Sekilas Kota Padang, Sumatera Barat

Ya, saya dan anda yang membaca tulisan ini sudah tiba di Kota Padang, ibukota dari Sumatera Barat, kota terbesar ketiga di Pulau Sumatera, sebelum Bandar Lampung dan sesudah Palembang. Berhubung kota ini terbesar ketiga, maka jarak dari pinggiran kota sampai masuk ke pusat kota masih cukup jauh dan makan waktu. Selain daerah pemukiman, Kota ini memiliki wilayah yang masih berupa rerimbunan tanaman alias hutan. Nggak heran, beberapa bukit, lereng gunung, air terjun dan beberapa objek wisata yang menarik masih bisa anda temui tanpa harus keluar dari kota ini walaupun itu artinya anda menempuh perjalanan selama satu jam dan anda bahkan belum keluar dari Kota Padang!
Padang terletak tepat di tepi pantai. Oleh karena itu, wajar banget kalau suhu hariannya panas. Malam aja panas, apalagi siang hari yach? Yah, buat anda yang membaca dari pertama, saya yakin anda mengikuti anjuran berpakaian yang saya sarankan. Gunakan baju tipis yang dapat menyerap keringat dengan baik. Usahakan agar tetap sopan walaupun pakaian anda berbahan tipis. Berhubung terletak di tepi pantai, ditambah dengan pinggiran pantai Padang adalah lokasi lempengan aktif bumi, maka gak heran wilayah ini sering diguncang gempa. Yang menakutkan, gempa di area ini bisa memicu tsunami. Apabila anda berjalan di dekat area pantai maka anda akan menjumpai tulisan seperti “Anda memasuki daerah rawan tsunami” yang dilanjutkan dengan prosedur keselamatan diri dan rekan anda apabila yang terburuk akan terjadi. Intinya adalah kunci mobil dan rumah anda kemudian dilanjutkan dengan menuju Simpang Haru dan gunung Padang dengan berjalan kaki (berlari tentunya) atau menggunakan kendaraan roda dua. Sayangnya, papan petunjuk tersebut tampaknya dibangun ketika sedang terjadi histeria masal akan tsunami Aceh beberapa tahun silam. Semua orang sangat waspada akan guncangan sekecil apapun yang tentunya bisa berakibat tsunami. Sekarang, papan petunjuk tersebut teronggok tersiram cahaya matahari. Beberapa tulisan sudah pudar dan hilang sama sekali. Alhasil, saya hanya bisa menebak-nebak tulisan yang ada dahulu sempat tertulis.Sebagai ibukota propinsi, tentu Padang adalah sebuah kota, kuali percampuran kebudayaan seluruh Suku Minang dari berbagai tempat di Sumatera Barat. Alhasil, makanan asal Sumatera Barat kerapkali disebut makanan Padang walaupun asalnya belum tentu dari kota ini. Penduduk lokal memang sebagian besar bersuku Minang dengan agama yang dianut adalah Islam. Kebudayaan ini adalah hasil akulturasi dan asimilasi antara Islam dengan kebudayaan Minang selama berbad-abad lamanya.
Yang jelas, kota ini cukup aman, bahkan kerap kali mendapat julukan kota teraman di seantero Sumatera (biasanya, orang mengidentikan Sumatera dengan keras). Ya, saya sendiri merasakannya sendiri bahwa berjalan di kota ini bahkan hingga malam hari sekalipun sangat aman dan nyaman. Saya tidak merasa takut untuk berjalan berkeliling walaupun beberapa penduduk yang masih ada di luar ruangan melihat kami dengan pandangan tidak biasa. Yah, mungkin memang jarang warga yang melintas di luar selepas malam hampir larut dan kemudian berfoto-foto dengan objek-objek unik(apalagi saat kami berfoto, komentar yang kami terima cukup beragam-tapi saya menebalkan muka-). Tapi, kita kan turis. Boleh donk?!
Mirip dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia, ojek sangat banyak berkeliaran disini. Bahkan, selepas malam larut dan angkutan umum mulai mengurangi kegiatan operasionalnya, ojek masih dapat dengan mudah ditemui. Untungnya, ojek disini tidak terlalu gahar dalam menawarkan jasa mereka. Mereka cukup nyantai dan ini menyenangkan. Walaupun dikatakan kegiatan operasional niaga akan melambat menjelang pukul 9 (terutama mall),namun di beberapa area pasar tradisional, beberapa gerai makanan, optik dan lapak kaki lima malah justru cukup ramai dikunjungi pengunjung. Makanan, terutama, cukup ramai disinggahi pembeli. Jadi, praktisnya kota ini hampir 24 jam beroperasi walau hanya sebagian saja yang buka. Hampir nggak mungkin anda kelaparan di malam hari. Ada banyak café dan restoran yang buka hingga menjelang tengah malam.Sebagai kota besar, hotel bukan sesuatu yang sukar dicari di kota ini. Kota Padang memiliki sederetan hotel berbintang, hotel melati, hingga hotel tanpa bintang dan melati. Makingak kesulitan mencari penginapan dan makanan kan? Oh yah, beberapa tempat karaoke berkumandang hingga malam larut. Beberapa café bahkan menggelar live music hingga cukup malam (terutama akhir minggu). Kalau haus, banyak banget penjual jus yang mangkal dengan mobil jus mereka di beberapa sudut jalan. Jalan Hayam Wuruk contohnya, memiliki beberapa mobil jus yang mangkal di beberapa sudutnya. Sejumlah mobil jus lainnya mangkal di sekitar Taman museum Adityawarman.Ke Padang, artinya anda akan berjumpa dengan sejumlah objek wisata murah meriah kalau nggak bisa dibilang gratis. Sehubungan posisinya di tepi pantai, kota ini memiliki garis pantai yang cukup oke. Alhasil, penduduk di utara, tengah dan selatan bisa memilih pantai sesuai dengan keinginan dan salero. Sebut saja Pantai Padang yang terkenal, Pantai Aia Manih, Pantai Bungus, Pantai Carolina, Pantai Pasir Jambak, dan Pantai Nirwana.

3 komentar:

  1. masa sih bro padang terbesar ke tiga??kok medan gak masuk?bukanya medan pernah terbesar kedua secara nasional,.berarti seharusnya medan masuk 3 besar di sumatra donk..

    dr jakarta berapa jauh ke padang??brp biaya bis nya??sapa tau gw kapan2 ke padang..

    ReplyDelete
  2. nas..padang terbesar ketiga setelah medan dan palembang ntu maksudnya ....baru lampung setelahnya...

    klo naek pesawat cuman 1 jam 40 menit nas..naek bisa sekitar 30jam...

    eitsss..jadinya gw yg jawab..gw lg kangen pulang nech...

    ReplyDelete
  3. Yup!!!!!
    anda benar!!! hehehe
    kota terbesar pertama di Sumatera itu Medan, dilanjutkan dengan Palembang, baru Padang dan dilanjutkan Bandar Lampung.
    btw, yakin Nas mau naek bus ke sana? hehehe...bukan kenapa2 sih, cuma nggak sayang waktu liburannya? lumayan lama abis di jalan loch, walaupun gue pengen banged sih sebenernya melintasi jalintim/teng buat ngeliat berbagai propinsi dan pemandangan di Sumatera...:D sayang, cuti terbatas, jadi harus dimaksimalkan...:D
    ehehehe....Takana Jo Kampuang ya? :D

    ReplyDelete