Skenario ketiga, mungkin skenario yang paling nggak masuk akal namun logis juga dari segi supranatural. Hehehehe. Saya berpikir bahwa benda-benda ini adalah benda keramat yang sudah ada semenjak lama sehingga "bertuah". Sebagian bear dari benda yang dipajang memang memiliki makna filosofis tertentu dan digunakan dalam kegiatan upacara. Bukan nggak mungkin benda-benda tersebut "berisi" sehingga sukar atau tidak bisa difoto. Hiyyyyy. Memang, terkadang beberapa kali dalam hidup saya, saya menemukan sejumlah tempat yang memiliki larangan untuk berfoto. Misalnya saja di ruang pamer emas dan perhiasan Museum Nasional di Merdeka Barat, Jakarta dan Museum Sampoerna di Surabaya (khusus yang ini, kamera biasa dibebaskan, namun pemilik kamera DSLR diharuskan mengisi formulir pernyataan bahwa hasil jepretannya tidak akan dipublikasikan dan hanya akan menjadi koleksi pribadi semata). Apapun alasannya, saya rasa Museum Pusaka Nias memiliki alasan yang tepat mengenai mengapa menetapkan alasan tersebut. Jadi, yach saya ikuti saja walaupun ada rasa sesal karena jauh-jauh ke Nias tidak bisa memotret isi museum. Isi museum tersebut hanya terpatri, yang saya tidak tahu lama atau tidak, dalam pikiran saya.
Skenario ketiga, mungkin skenario yang paling nggak masuk akal namun logis juga dari segi supranatural. Hehehehe. Saya berpikir bahwa benda-benda ini adalah benda keramat yang sudah ada semenjak lama sehingga "bertuah". Sebagian bear dari benda yang dipajang memang memiliki makna filosofis tertentu dan digunakan dalam kegiatan upacara. Bukan nggak mungkin benda-benda tersebut "berisi" sehingga sukar atau tidak bisa difoto. Hiyyyyy. Memang, terkadang beberapa kali dalam hidup saya, saya menemukan sejumlah tempat yang memiliki larangan untuk berfoto. Misalnya saja di ruang pamer emas dan perhiasan Museum Nasional di Merdeka Barat, Jakarta dan Museum Sampoerna di Surabaya (khusus yang ini, kamera biasa dibebaskan, namun pemilik kamera DSLR diharuskan mengisi formulir pernyataan bahwa hasil jepretannya tidak akan dipublikasikan dan hanya akan menjadi koleksi pribadi semata). Apapun alasannya, saya rasa Museum Pusaka Nias memiliki alasan yang tepat mengenai mengapa menetapkan alasan tersebut. Jadi, yach saya ikuti saja walaupun ada rasa sesal karena jauh-jauh ke Nias tidak bisa memotret isi museum. Isi museum tersebut hanya terpatri, yang saya tidak tahu lama atau tidak, dalam pikiran saya.
Label:
Sumatera Utara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment