Ikon Baru Pematang Siantar, Patung Dewi Kwan Im Avalokitesvara

Tujuan pertama saya di Pematang Siantar adalah Patung Dewi Kwan Im di Vihara Avalokitesvara di Jalan Pane. Dari Universitas Simalungun yang terletak persis di depan rumah makan pemberhentian, untuk menuju ke vihara tersebut hanya membutuhkan satu kali perjalanan naik angkutan umum. Jarak tempuhnya pun tidak terlalu jauh, tidak sampai beberapa belas menit. Lokasi vihara tersebut terlihat jelas dari Pasar Sentral Siantar, tempat saya turun berkat patung Dewi Kwan Im yang menjulang tinggi (22,8 meter). Dari Pasar Sentral inilah saya berjalan kaki menuju Vihara Avalokitesvara yang ternyata terletak di antara pemukiman penduduk tersebut.

Pematang Siantar mungkin kota yang demografisnya serupa dengan Medan. Populasi Cina di kota ini cukup signifikan, bersanding dengan mayoritas, Batak Simalungun dan Batak Puak lainnya. Lokasi Vihara Avalokitesvara pun terletak di antara pemukiman rumah masyarakat yang notabene keturunan Cina. Untuk masuk menuju lokasi, saya melewati sejumlah rumah dan restoran yang menjajakan masakan khas Siantar yang terletak di dalam rumah. Mencari vihara ini tidak susah karena patung Dewi Kwan Im nya terlihat menjulang tinggi.
Bagian dalam kompleks vihara ini ternyata cukup luas lho. Objek wisata utama tentu saja adalah patung Dewi Kwan Im yang nampaknya bisa menjadi ikon Kota Pematang Siantar. patung besar tersebut terletak di tengah-tengah areal kompleks dan untuk mencapainya harus menaiki sejumlah anak tangga. Namun, tidak perlu terburu-buru karena dari pintu masuk hingga menuju patung Dewi Kwan Im, banyak objek yang bisa dinikmati. Areal taman yang ditata dengan rapih di bagian pintu utama itu sendiri saja sudah merupakan objek yang menarik untuk dinikmati. Suasana negeri China langsung terasa begitu memasuki kompleks ini. Walaupun belum pernah kesana sama sekali, namun areal yang ditata dengan sangat apik, beserta sejumlah patung yang berada di taman dan tulisan Chinese yang diukir pada sejumlah tempat membuatnya sangat bernuansa China.
Patung Dewa Kwan Im sendiri sejatinya berada di atap bangunan utama vihara ini. Untuk menuju ke patung tersebut, pengunjung wajib untuk menaiki anak tangga yang terletak di depan vihara ini. Tak disangka, bagian pelataran atas dari Vihara Avalokitesvara ini cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat setempat. Walaupun pemandangan dari bagian atas vihara tidak terlalu cantik-karena merupakan pemandangan deretan rumah- namun warga setempat dan warga Pematang Siantar pada umumnya senang menghabiskan waktu pada sore hari di areal ini. Mengingat arealnya yang cukup luas, nggak heran lokasi ini sering dijadikan tempat untuk rekreasi ringan bagi penduduk setempat.
Selain patung Dewi Kwan Im yang berdiri kokoh dan tegak di atas Bunga Padma, ada sejumlah patung lain yang berada di pelataran atas dan sebuah bel raksasa. Di bagian sisi bunga padma pun terdapat empat dewa yang masing-masing menunjukkan empat wajah berbeda, mulai dari bahagia, diam, tegang, dan marah. Filosofinya? Saya kurang tahu karena tidak ada penjelasan berarti yang bisa saya temukan di pelataran ini. Ada sich sejumlah dinding marmer dengan deretan aksara Mandarin namun karena saya belum belajar bahasa Mandarin, terjemahannya ditunggu nanti setelah saya selesai belajar ya...



Buat teman-teman yang mau merasakan pengalaman berfoto di negeri Tiongkok, mungkin Vihara ini bisa menjadi salah satu alternatif yang menarik mengingat banyak sekalio ornamen ukiran, patung ataupun benda-benda yang mengingatkan kita akan suasana di negeri Tiongkok sana. Pada bagian bawah, selain banyak sekali Buddha Rupang (patung) dalam berbagai pose Meditasi, ada satu miniatur rumah adat Simalungun bentuk sederhana yang juga dipajang di lokasi. Ini menunjukkan bahwa budaya lokal pun tidak dilepas dan tetap bersanding dengan kebudayaan dari luar sana.
Buat teman-teman yang mampir di Pematang Siantar, coba dech mampir ke Jalan Pane. Nggak butuh waktu panjang koq untuk menyambangi keseluruhan area. Untuk yang buru-buru, waktu setengah hingga satu jam pun sudah cukup untuk melihat seluruh areal Vihara ini. Yang menyenangkan, karena statusnya sebagai rumah ibadah, maka masuk Vihara ini gratis alias tidak dipungut biaya apapun. Namun tetap saja, karena merupakan rumah ibadah, sebaiknya tetap berpakaian dan berperilaku sopan, serta tidak membuat kegaduhan. Oke?

Berikut adalah empat wajah berbeda yang tampak di kaki padma.
Dewa dengan muka tegang
Dewa dengan muka bahagia
Dewa dengan muka diam (datar?)
Dewa dengan muka marah

1 komentar:

  1. mengenai budgetnya sendiri, kalo boleh tau ke pematangsiantar ini berapa ya kira-kira

    ReplyDelete