Dunia Fantasi, Gelanggang-Gelanggang, Sinema 4D, Sea World dan beberapa tempat lainnya dimana anda wajib membayar karcis masuk lagi.

Tempat yang ramai, lahan yang tidak terlalu lebar mungkin salah satu hal yang akan menyurutkan kunjungan anda ke lokasi ini. Pada beberapa waktu tertentu, lokasi ini sangat padat dikunjungi pengunjung, even pada malam hari sekalipun sehingga melihat kaki sendiri saja sulit karena harus berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya.

Beberapa orang tampak mengenakan pakaian renang dan berenang walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Kegiatan di tempat ini tampaknya belum surut walaupun waktu sudah larut. Boleh juga memanfaatkan banyak waktu tersisa di lokasi ini untuk menghabiskan malam. Bau laut begitu merasuk ke dalam paru-paru anda (beserta bau amis) begitu anda tiba di lokasi ini.

Beberapa lokasi di seputaran pantai Sanur adalah lokasi tenda lepas pantai yang sering sekali dijadikan lokasi pra-wedding atau pemotretan atau bahkan pembuatan iklan, tempat mengadakan acara ulang Tahun dan café-café. Karena ini adalah satu satunya pantai publik yang reachable dan cukup murah serta affordable, yah...anda harus rela suatu saat berkumpul bersama ratus ribuan warga jakarta lain yang ingin bersenang-senang di lokasi ini. Apalagi waktu liburan.

Wednesday, December 12, 2007

Merasakan Denyut Malam Jakarta di Sabang

Sabang yang dimaksud bukanlah Sabang yang berlokasi di pulau Weh, Naggroe Aceh Darussalam, melainkan suatu ruas jalan yang terletak di depan Plasa Gani Jemat (belakang Deutch Bank) hingga Optik Melawai Kebon Sirih, Jakarta. Tidak semua ruas jalan ini akan saya bahas. Yang akan saya bicarakan dalam blog kali ini adalah sepotong ruas jalan bernama pusat jajanan Sabang. lokasi ini terletak tepat di belakang Starbucks (samping Ibis Arcadia, sebelah Sarinah building) hingga optik Melawai Kebon Sirih Raya.

Ada apa sih di tempat ini?

sebetulnya bukan hanya denyut kehidupan malamnya saja yang menarik, namun ternyata lokasi ini berdenyut 24 jam (kalau bisa sih 30 jam) sehari. Denyut kehidupan disini sudah dimulai bersamaan dengan terbitnya matahari ketika orang-orang mulai membuka tokonya yang kebanyakan adalah toko makanan kecil, kelontong hingga apotik dan toko aneka rupa. Di beberapa sudut jalan ini juga terdapat restoran besar seperti American Grill, atau restoran seperti rumah makan ala Timur Tengah. Di siang hari, lokasi ini akan dipenuhi dengan mobil mobil yang diiparkir di kanan dan kiri jalan. Menjelang malam, ketika matahari hampir kembali ke peraduannya, mulainya kehidupan malam menggeliat di lokasi ini. Pedagang-pedagang makanan mulai dari bubur ayam, nasi uduk, soto, nasi goreng, martabak, kue-kue kecil, hingga buah-buahan segar mulai memadati lokasi ini. Anda cari aneka rupa makanan? bakso, mie ayam, bakmi, ada semuanya disini. Silahkan berjalan dari satu ujung ke ujung lainnya untuk merasakan pesona kuliner yang terdapat pada sepotong ruas jalanan bernama Sabang.

Kunjungan kesini tidak terlalu susah, apalagi jika anda memikirkan tempat parkir. Silahkan berkunjung ke Sarinah untuk memarkir kendaraan anda, kemudian dari Sarinah, sembari berjalan melihat-lihat Sarinah Departemen Store, anda dapat menyebrang dan melihat Java Departemen Store hingga kemudian masuk ke Pusat Jajanan Sabang. As simple as that. CUkup berjalan kaki dan menikmati udara malam Jakarta.

Beberapa hal yang patut diketahui adalah sama seperti layaknya lokasi pusat jajanan lain di Jakarta, lokasi ini memang tidak seaman dan senyaman yang terlihat. Ketika saya membeli Martabak Bandung di salah satu sudut, tiba-tiba datanglah seorang perempuan gemuk dan hitam serta kumal meminta minta uang ke kami. Karena malas meladeni, kami bilang saja "maaf". Tak lama sebelumnya berselang, di depan sebuah toko kelontong tampak sebuah keramaian hingga membuat macet. Ternyata, penyebabnya adalah seorang maling yang baru saja ditangkap ramai-ramai oleh massa untuk dihajar beramai-ramai.

Walaupun demikian, pusat jajanan ini tetap menjadi suatu tempat yang menarik untuk dikunjungi. Jangan terlalu takut dengan cerita di atas, itu semua hanya untuk membantu agar anda cukup waspada saja. Tetap nikmati Pesona Kuliner Sabang.

Pesona Kuliner Vintage di Ragusa

Ragusa di Italia? ga sepenuhnya salah sich... Tapi Ragusa yang ini adanya di Veteran 1, Juanda. Mendompleng nama tempat di Italia, tampaknya Ragusa ini memang memiliki sejarah panjang yang berhubungan dengan eropa sana. Semenjak tahun 1932, begitu diklaimnya. Para pendiri tempat ini juga tampaknya adalah orang-orang holland dahulu yang pernah bertugas di Indonesia pada jaman penjajahan. Walaupun sekarang sudah diakuisisi, bahasa kerennya, sehingga kepemilikannya beralih menjadi lokal, namun Ragusa yang satu ini tetap ciamik, tetap vintage dan terus memperhatikan sejarah masa lalunya.

Adalah Es Krim Italia Ragusa yang terletak di Veteran 1, bersebelahan dengan Mie Menteng dan Dapur Baba. Sesuai namanya, tempat makan ini hanya menyediakan es krim saja. Harga es krimnya bervariasi, mulai dari yang termurah 10.000 rupiah hingga 20.000 ke atas untuk es krim kelas premium (Spaghetti Ice Cream, etc). Tentunya, selain es krim, tempat makan vintage ini juga menyediakan minuman yang cukup populer seperti adalah kelapa dalam sirup melon yang sungguh enak dan segar. Mulai dari rasa standard seperti Vanilla, Strawberry hingga Mocca atau yang sedikit nyeleneh dan berkelas premium seperti Nougat, dan Rum Raisin semua tersedia disini.

Hidangan lain yang dapat dipesan adalah sate ayam, mie juhi maupun otak-otak yang menjajakan dagangannya di depan Es Krim Ragusa ini. Jangan khawatir, banyak orang sudah melakukannya. sembari memesan es krim, mereka memesan makanan dari luar untuk dibawa masuk dan dimakan bersama hidangan es krim tersebut.

Interior bangunannya sendiri memang tergolong vintage. dinding yang bersemen serta dicat shiny, dibuat menjadi model ulir. Foto-foto keikutsertaan Ragusa dalam Pasar Gambir, suasana di dalam ruangan, foto foto pendiri serta foto anekan jenis hidangan es krim di tempat ini memenuhi dinding.

Kalau anda pernah berkunjung ke Medan, anda pasti akan segera merasakan aura yang sama seperti Tempat Es Krim Tip Top. Pesona Es Krim Vintage memang tersebar banyak di negeri ini. Teman saya yang asal Solo pernah menginformasikan bahwa di Semarang dan Surabaya, terdapat tempat serupa untuk es krim vintage seperti ini. Hm...jadi ingin mencoba pesona kuliner es krim jadul di berbagai tempat di Indonesia.

Hal lain yang tampak jadul adalah benda benda elektronik di dalam tempat tersebut. salah satu benda elektronik yang sangat eye catchy adalah mesin cash register yang sangat old fashioned. Bayangkan, tampilan angkanya seperti speedometer pada motor, namun dengan warna putih dan background hitam khas old-fashioned. Sayangnya, tempat meletakkan uang di bawahnya sudah berubah menjadi modern dan disana terdapat juga TV berwarna LG 21 inch di atas pintu masuk. Yah, memang, nostalgia vintage tidak terlepas dari dukungan produk masa kini.

Saturday, December 08, 2007

Permainan Kim Yang Menarik

Kamis, 6 Desember 2007, saya menghadiri acara peresmian dan Grand Launching situs www.my-indonesia.info di Hotel Sultan (dahulu Hilton) Jakarta. Acaranya sendiri sebenarnya tidak begitu mengesankan dan menarik untuk saya kecuali saya adalah salah satu pemenang pada sayembara tebak foto pada saat menjelang grand launching situs tersebut. Acara tersebut kurang lebih berisi berbagai jenis tarian tradisional seperti Kuda Lumping Makan Beling, Jaranan, Tari Anak-anak, rebab Jawa, Nyinden, Parade pakaian Nusantara (sudah pasti, minus Indonesia Timur). Selain yang berjiwa Indonesia, acara yang dipandu oleh Sophie Navita ini juga menghadirkan band-band, Nola AB Three, Door Prize, serta games yang menarik.

Para undangan terdiri atas kalangan media, pers serta perwakilan company-company yang ada hubungannya dengan area MICE (Meeting, Incentives, Conference and Exhibition) seperti Hotel, Tour and Travel, dan segala macam bentuk penunjang pariwisata. Di kanan kiri saya kebetulan marketingnya Hardrock Radio dan Perwakilan corporate dari Indo.Com.

Satu hal yang paling menarik untuk saya di acara tersebut (selain pembagian hadiah) adalah salah satu jenis games yang menurut saya sungguh unik (ada hadiahnya juga) yakni KIM, permainan sejenis Bingo asal Sumatera Barat. Bagaimana cara memainkan kim ini?

jadi, permainan ini dibagi dalam 3 tahap, dengan kertas yang berbeda2 (kuning, hijau, merah muda). di masing-masing kertas terdapat sekumpulan nomor acak, dari 1 - 90 (masing2 peserta akan mendapatkan posisi nomor yang berbeda2). kesamaan dari setiap kertas tersebut adalah pada setiap barisnya terdapat 5 buah angka (lihat gambar). Sembari bermain, sang pemimpin (dalam hal ini, H. Anton) akan mendendangkan lagu lagu berpantun asal Tanah Sumatera (bahkan hingga Sulawesi dan Ambon) seperti Sinanggar Tulo, Selayang Pandang, Inem Si Pelayan Seksi hingga Poco Poco. Sembari Beliau menyanyikan pantun, ia akan mengocok satu buah wadah terutup bentuk silinder yang berisikan nomor-nomor yang akan dibacakan dalam permainan. Apabila keluar satu buah nomor, ia akan membacakan nomor tersebut sambil terus menyanyikan pantun-pantun. Para peserta, harus siap dan waspada dengan nomor tersebut. Apabila nomor disebut, maka nomor harus dicoret pada lembaran. Begitulah permainan terus berlangsung hingga kertas hampir penuh dengan coretan. Permainan akan berakhir apabila ada salah satu peserta yang mendapatkan 5 angka dicoret dalam satu buah baris (lihat gambar). Pemenangnya dapat diberi hadiah (seperti pada acara saya, pemenangnya diberikan DVD Player, Televisi, dan Handphone, woow...). Ide yang sungguh menarik untuk memajukan budaya Minang dan dapat menjadi alternatif permainan saat gathering atau pesta untuk memeriahkan suasana. Kebudayaan Indonesia memang sungguh kaya.

Tuesday, December 04, 2007

South Sulawesi In Handicraft

Salah satu pusat penjualan handicraft / barang kerajinan tangan khas Sulawesi Selatan, Emas, dan makanan khas serta penganan adalah di Somba Opu. Wilayah yang sering dikategorikan sebagai kantongnya chinese Makassar ini memang merupakan sentra perdagangan terpenting di wilayah Makassar dan sekitarnya. Jalan Somba Opu ini pun telah diresmikan menjadi pusat perbelanjaan (sayangnya, gapura besar yang menyambut setiap tamu yang masuk telah tampak rusak dan beberapa hurufnya hilang).

Beberapa jenis komoditi utama yang dijual disini memang produk umum Sulawesi dan secara khusus Sulawesi Selatan. Mulai dari ujung gerbang hingga ujung jalan satunya lagi, anda akan banyak menyaksikan toko-toko yang berjualan produk komoditi ini. Seperti salah satu contohnya di gerbang awal terdapat salah satu toko cendera mata yang dikelola oleh warga keturunan chinese dan menjual berbagai produk pendukung pariwisata seperti kerajinan kayu (baju perang Bugis, Perahu Pinisi miniatur, boneka miniatur pakaian adat Sulawesi Selatan, aneka pecah belah, hiasan dinding, kain songket, miniatur manusia, pahatan kayu dengan bentuk hewan seperti anoa, tapir, babi rusa, komodo, biawak, peralatan perang Bugis, miniatur Tongkonan, rumah khas Tana Toraja), peta pariwisata periplus, kerajinan emas dan perak (gelang, cincin, kalung, berbagai aksesori), produk oleh-oleh (gantungan kunci a la Ujung Pandang, Papan Nama, Gantungan pintu, hiasan tas), dan benda awetan seperti Kupu-Kupu dan banyak jenis serangga awetan yang tampaknya memiliki sentra pembuatan utama di Bantimurung, Maros. Cantik sekali kupu-kupu yang diawetkan dalam pigura kaca atau kumbang tanduk dalam amber tiruan.

Semakin masuk ke dalam Somba Opu, anda akan semakin berjumpa dengan deretan toko mas, restoran khas chinese, dan yang lebih menarik adalah makanan serta penganan khas SUlawesi Selatan. tentu saja, yang khas dari Sulawesi Selatan adalah kacang jagonya. kacang yang sering sekali disebut dengan kacang telur atau kacang matahari di Bali ini memang khasnya SUlawesi Selatan. dengan simbol ayam jago, kacang ini menawarkan berbagai varian rasa, mulai dari yang pedas, manis hingga asin. Jenis produk lainnya yang dapat ditermukan disini ialah kopi Makassar. Namun, penghasil kopi terbesar di daerah ini, bukanlah Makassar, melainkan Malino. Malino disini, selain dikenal sebagai daerah penghasil kopi dan teh, daerah ini juga dikenal sebagai daerah pariwisata pegunungan dan perkebunan. Produk lainnya ialah sirup markisa khas SulSel. Dijual dalam berbagai jenis kemasan, mulai dari kemasan beling hingga plastik. pesaing terbesar propinsi ini dalam menghasilkan markisa mungkin hanya ditandingi oleh Sumatera Utara.

Produk lainnya yang mungkin menarik untuk anda bawa pulang adalah produk makanan seperti manisan, dodol, dan beberapa jenis makanan lainnya. Sementara itu, untuk anda yang menggemari kerajinan tangan, kemasan kopi dan teh dapat menjadi alternatif oleh oleh yang menarik tentunya! anda dapat membeli kemasan yang unik beserta isinya sudah dipack di dalamnya ataupun membeli secara terpisah baik kemasan maupun isinya untuk anda isi sendiri. Selain itu, di lokasi sejenis supermarket ini, anda dapat membeli kaos atau baju bertuliskan Makassar, Ujung Pandang, Tana Toraja atau lain sebagainya.

Di depan toko toko tersebut pada umumnya sejumlah mobil berbaris rapi diparkir. Banyak sekali yang menjual berbagai penganan hangat seperti serabi, kue pepe, bahkan hingga buah langsat (sejenis duku). Hati-hati ketika berhadapan dengan pengemis ataupun tukang parkit. Tanpa bermaksud menakut-nakuti, daerah Makssar adalah salah satu kantung penderita kusta di Indonesia. Walaupun sudah banyak yang sembuh, namun kita tidak bisa menduga apakah orang yang kita hadapi tersebut telah benar-benar semubuh dari kuta atu tidak. Seringkali, ketika kita memberikan uang ataupun membayar parkir, kita melakukan kontak fisik ringan baik dengan pengemis ataupun tukang parkir tersebut.

Saturday, December 01, 2007

Mari Kita Main-Main, Suka-Suka, Gembira Ria Di Akkarena

Selayaknya daerah Pesisir Pantai, Ujung Pandang dan Makassar memang diliputi oleh banyak sekali pantai. Pantai yang pada umumnya langsung menghadap Selat Makassar tersebut memang menjadi ciri khas kedua kecamatan yang berada pada Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan itu.

Selain pantai, pohon kelapa pun turut memenuhi tepi pantai daerah ini. Komplitlah sudah image Sulawesi dengan pantai dan lautnya yang nyiur melambai.

Tersebutlah beberapa pantai yang terkenal seperti Pantai Losari yang terletak di depan Hotel AryaDuta Makassar. Pantai ini menjadi salah satu fasilitas publik yang cukup ramai dikunjungi penduduk setempat dan turis, bahkan wisatawan asing, walaupun pada hari biasa saja atau pada hari libur.

Keriuhan Losari ini memang terkadang membuat orang yang ingin menikmati privasi dan ketenangan tidak dapat bersantai di Pantai paling terkenal se-Sulawesi Selatan ini. Apabila ketengan yang anda pilih, silahkan putar kendaraan anda menuju arah sebaliknya, lebih ke selatan, yakni pantai Akkarena. Pantai ini terletak di sebelah selatan Losari, dan untuk menuju ke Pantai ini, anda harus melewati satu buah daerah pertokoan besar, daerah jalan lenggang dan sunyi yang di kanan kirinya banyak ditumbuhi tanaman serta areal water sport seperti Jetski dan banana boat.

keriuhan Losari akan segera berganti menjadi resort tepi Pantai Akkarena. pantai yang sangat jauh dari ramai ini memang lebih menarik bagi anda yang menginginkan privasi. Seperti umumnya pantai-pantai di Sulawesi Selatan yang berombak ganas, pantai ini tidak disertai areal berpasir untuk menuju langsung ke Pantai. Pantai Losari ditembok, maka di Pantai Akkarena dibangun sebuah dermaga kayu yang wujudnya dapat anda lihat pada gambar. Ombaknya ganas.

Resort Pantai Akkarena yang sepi ini (tampaknya kami satu satunya pengunjung pada hari itu), memiliki beragam fasilitas water sport seperti banana boat dan Jetski. Selain itu, di loaski ini terdapat banyak sekali permainan anak-anak seperti jungkat jungkit, perosotan, ayunan, serta terdapat restoran dan lokasi bersantai dan bercengkrama beserta keluarga anda. Apabila anda dare untuk menikmati tantangan, berjalanlah menuju bagian ujung dari dermaga dan nikmatilah semburan air dan ombak yang menyapu tepat di bawah kaki anda. Apabila anda beruntung, anda akan menikmati deburan ombak yang cukup kencang di bawah kaki anda yang tentu saja akan membuat kaki anda basah (bahkan pakaian anda). Jangan lupa gunakan krim tabir surya! Cuaca Makassar yang panas menyengat akan membuat kulit anda segera berwarna kemerahan karena terbakar matahari.