Sisi Lain : Menentukan Jenis Kelamin Adu Zatua dan Adu Niu

Patung leluhur Nias adalah patung dengan bentuk badan lurus, kotak, ataupun gilig hingga sangat realistis. Patung-patung ini dikenal dengan nama Adu Zatua. Namun, tahukah anda bahwa patung-patung ini memiliki jenis kelamin? Adu (Nias) dalam bahasa Indonesia artinya pahatan, sementara Zatua artinya leluhur. Secara harafiah, Adu Zatua memang berarti pahatan leluhur. Konon, Adu Zatua ini memang berisi dari roh leluhur yang telah meninggal. Penduduk Nias percaya, dengan menyembah leluhur dalam bentuk Adu Zatua, keselamatan hidup akan dijaga oleh mereka. Praktek ini terjadi ketika kepercayaan kuno sebelum kristen masuk ke Nias. Pada saat pendudukan Belanda, praktik ini disunat. Banyak Adu Zatua yang dihancurkan karena kepercayaan animisme yang dianut masyarakat setempat bertentangan dengan ajaran Kristen. Kini, setelah Kristen hampir mendominasi kepercayaan yang dianut oleh Ono Niha, Adu Zatua tetap ada namun maknanya murni semata hanya untuk pariwisata saja.
Adu Zatua memiliki pose khas berupa kedua tangan terkatup di depan dada atau sambil memegang sesuatu yang umumnya pinang. Posisi kaki mereka pun khas, yakni dengan lutut setengah tertekuk. Walau demikian, bentuk Adu Zatua kini bervariasi dan tidak dengan gaya yang monoton saja. Terkadang, ada yang tanpa lengan, dengan kedua tangan terbuka lebar, atau bahkan ada yang sedang memegang senjata. Adu Zatua adalah patung leluhur yang merepresentasikan laki-laki. Sementara itu, Adu Niu adalah patung leluhur yang digunakan untuk merepresentasikan perempuan. Nah, bagaimana cara membedakan jenis kelamin kedua patung leluhur ini?
Perlu diingat, Adu Zatua yang merepresentasikan laki-laki biasanya memiliki anting sebelah yang berukuran besar. Anting ini tidak ditemukan pada daun telinga satunya lagi. Buah dada Adu Zatua, walaupun ada tapi berukuran kecil, hanya sebatas bulatan saja. Pada Adu Zatua, biasanya ada hiasan berupa gelang lengan. Sementara itu, aksesori seperti kumis atau jenggot umum ditemukan di tubuh Adu Zatua. Penggambaran alat kelamin laki-laki pada Adu Zatua pun terkadang sangat realistis. Adu Zatua diukir/dipahat dengan bentuk alat kelamin laki-laki yang sedang mengarah ke atas. Sementara pada Adu Niu, kedua belah daun telinganya umumnya dihiasi oleh anting. Buah dada Adu Niu pun dibentuk lebih besar dan bergelayut jika dibandingkan dengan Adu Zatua. Ekspresi muka baik pada Adu Zatua maupun Adu Niu, walaupun bukan patokan utama, namun bisa dijadikan penentu apakah patung leluhur ini berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Nah, melihat gambar-gambar yang ada di sekujur post, apakah anda bisa menentukan, yang mana Adu Zatua dan yang mana Adu Niu?

0 komentar:

Post a Comment