Bandara Sultan Machmud Badaruddin II adalah destinasi saya pada penghujung bulan maret atau tepatnya tanggal 25 Maret 2008. Kunjungan ke Palembang ini sebenarnya merupakan suatu rencana yang pasti dan terorganisir. Namun, berkat AirAsia yang menutup semua penerbangan dari Jakarta menuju Palembang vice versa selepas 29 Maret 2008, maka jadwal penerbangan kami yang seharusnya 18 – 21 April 2008 berada di ujung tanduk, refund, deposit atau rescheduled. Alhasil, 8 orang tim kami terpecah dan rencana terancam gagal sama sekali. Bye-bye Palembang and There’ll be another. Namun, dua diantara kami tidak menyerah. 6 orang boleh saja request untuk refund rather than deposit, tapi kami berdua tetap memutuskan untuk rescheduled. Jadilah perjalanan ini dijadwalkan 25 – 28 Maret 2008 tanpa penambahan biaya sama sekali. Palembang here we come.
Kesan pertama sampai di Palembang adalah Bandara Sultan Machmud Badaruddin II yang sungguh menawan. Bandara ini adalah salah satu bandara di Indonesia yang cukup layak menerima gelar bandara Internasional. Jujur saja, dari segi kerapihan bandara, Soekarno Hatta pun kalah situasi. Bandara SMB II ini baru dibangun sekitar beberapa tahun lampau untuk mendukung PON yang memang beberapa tahun lalu diadakan di Palembang. Maka sekarang dapat kita lihat memang bangunan yang masih baru dan terawat ini sungguh menimbulkan kesan optimis pada Palembang. Sebagai informasi juga, SMB II ini untuk menggantikan Bandara Talang Betutu yang sudah dikategorikan tidak layak pakai. Sayang sekali, saya tidak sempat menyaksikan kondisi Talang Betutu waktu itu.
Bandara ini cukup represif dan memiliki struktur yang cukup baik. Banyak bangunan di dalam bandara seperti restoran, kios majalah dan bangunan lain yang dibangun untuk kenyamanan pengunjung. Salah satu yang cukup memberikan kesan baik adalah ucapan “Selamat Datang di Palembang” yang dihiasi dengan air terjun mini di dekat pintu keluar kedatangan. Hal lain yang cukup menarik adalah dalam rangka menyukseskan Visit Musi 2008 sebagai ikutan dari program Visit Indonesia 2008 adalah dibangunnya Kios Informasi Visit Musi 2008 yang dijaga oleh Dere Palembang yang cantik serta ramah. Di dalam bangunan tersebut tersedia lengkap informasi mengenai Palembang dan Sumatera Selatan mulai dari peta lokasi wisata, jadwal acara dan kegiatan setahun penuh, brosur menarik tentang lokasi wisata dan penginapan, serta informasi profil kabupaten dan kota di Sumatera Selatan (sayangnya, saya hanya dapat Ogan Komering Ulu Selatan, Kota Palembang dan Kota Lubuklinggau. Brosur lain tampaknya habis atau tidak dicetak). Tentunya brosur-brosur disediakan secara gratis dengan kita mengisi buku tamu. Mungkin buku tamu tersebut adalah indikator penghitungan turis Visit Musi 2008 sampai tahun ini berakhir. Untuk hal ini, saya harus mengacungkan jempol dua buah kepada Pengelola Bandara SMB II, Pemerintah Kota Palembang dan Pemerintah Daerah Sumatera Selatan serta daerah lain seperti Pemkot Lubuklinggau dan Pemda OKU Selatan atas keberhasilannya membuat kios informasi yang cukup baik untuk diakses.
Sayangnya, di susut ruangan terdapat kios informasi berupa touch screen yang hampr tidak menyajikan informasi apapun di dalamnya. Informasi yang ada hanyalah sekelumit tentang Bandara SMB II dan jadwal kereta api. Informasi penting Sumatera Selatan seperti bank, hotel, objek wisata maupun profilnya justru tidak ditampilkan di touch screen tersebut. Mengingat Visit Indonesia 2008 sudah berlangsung tiga bulan, sungguh sayang ada permasalahan seperti ini.
Bagian luar bandara sendiri terlihat terawat cukup apik. Papan reklame Visit Musi 2008 terlihat dimana-mana dengan menampilkan keindahan Sungai Musi, Jembatan Ampera dan objek lainnya di Sumatera Selatan. Terdapat tiruan Jembatan Ampera di tengah pelataran parkir bandara. Angkutan menuju pusat kota pun dengan mudah didapatkan dengan tersedianya jasa penyewaan mobil maupun taksi. Tetap pertahankan kualitas Bandara Internasional yang benar-benar Internasional seperti ini!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Nice blog. Thats all.
ReplyDelete