Pemandian Muncul terletak di Dusun Muncul, Desa Rawa Boni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Yang unik dari Pemandian Muncul ini adalah sumber mata airnya. Air pengisi kolam-kolam di Pemandian Muncul berasal dari mata air alami yang berada di dasar kolam. Inilah mengapa nama tempat ini Muncul, karena sumber airnya muncul secara alami dari dasar kolam. Oleh karena terletak di lereng Gunung Gajah Mingkur, air pengisi kolam ini luar biasa dingin menyegarkan. Terletak 9 KM dari Kota Salatiga dan 25 KM dari Kota Ungaran, Pemandian Alami Muncul ini tergolong mudah dicapai dengan angkutan umum. Namun, sebaiknya hindari waktu sore menjelang malam hari lantaran jalur perlintasan Muncul ini adalah jalur alternatif dari Ambarawa menuju Yogyakarta. Tau artinya donk? Jalur ini akan sepi dan angkutan akan sukar ditemui selepas sore menjelang. Jangan sampai anda kehabisan angkutan dan nggak bisa pulang ke kota asal anda. Hehehe...
Dengan tiket Rp. 3.500 untuk hari biasa dan Rp. 5.000 untuk hari libur, saya masuk ke dalam pemandian ini. Harganya yang luar biasa murah menjadikan tempat ini ramai dikunjungi pengunjung pada sore itu. Pria, wanita, tua, muda ramai bergerombol bermain di tepi dan tengah kolam. Ketika masuk, lokasi kamar ganti pria dan wanita sudah dipisah. Kamar ganti pria berada di sebelah kanan dan wanita di sebelah kiri. Pemandian Alami Muncul ini cukup tertata dengan baik lantaran hampir setiap bagiannya sudah dikeramik. Dasar kolam tempat kita akan berpijak pun juga sudah dikeramik dengan baik. Kolam di pemandian ini berjumlah dua buah. Kolam yang ujung lebih dangkal dibanding kolam utama. Kolam utama sendiri memiliki kedalaman hingga 3 meter. Airnya yang luar biasa dingin menyegarkan dan menggetarkan seluruh syaraf saya. Seluruh syaraf saya langsung terbangun dan saya berenang bolak balik beberapa kali agar dinginnya air kolam tidak terlalu terasa.
Pemandian ini memiliki loker yang dapat dipinjam untuk menyimpan barang-barang bawaan kita. Yang menyenangkan, peminjaman loker tersedia secara gratis! Yang perlu kita lakukan hanyalah meminta ijin kepada para life guard yang menjaga loker-loker tersebut. Lokernya sendiri berukuran cukup besar dan mujat dijejali berbagai macam barang. Kuncinya bisa kita bawa berenang. Kekurangan hanya terletak pada kamar mandinya. Walaupun memiliki pancuran bilas, namun kita pastinya tetap butuh kamar mandi untuk mengganti pakaian basah dengan yang kering donk? Entah bagaimana, kamar mandi pemandian ini terletak lebih rendah daripada kolam-kolam pemandian. Akibatnya, luberan air kolam selalu mengalir dan membanjiri kamar mandi yang ada. Walaupun air yang membanjiri kamar mandinya bening dan jernih serta tidak menimbulkan kesan jorok, namun agak repot juga kalau kita perlu mengganti baju di lantai yang basah karena aliran air tersebut. Kamar mandinya juga tidak dilengkapi dengan lampu atau cahaya. Harus agak sedikit membuka pintu kalau mau berganti baju nich. Hihihi.
Walaupun tidak dilengkapi dengan seluncuran ataupun permainan air seperti layaknya waterpark yang dibangun akhir-akhir ini, Pemandian Alami Muncul tetap memikat lantaran kualitas air pegunungan yang mengisi kolam-kolamnya. Dinginnya air kolam tersebut menimbulkan sensasi menyenangkan untuk saya yang tinggal di kota. Kolam ini layak banget dijadikan tempat berolahraga sekaligus berkumpul bersama teman-teman. Kalau sudah selesai berenang dan lapar, silahkan makan di rumah makan yang berada di sekitar pemandian alami ini. Cicipi dech ikan air tawar khas Rawa Pening yang disajikan di rumah makan di sekitar pemandian ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
heh! tutupe jam piraaa?
ReplyDeletewuaduh...ra ngertos aku. biasane kalau wes bengi ya tutup yo...:D pas aku muleh jam papat, masih ruame koq :)
ReplyDelete