Pagi hari tentu memberikan nuansa yang berbeda dibanding malam hari. Pagi hari sekitar pukul 7 ketika saya mengelilingi tempat ini, saya berjumpa dengan warga Surabaya yang ingin memulai aktifitas hariannya termasuk berangkat bekerja. Berbeda dengan Jalan Pemuda walaupun tidak berbeda jauh, Jalan Basuki Rachmat di Surabaya dipenuhi oleh kantor, hotel dan segala macam kebutuhan kunjungan turis pokoknya. Hotel-hotel besar berskala bintang tiga ke atas banyak berpusat di tempat ini. Sebut saja Hotel Bumi Surabaya, Hotel Cendana, Hotel Tunjungan dan Hotel Sheraton Surabaya. Selain hotel, banyak terdapat rumah makan dan restoran di tempat ini. Salah duanya adalah McDonald dan Dapur Desa. Tapi berhubung saya kepagian mencapai ruas jalan ini, banyak tempat belum buka. Baru menggeliat saja. Bahkan saya bertemu dengan pedagang tanaman di dalam gerobak yang menarik dagangannya menyusuri tepi trotoar. Pagi yang menarik.
Tuesday, December 22, 2009
Jalan - Jalan Di Surabaya Pada Pagi Hari
Pagi hari tentu memberikan nuansa yang berbeda dibanding malam hari. Pagi hari sekitar pukul 7 ketika saya mengelilingi tempat ini, saya berjumpa dengan warga Surabaya yang ingin memulai aktifitas hariannya termasuk berangkat bekerja. Berbeda dengan Jalan Pemuda walaupun tidak berbeda jauh, Jalan Basuki Rachmat di Surabaya dipenuhi oleh kantor, hotel dan segala macam kebutuhan kunjungan turis pokoknya. Hotel-hotel besar berskala bintang tiga ke atas banyak berpusat di tempat ini. Sebut saja Hotel Bumi Surabaya, Hotel Cendana, Hotel Tunjungan dan Hotel Sheraton Surabaya. Selain hotel, banyak terdapat rumah makan dan restoran di tempat ini. Salah duanya adalah McDonald dan Dapur Desa. Tapi berhubung saya kepagian mencapai ruas jalan ini, banyak tempat belum buka. Baru menggeliat saja. Bahkan saya bertemu dengan pedagang tanaman di dalam gerobak yang menarik dagangannya menyusuri tepi trotoar. Pagi yang menarik.
TOP BGT,jalan kaki tunjungan olympic???? Ckckckck...(Http://advanture.wordpress.com )
ReplyDeletehihihihi....kalo pagi pagi enak koq...udaranya masih seger, orang2 baru mulai kerja, ga panas pula :D
ReplyDeleteBuat saya, Surabaya adalah gudangnya makanan. Makanan dari manapun ada dan semuanya enak. Bebek goreng Surabaya top markotop, bahkan yang kelas tenda sekalipun. Dagingnya empuk, kenyal, penuh, dan berlemak (untung saya kurus :) ). Beda sekali dengan bebek Semarang yang keras dan ceking. Kayaknya terlalu banyak prihatin atau gimana, ya? :). Yang agak mendekati bebek Surabaya adalah bebek Solo.
ReplyDeleteLho....tumben malam malam mbak. Wes Bengi tho....urung turu sampeyan? sesuk kerjo kan? hihihi....
ReplyDeleteBebek Surabaya di Kembang Jepung pastinya yach? hihihi.... daging berlemaknya plus kulit garingnya emang enak banget sih. sayang, saya bukan penggemar wisata kuliner. wisata kuliner biasanya pendamping dari wisata kultur. Kultur kota mungkin ada di urutan kesekian, terlebih Surabaya sudah hampir nggak beda sama Jakarta :p maka dari itu, biasanya saya butuh orang kedua yang membukakakn mata saya untuk wisata di kota. nggak mesthi di gunung terus ketemu sama suku-suku asli...hehehe