Karimunjawa adalah nama gugusan kepulauan yang terdiri atas 27 buah pulau dan terletak di utara Jepara dan Semarang. Karimunjawa juga merupakan satu buah pulau utama diantara 27 buah gugusan kepulauan Karimunjawa. Pulau Karimunjawa merupakan pulau terbesar diantara pulau-pulau lainnya. Nah, Kota Karimunjawa adalah kota utama yang terletak di bagian selatan Pulau Karimunjawa. Bingung nggak? Jadinya, ada Kota Karimunjawa di Pulau Karimunjawa di Kepulauan Karimunjawa (setara dengan Kecamatan Karimunjawa) *untung aja nggak ada Kabupaten, Propinsi dan Negara dengan nama yang sama...hahaha*. Oke, kalau anda sudah mengerti bedanya, mari kita berjalan mengelilingi Kota Karimunjawa.
Saya sampai di Karimunjawa saat sudah sore. Tidak banyak hal bisa dilakukan di tempat ini kala sore sudah menjelang (tapi mataharinya masih menyengat!). Nggak mungkin banget melakukan diving karena waktunya sidah mepet (sore hari, biasanya saat arus laut yang keras datang). Pantai di sekitar Kota Karimunjawa adalah pantai dengan turap beton, hampir seluruh bagian pantai di sekitar kota diturap untuk dijadikan area pelabuhan baik besar dan kecil. Alhasil, walaupun airnya bersih dan jernih, saya nggak bisa begitu saja melepas pakaian dan langsung terjun ke dalamnya. Masak saya nekad berenang diantara perahu-perahu yang hilir mudik sich? Nggak enak juga diliatin orang-orang. Pasti mereka akan bergumam, “dasar orang kota kampungan, belum pernah ngelihat air jernih yach...” Hahahaha. Jadi, saya sebaiknya menahan nafsu bejad saya untuk memerawani air bersih tersebut. Nah, pantai yang bersih dan berpasir putih dan lembut terletak agak jauh dari kota atau berada di resort yang butuh tiket masuk. Daripada keburu-buru, mendingan kita berjalan kaki berkeliling Kota Karimunjawa saja. Toh, kota kecil ini bisa dengan mudah dikelilingi habis dalam waktu satu jam koq. Struktur kotanya sendiri tidak terlalu rumit, kebanyakan hanya kotak-kotak saja. Jangankan satu hari, satu jam disini saja anda sudah bisa memetakan dengan baik kota ini dalam benak anda. Hanya saja, selepas malam menjelang, usahakan agar jangan berkelana ke bagian sudut-sudut jalan yang gelap dan masih penuh dengan pepohonan. Maklum, sejatinya pulau ini masih dikelilingi oleh hutan belantara. Sudut-sudut pulau ini masih banyak dihuni oleh ular. Ular-ular di Karimunjawa banyak yang beracun juga. Sebaiknya melangkah di tempat yang terang saja kalau nggak mau bertemu reptilia yang satu ini. Tambahan pula, selepas gelap turun, rata-rata penduduk terkonsentrasi di alun-alun kota saja. Penduduk yang tidak berada di alun-alun akan berdiam di rumahnya saja. Jadi, anda akan kesulitan untuk menemukan penduduk berdiam di tepi jalan atau berkerumun untuk mengobrol di sudut jalan. Kebanyakan, mereka terkonsentrasi di alun-alun yang lebar dan terang.
Yang menarik di seputaran kota adalah kegiatan manusia di pelabuhan yang tersebar di banyak sudut. Pelabuhan utama terletak di sebelah timur dan cenderung lebih sepi apabila tidak ada kapal yang baru berlayar atau baru tiba. Pelabuhan utama ini berisi kapal-kapal besar yang berlayar menuju Semarang atau Jepara. Sementara itu, pelabuhan wisata terletak di sebelah barat kota. Pelabuhan wisata didominasi oleh kapal-kapal motor kecil untuk keperluan melaut atau wisata. Pelabuhan ini jauh lebih ramai dibanding pelabuhan utama karena banyak sekali kegiatan wisatawan yang dilakukan di tempat ini. Hingga malam tiba pun, anda bisa melihat sejumlah orang berada di sudut-sudut areal pelabuhan yang apabiula senjua hari memang sangat cantik. Perpaduan birunya laut dan bukit hijau di kejauhan membuat pemandangan menarik. Hanya, sayang saja tidak ada nyiur melambai dan pasir putih sebagai bonus. Hehehe.
Sambil berjalan-jalan di seputaran kota, sekalian hapalkanlah dimana anda bisa membeli makanan kecil, obat-obatan, aneka keperluan (dari sunblock hingga daster ada loch disini). Penginapan di kota ini juga tersebar dalam susunan yang tidak terlalu membingungkan. Gampang banget deh menelusuri jalan-jalan di Kota Karimunjawa. Oh yah, sebagai Taman Nasional, maka jangan heran kalau anda akan banyak menjumpai papan himbauan, perintah, informasi dan larangan seputar kegiatan konservasi di Karimunjawa. Untuk kegiatan menyelam saja (kayaknya, kegiatan menyelam sudah sangat jamak sekali di kepulauan ini), himbauannya cukup banyak yang memang bertujuan agar meminimalkan dampak olahraga air tersebut terhadap kehidupan biota laut terutama karang dan spons lunak yang rapuh. Anda juga diwajibkan sehat luar biasa agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Maklum, menyelam kan olahraga keras. Di bawah sana, tekanan air bisa meningkat beberapa kali lipat dari udara di atas bumi. Anda nggak mau kan terjadi sesuatu yang fatal terhadap diri anda ketika sedang asik-asik menyelam? Kalau ngga sehat sebaiknya patuh saja dech.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
iri banget ngeliatnya. kamu foto2 kota karimun jawa gak? posting dong, di FB juga gpp deh. hehehe
ReplyDeletewuihh..abis dari Karimuan Jawa ya..?
ReplyDeletesering dengar kalau pulau ini adalah "surga" di bumi..
ditunggu cerita selanjutnya ya..? pasti masih ada sequelnya nih...yakin..!!
hehehe
@Oom Brad : ADa sih. Tapi milih2nya yang belum sempet *nahan nafas kesedihan* lagi bener-bener nggak kepegang dech Blog...huhuhuhu.....
ReplyDelete@Daeng : Hmm....Karimunjawa sich indah yah. Tapi kayaknya Indonesia Timur banyak yg lebih eksotis dan indah deh. hehehehe.....
sip, ditunggu sekuelnya :p makasih Daeng sudah sempet sempetin berkunjung :D
jadi paling gede kep karimun jawa, trus pulau karimun jawa kemudian kota nya yo bro...hehehehe
ReplyDeletebetuuulllll....hahahaha.....postingan gue kali ini ga penting yak? :p
ReplyDelete