Kalau anda naik bus dari Pare-Pare atau Makassar, maka kota pertama yang akan anda temui adalah Kota Makale, ibukota Tana Toraja. Kota ini kurang lebih satu jam perjalanan jauhnya dari pintu gerbang Tana Toraja. Setelah melewati daerah pinggiran Toraja yang masih asri, berkabut tebal dan bergunung-gunung, dingin, anda akan berjumpa dengan Kota Makale.
Saya tiba di kota ini pada pagi hari, sekitar jam setengah enam pagi. Geliat aktifitas belum terlalu banyak. Masih banyak warga yang keluar dengan berselimutkan sarung Toraja yang konon katanya baik untuk menahan dingin. Bus yang saya kunjungi berhenti di salah satu kantor perwakilan bus. Sejumlah penumpang turun, termasuk Daniel yang berada di sebelah saya. Ia mengucapkan salam sampai bertemu lagi. Ya, mudah-mudahan kita bertemu lagi, Daniel! Saya melihat sejumlah muatan bus mencakup kantung beras beberapa bal diturunkan dari bus ke aspal. Mungkin ada yang mau berjualan di tempat ini, pikir saya. Situasi pagi di Makale tidak terlalu menggeliat. Entah saya berada di bagian kota yang sepi atau apa. Namun bagian kota yang ini adalah bagian kota yang bersih dan teratur. Terdapat sebuah halaman luas dengan dua Tongkonan berada di halaman tersebut. Kabut sudah tidak terlalu banyak menyelimuti kawasan ini. Kemudian, tak lama bus berjalan. Kota Makale adalah kota yang tidak terlalu besar. Kota ini hanya ditandai oleh sebuah danau besar buatan dimana di atasnya ada sebuah patung. Di sebelah kolam tersebut ada sebuah gereja dan bangunan yang entah, mungkin difungsikan sebagai balai kota tampaknya. Tak lama, bus pun bergerak kembali ke arah utara, memasuki kembali wilayah sub-urban yang asri dan berkabut. Itu sekilas pandangan saya pagi hari di Makale. Menurut banyak info perjalanan, Makale memang kurang akomodatif terhadap turis dibandingkan Rantepao. Di Makale, agak susah mencari akomodasi dan kebutuhan turis. Berbeda dengan Rantepao, hotel bertebaran dimana-mana. Rumah makan mudah dicari. Apa benar demikian? Mari kita lihat saja nanti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment