Kota Seratus Kelenteng

Apabila Singkawang di Kalimantan Barat dikenal sebagai Kota Seribu Kelenteng, maka Palembang mungkin layak mendapat julukan Kota Seratus Kelenteng. Hal ini tentu bukannya tanpa alasan. Palembang di Sumatera Selatan memiliki sejumlah kelenteng maupun Vihara dengan aliran yang berbeda-beda dan arsitektur yang berbeda pula. Secara kasar pula, populasi 10% dari totoal populasi penduduk Palembang adalah warga keturunan China sehingga banyaknya Kelenteng maupun Vihara tentu bukan sesuatu hal yang aneh di kota ini. Banyaknya kelenteng yang tersedia disini, mulai dari yang kecil hingga yang besar, mulai dari Tantrayana, Maitreya, Theravadha, Mahayana, hingga Kelenteng berdasarkan marga membuat warganya tidak kerepotan dalam hal bersembahyang ataupun memuja pencipta alam ini. Beberapa diantara kelenteng tersebut bahkan ada yang terletak berdampingan dengan bangunan beribadah agama lain seperti masjid contohnya, mengisyaratkan hidup beragama yang penuh dengan kerukunan. Secara lokasi pula, kelenteng maupun Vihara tersebut ada yang terletak sangat strategis di tepi Sungai Musi sehingga butuh jasa penyebrangan untuk mencapainya, atau bahkan ada yang terletak di jalanan kompleks yang hanya dapat dilalui dua buah kendaraan bolak-balik. Keindahan kelenteng dan Vihara tentunya dapat menjadi faktor wisata religi yang dapat dikembangkan di Palembang. Perhatikan detail arsitektur setiap Kelenteng atau Vihara yang berbeda aliran tersebut. Sungguh asik mengamati pengaruh yang diberikan negara asal terhadap bangunan-bangunan tersebut. Namo Buddhaya!

2 komentar:

  1. ga nyangka uey, lomar pemerhati budaya indonesia, salut buat lomar... blognya perlu di publikasikan neh, supaya orang lebih kenal indonesia, baik masyarakat kita sendiri dan juga masyarakat dunia... bikin versi inggrisnya...hehe... tukeran link yah...:)

    ReplyDelete
  2. Whoever owns this blog, I would like to say that he has a great idea of choosing a topic.

    ReplyDelete