Balok, atau lebih dikenal sebagai Ballo', adalah minuman keras asal Tana Toraja. Menurut beberapa sumber, minuman keras ini bukan berasal dari Tana Toraja saja, tapi banyak ditemukan di penjuru Sulawesi Selatan. Sayangnya, selama saya melarungi Sulawesi Selatan, saya malah nggak pernah bertemu dengan penjual Ballo' ini nich, selain di Toraja. Saya sudah mencapai Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sengkang, Pangkajene, Soppeng, Pinrang, Enrekang, Maros, Barru, Takalar, Gowa, Makassar, Bone, dan Pare-Pare, rasanya saya nggak pernah liat ada yang menjual Ballo' ini. Apa saya yang kurang pengamatan yach? hehehehe. Nah, di Tana Toraja ini, saya beberapa kali melihat Ballo' dijual dan dikonsumsi, terlebih pada saat perayaan. Seperti misalnya pada saat perayaan Rambu Solo di Balusu, saya melihat Ballo' umum diminum oleh para tamu acara, terutama yang sudah berumur yach, yach, level bapak-bapak ke atas dech. Hehehehe. Di Makale, bahkan saya melihat Ballo' dijual secara komersil oleh ibu-ibu yang mangkal di depan depo Bus Litha. Jadi, Ballo' ini adalah arak atau dikenal sebagai tuak, minuman fermentasi dari sadapan pohon suku palem-paleman (nira/lontar bukan sich?). Karakteristik Ballo' ini adalah warnanya seperti susu dan baunya mirip asam cuka dengan kadar alkohol 5%-10%. Yang menarik, Ballo' ini disajikan dalam potongan-potongan bambu. Konon, minum Ballo' sebanyak apapun tidak akan memabukkan, saya juga nggak tahu kenapa. Yang jelas, minuman ini katanya bisa bikin panjang umur loch. Nggak heran, di Toraja banyak ditemukan orang-orang dengan usia lanjut yang masih sehat. Saya sendiri bukanlah penggemar minuman keras (pernah mencicipi di bibir saja dan langsung tidak tertarik) dan tidak tertarik sama sekali untuk mencobanya. Sempat saya ditawari Ballo' yang merupakan minuman lambang persahabatan ini di Balusu, namun saya tolak secara halus. Maaf, minuman keras nggak ada dalam daftar to-do list hidup saya. Hehehehe. Walaupun ini unik dan sekaligus etnik, rasanya saya lebih baik tidak mencobanya dech. Hal ini diperparah dengan saya yang belum pernah atau jarang sekali 'minum'. Konon, bukannya orang yang belum pernah minum akan keleyengan lantaran mabuk? Nggak tahu juga sich, saya nggak nyoba soalnya. Hehehehe. Mungkin kalau ada teman-teman yang berniat mencicipinya, boleh banget untuk cerita disini.
Label:
Sulawesi Selatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kok nggak nyoba sekalian mas? mungkin aja enak bisa buat oleh2.. hehe..
ReplyDeletetapi rasanya agak aneh juga kalo dengan kadar alkohol 5%-10% tapi nggak memabukkan..
hahahaha....saya kan lagi travelling mas. Bisa kacau kalau saya mabuk. orang nggak biasa minum gitu loch. Hehehehe. Ntar kalau mabuk, rencana perjalanan total bisa berantakan tuh. Nggak lucu banged kalau saya ketahan di Toraja gara-gara hangover sehabis minum Ballo'...hahahaha....
ReplyDeletekalau di rumah, di Jakarta, mungkin saya mau coba. penasaran, tapi paling icip-icip bibir saja...hahahaha
Ballo' jelas memabukkan... sampai orang makassar lebih familiar menyebut pemabuk itu sebagai painung ballo' (walau yg diminum bukan ballo')
ReplyDeleteNih Lagunya painung Ballo'
Tanda-tandana, painung ballo'
eja matanna, lompo battanna
oya? hehehe...boleh donk sharing ceritanya :D lagu ini artinya apa tuh? salam kenal yach :D
ReplyDelete