Walaupun nggak ada jingle sejenis yang berkumandang di belantara Gedong Songo, namun informasi akan manfaat dan khasiat air panas kolam renang Gedong Songo terpampang jelas di salah satu ruas jalan yang bercabang, memisahkan Candi III dan Kolam Air Panas Kawah Candradimuko. Dari pertanda jalan tersebut, anda masih harus menempuh perjalanan kurang lebih sekitar 500 meteran lagi, menurun. Sebelum sampai pada kolam air panas ini, anda akan bertemu areal taman yang lumayan sich menurut saya. Ada sejumlah gazebo yang rapih walau tamannya nggak rindang. Boleh banget nich bawa bekal terus makan ramai-ramai di tempat ini. pasti seru banget. Berhubung terletak hampir di dasar lembah, pemandangan yang bisa dilihat dari taman ini hanyalah pemandangan kolam renang dan orang-orang yang sedang berenang. Hehehe...Di sebelah selatan, pemandangan gunung tidak terlihat begitu jelas lantaran tertutup oleh lembah.
Tidak jauh dari kolam, ada di dasar lembah yang paling dalam, terdapat sebuah semburan gas yang tampaknya panas. Suaranya mengerikan, berhembus kencang dan cepat. Saat saya bertanya, apakah gas tersebut panas kepada sejumlah bapak-bapak yang ada disana, beliau menjawab, “silahkan saja mencoba memegangnya” dengan tatapan tidak serius. Ow. Saya langsung tahu, semburan tersebut panas dan mampu membakar tubuh dalam hitungan detik. Dari jarak cukup jauh saja (ketika saya mendekat), suhu panas sudah mulai terasa di sekitar semburan gas tersebut. Semburan asap ini akan menjadi kepulan asap begitu sudah bercampur dengan udara dingin di ketinggian. Ini sebabnya mengapa ditemukan banyak asap keluar dari dasar lembah ini. Uniknya, walaupun semburan gas tersebut tampak berbahaya, namun sejumlah bapak-bapak mengerubungi titik di dekat semburan panas tersebut. Sedang apakah mereka? Mereka datang sambil membawa jeriken-jeriken berukuran besar sebanyak dua buah per orang dan sebuah pikulan. Mereka mengambil air yang banyak terdapat di sekitar semburan gas tersebut. Untuk apakah air tersebut?
Air yang dilintasi oleh semburan gas tersebut terasa hangat dan panas. Air tersebut mengandung belerang dari kawah. Pertama, saya berpikir bahwa bapak-bapak ini menjual air berkhasiat belerang. Ternyata, saya salah. Mereka mengambil air dalam jeriken besar untuk disirankan ke tanaman cabai mereka. Mereka berkata, cabai yang disiram air belerang ini akan tumbuh lebih subur dan lebat. Wow. Dari manakah mereka mendapat pengetahuan semacam itu? Tidak tanggung-tanggung, sekali jalan, bapak-bapak tersebut mendapatkan dua jeriken besar. Dan bapak-bapak tersebut biasanya bolak-balik berjalan dari semburan gas ke kebun mereka. Air yang berkhasiat ini, ditampung dalam pipa-pipa untuk kemudian dialirkan ke jerigen-jerigen mereka. Tampak di kejauhan, semburan gas telah membinakan seluruh kehidupan yang berada di dekatnya, termasuk bebatuan! Tampak di sekitar semburan gas, pohon-pohon berwarna kelabu dan mati tinggal tersisa ranting. Bebatuan yang berada di sekitar semburan gas pun berwarna kelabu. Ya wes pak, saya nggak mau menganggu bapak-bapak yang sedang bekerja ini. Mari, kita lanjutkan perjalanan kita ke lembah sebelah barat.
0 komentar:
Post a Comment