Ya, selamat datang di Pangururan! Anda sebaiknya mengetahui dahulu, walaupun berstatus sebagai Ibukota Kabupaten, namun kawasan ini sangat jauh dari kesan turistik. Lebih lanjut, kota ini justru lebih dikenal sebagai simpul awal Kabupaten Samosir, pusat kegiatan ekonomi dan juga pemerintahan. Oleh karena itu, aktitas dan sarana wisata tidak terlalu banyak disini, kalah dibandingkan Tuk-Tuk Siadong dan wilayah Tomok-Ambarita. Untuk hotel dan penginapan saja, jumlahnya bisa dihitung dengan menggunakan jari. Menurut situs resmi pemerintah Kabupaten Samosir, di Kota Pangururan tercatat hanya terdapat 4 hotel/penginapan saja. Walaupun mungkin jumlah pastinya lebih banyak daripada yang tertulis, namun saya yakin, jumlahnya tidak akan bisa menyamai hotel dan penginapan di wilayah Tuk-Tuk Siadong yang memanjang dan berderet berjejer sepanjang mata memandang.
Hotel Dainang, adalah hotel terbesar dan hotel terbaik di Kota Pangururan. Nggak bermaksud melebih-lebihkan sich. Namun, karena jumlah hotel di kota ini bisa dihitung dan terlihat dengan kasat mata, maka perbandingan hotel-hotelnya pun cukup jelas tersurat. Hotel Dainang pun memiliki bangunan yang cukup baru bila dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya. Jelas, hotel baru biasanya akan jauh lebih rapih dan terawat dibanding hotel yang sudah berdiri puluhan tahun lamanya. Soal harga, rasanya nggak salah menobatkan Hotel Dainang ini sebagai hotel terbaik yang ada di Pangururan. Kenapa? Menurut saya, harganya cukup bersaing dan wajar untuk fasilitas yang didapat. Walaupun memang terjadi sedikit penurunan kualitas dari Tuk-Tuk Siadong, namun perbandingan antara harga dan rupa masih cukup bagus. Misalnya saja, kamar termurahnya dibanderol dengan harga Rp. 150.000 per malam untuk kasur double ataupun twin. Fasilitas yang tersedia di dalam kamar adalah kamar mandi dalam, televisi, air panas, dan amenities untuk peralatan mandi termasuk handuk, sabun dan sikat gigi. Masih ada sarapan pagi lho untuk setiap tamu yang menginap. Berturut-turut, harga kamar di atasnya adalah Rp. 200.000 dan Rp. 350.000 dengan penambahan berupa luas kamar dan adanya bath tub dan tv 39” untuk kamar tertinggi.
Pada saat kunjungan, memang sejumlah tamu yang menginap sedang menikmati pertandingan bola yang digelar di ruang tamu hotel ini (pakai tv plasma 50" lhooo). Semua tamu (yang kebanyakan didominasi pria tersebut) berteriak lalu bersorak lantaran tim kesayangan mereka gagal memasukkan gol atau berhasil menangkap tendangan lawan. Kami harus menunduk-nunduk saat melewati mereka agar tidak mengganggu pandangan mereka ke arah televisi. Hehehe. Struktur Hotel Dainang ini pun sebenarnya mirip sekali dengan rumah yang diekspansi beberapa kali. Bentuk bangunannya pun tidak mirip dengan hotel minimalis bertingkat yang kita kenal. Adapun Hotel Dainang sedang melakukan penambahan jumlah kamar dengan membangun deretan kamar tepat di tepi Danau Toba. Saya jamin, begitu unit tersebut selesai, pandangan bebas ke arah Danau Toba akan sedikit terhalang di balkon area kamar kami. Kamar-kamar yang baru dibangun tersebut tentunya akan memiliki harga sewa yang lebih tinggi dibanding kamar standard yang lebih dahulu terbangun.
Walaupun saya nobatkan sebagai kamar terbaik di Pangururan (bukan Cuma saya, beberapa blog dan referensi pun menyebutkan akan kualitas hotel ini), namun standard yang mereka miliki sudah agak turun dibandingkan hotel yang kami tempati di Tuk-Tuk Siadong dengan harga yang sama. Walaupun tempat tidur dan kamar mandinya tergolong cukup baik, namun secara minor dapat terlihat noda maupun kerusakan kecil yang secara keseluruhan menurunkan nilai hotel ini. Sederhana saja saya sebutkan seperti cermin yang buram, kaca jendela yang sukar ditutup rapat, noda pada sprei, hingga sejumlah debu yang menumpuk di sudut lemari. Saya bahkan menemukan dua puntung rokok tepat di samping ranjang tidur saya. Ya, walaupun terlihat bersih namun ada satu dua poin yang masih tergolong minor dan bisa diabaikan namun secara keseluruhan telah menurunkan nilai Hotel Dainang. Saluran televisinya pun tidak terlalu baik untuk menangkap sinyal acara. Saya hanya berhasil menangkap satu saluran televisi lokal yang kebanyakan hanya menayangkan sinetron-sinetron. Saluran lainnya berada dalam kondisi sangat buruk dan berbayang sehingga bukan pilihan yang menarik untuk disaksikan. Masak saya harus nonton sinetron, sich? Air kamar mandi pun beberapa kali tidak keluar sehingga kami harus memanggil petugas hotel untuk minta dibukakan. Whiw.
Di luar dari hal-hal yang buat saya masih tergolong minor tersebut, Hotel Dainang ini memang hotel terbaik di Pangururan buat saya. Nilai totalnya sekitar 7,5 dari 10. Lokasi hotel yang tidak terlalu jauh dari pusat kota cukup mudah untuk dijelajahi dengan berjalan kaki. Pemandangan Danau Toba yang indah pada pagi hari dari depan hotel dan hawa sejuk, lumayan menjadi nilai tambah bagi hotel ini (catatan : hawa sejuk Pangururan masih kalah dibanding hawa sejuk Tuk-Tuk Siadong). Di sebelah hotel pun ada Gereja Katolik Inkulturasi dengan bentuk Rumah Bolon khas Batak Toba berukuran besar, lengkap dengan suara latihan koor yang membahana. Kebetulan, di sekitar Pangururan banyak terdapat objek wisata menarik yang masih dalam status boleh kunjung (Gunung Pusuk Buhit, Aek Rengat, Danau Sidihoni, dan Menara Pandang Tele). Kalau ingin mengunjungi objek-objek wisata di Pangururan, bolehlah menjadikan Hotel Dainang ini sebagai base-camp anda. Hotel Dainang, Jalan Putri Lopian Jl. Putri Lopian No.1 Lumban Lintong, Pangururan, Samosir Telp. (0626)20225 HP. 08129425084 e-mail: dainang.hotel@gmail.com
Hotel Dainang, adalah hotel terbesar dan hotel terbaik di Kota Pangururan. Nggak bermaksud melebih-lebihkan sich. Namun, karena jumlah hotel di kota ini bisa dihitung dan terlihat dengan kasat mata, maka perbandingan hotel-hotelnya pun cukup jelas tersurat. Hotel Dainang pun memiliki bangunan yang cukup baru bila dibandingkan dengan hotel-hotel lainnya. Jelas, hotel baru biasanya akan jauh lebih rapih dan terawat dibanding hotel yang sudah berdiri puluhan tahun lamanya. Soal harga, rasanya nggak salah menobatkan Hotel Dainang ini sebagai hotel terbaik yang ada di Pangururan. Kenapa? Menurut saya, harganya cukup bersaing dan wajar untuk fasilitas yang didapat. Walaupun memang terjadi sedikit penurunan kualitas dari Tuk-Tuk Siadong, namun perbandingan antara harga dan rupa masih cukup bagus. Misalnya saja, kamar termurahnya dibanderol dengan harga Rp. 150.000 per malam untuk kasur double ataupun twin. Fasilitas yang tersedia di dalam kamar adalah kamar mandi dalam, televisi, air panas, dan amenities untuk peralatan mandi termasuk handuk, sabun dan sikat gigi. Masih ada sarapan pagi lho untuk setiap tamu yang menginap. Berturut-turut, harga kamar di atasnya adalah Rp. 200.000 dan Rp. 350.000 dengan penambahan berupa luas kamar dan adanya bath tub dan tv 39” untuk kamar tertinggi.
Pada saat kunjungan, memang sejumlah tamu yang menginap sedang menikmati pertandingan bola yang digelar di ruang tamu hotel ini (pakai tv plasma 50" lhooo). Semua tamu (yang kebanyakan didominasi pria tersebut) berteriak lalu bersorak lantaran tim kesayangan mereka gagal memasukkan gol atau berhasil menangkap tendangan lawan. Kami harus menunduk-nunduk saat melewati mereka agar tidak mengganggu pandangan mereka ke arah televisi. Hehehe. Struktur Hotel Dainang ini pun sebenarnya mirip sekali dengan rumah yang diekspansi beberapa kali. Bentuk bangunannya pun tidak mirip dengan hotel minimalis bertingkat yang kita kenal. Adapun Hotel Dainang sedang melakukan penambahan jumlah kamar dengan membangun deretan kamar tepat di tepi Danau Toba. Saya jamin, begitu unit tersebut selesai, pandangan bebas ke arah Danau Toba akan sedikit terhalang di balkon area kamar kami. Kamar-kamar yang baru dibangun tersebut tentunya akan memiliki harga sewa yang lebih tinggi dibanding kamar standard yang lebih dahulu terbangun.
Walaupun saya nobatkan sebagai kamar terbaik di Pangururan (bukan Cuma saya, beberapa blog dan referensi pun menyebutkan akan kualitas hotel ini), namun standard yang mereka miliki sudah agak turun dibandingkan hotel yang kami tempati di Tuk-Tuk Siadong dengan harga yang sama. Walaupun tempat tidur dan kamar mandinya tergolong cukup baik, namun secara minor dapat terlihat noda maupun kerusakan kecil yang secara keseluruhan menurunkan nilai hotel ini. Sederhana saja saya sebutkan seperti cermin yang buram, kaca jendela yang sukar ditutup rapat, noda pada sprei, hingga sejumlah debu yang menumpuk di sudut lemari. Saya bahkan menemukan dua puntung rokok tepat di samping ranjang tidur saya. Ya, walaupun terlihat bersih namun ada satu dua poin yang masih tergolong minor dan bisa diabaikan namun secara keseluruhan telah menurunkan nilai Hotel Dainang. Saluran televisinya pun tidak terlalu baik untuk menangkap sinyal acara. Saya hanya berhasil menangkap satu saluran televisi lokal yang kebanyakan hanya menayangkan sinetron-sinetron. Saluran lainnya berada dalam kondisi sangat buruk dan berbayang sehingga bukan pilihan yang menarik untuk disaksikan. Masak saya harus nonton sinetron, sich? Air kamar mandi pun beberapa kali tidak keluar sehingga kami harus memanggil petugas hotel untuk minta dibukakan. Whiw.
Di luar dari hal-hal yang buat saya masih tergolong minor tersebut, Hotel Dainang ini memang hotel terbaik di Pangururan buat saya. Nilai totalnya sekitar 7,5 dari 10. Lokasi hotel yang tidak terlalu jauh dari pusat kota cukup mudah untuk dijelajahi dengan berjalan kaki. Pemandangan Danau Toba yang indah pada pagi hari dari depan hotel dan hawa sejuk, lumayan menjadi nilai tambah bagi hotel ini (catatan : hawa sejuk Pangururan masih kalah dibanding hawa sejuk Tuk-Tuk Siadong). Di sebelah hotel pun ada Gereja Katolik Inkulturasi dengan bentuk Rumah Bolon khas Batak Toba berukuran besar, lengkap dengan suara latihan koor yang membahana. Kebetulan, di sekitar Pangururan banyak terdapat objek wisata menarik yang masih dalam status boleh kunjung (Gunung Pusuk Buhit, Aek Rengat, Danau Sidihoni, dan Menara Pandang Tele). Kalau ingin mengunjungi objek-objek wisata di Pangururan, bolehlah menjadikan Hotel Dainang ini sebagai base-camp anda. Hotel Dainang, Jalan Putri Lopian Jl. Putri Lopian No.1 Lumban Lintong, Pangururan, Samosir Telp. (0626)20225 HP. 08129425084 e-mail: dainang.hotel@gmail.com
spreinya ada noda apaan mas? xixixixiixi.. :p
ReplyDeletekalo melihat dari foto sih memang lumayan untuk ukuran harga segitu.. fasilitasnya juga bisa dibilang oke.. cuma kalau untuk sendirian saya sih kayaknya tetep nyari yang lain aja.. *cari yang lebih murah* wkwkwkkwkwk
atap hotelnya cantik ya :) .. ruang tidurnya didominasi warna ngejreng
ReplyDeletebagi yg pengen liburan ke sana pasti info ini sangat membantu
any stain that you might think of...hohohoho.... pokoknya ga bersih-bersih amat dech...
ReplyDeleteada tuh satu yang tepat di pusat kota = Hotel Wisata. bangunannya sih kayaknya tetep bagus. cuma agak jadul aja. mungkin sudah ada pada saat Kota Pangururan berdiri :D
hihihihi
hohoho...semoga membantu ya buat yang pengen ke Pangururan :) atapnya cantik karena mengikuti kaidah rumah Batak Toba yang mancung. hehehehe
ReplyDeletehotelnya cantik ya..
ReplyDeleteharga Rp. 150 ribu sudah dapat hotel seperti itu..sangat lumayan untuk backpacker..
catet Daeng, kalau berdua worth. kalau sendiri, kayaknya harus mikir-mikir lagi deh. hehehe
ReplyDeleteHoras hotel dainang.....
ReplyDeleteHotel wisata mah udah lama banget... Masih inget dlu yg jualan dr ujung danau sebelahny ampe kdpan wisata,klo hotel dainang blom pnh coba, walau rumah kakek g jauh,tp pengen nginap d situ skali"
ReplyDeleteThanks info hotel dainang nya yah ☺️☺️👏
SEKEDAR INFO BOCORAN TOGEL
ReplyDeleteJIKA ANDA BUTUH A'NGKA GHOIB/JITU
SGP HK MALAYSIA ARAB SAUDI LAOS
2D_3D_4D-5D-6D-7D DI JAMIN 100% TEMBUS...
SAYA BUKTINYA SUDAH 5X JP
DAN SAYA SUDAH BENER2 YAKIN DENGAN AKI RORO
YANG TELAH MEMBERIKAN ANGKA RITUAL NYA
BAGI ANDA YANG SUKA MAIN TOGEL
& INGIN SEPERTI SAYA SILAHKAN GABUNG DENGAN AKI RORO
SILAHKAN HUB DI NO: ((_082_336_642_456_))
ATAU >>KLIK DI SINI<<
Sekian lama saya bermain togel baru kali ini saya
benar-benar merasakan yang namanya kemenangan 4D
dan alhamdulillah saya dpat Rp 250 juta dan semua ini
berkat bantuan angka dari AKI RORO
karena cuma Beliaulah yang memberikan angka
ritual yg di jamin 100% tembus awal saya
bergabung hanya memasang 100 ribu karna
saya ngak terlalu percaya ternyatah benar-benar
tembus dan kini saya ngak ragu-ragu lagi untuk memasang
angka nya,,,,buat anda yg butuh angka yang di jamin tembus
hubungi AKI RORO DI NO: ((_082_336_642_456_))
insya allah beliu akan siap menbatu kesusahan anda
''kami sekeluarga tak lupa mengucapkan puji syukur kepada ALLAH S,W,T dan terima kasih banyak kepada AKI RORO.