Ngangkot di Kupang dan Pulau Timor

Selepas Bandara, saya sudah merasa penat untuk melepas segala beban yang saya panggul ini. Di angkota yang menuju kota pun saya sudah pegal membawa semua barang-barang ini. Ingin segera rasanya meletakkan semua beban dan kemudian berjalan-jalan dengan bebasnya. Oleh karena itu, tujuan pertama adalah pencarian hotel untuk berteduh nanti malam dan tempat meletakkan semua barang-barang.
Dari bandara, kendaraan/angkot yang melintas adalah yang dari arah Penfui menuju pusat kota (biasa disebut dengan walikota atau berada di sekitar jalan El Tari). Angkot ini bernomor 14 atau 15 dan berbiaya Rp. 1500-2000 sekali jalan. Dari Bandara, mintalah untuk turun di walikota atau turun di Persimpangan (lebih tepat disebut pertigaan sebenarnya) Pertamina (dalam hal ini, pertamina adalah sebuah stasiun pengisian bahan bakar minyak umum alias SPBU). Kesan pertama yang sangat baik kepada angkot Kupang, ketika saya bilang saya ingin turun di walikota, mereka menurunkan saya di pertigaan Pertamina dan memberitahu saya harus naik angkot satu lagi di sisi seberang. Demikian, saya membayar 2.000 rupiah saja. Sensasi di dalam angkot sungguh tak terkira. Angkot kecil tersebut hampir keseluruhan dinding luarnya ditutupi dengan sticker gelap (sejenis kaca film) kemudian dilapisi lagi dengan siluet bintang idola, tulisan tulisan 'gaul', kata-kata menarik, hingga gambar artis pujaan hati dan kartun serta pahlawan pembela kebenaran. Selain di sisi luar yang meriah, di dalamnya pun meriah. Tak lupa, speaker sub woofer besar ditidurkan di bawah deretan bangku penumpang, memutarkan kencang-kencang musik yang digemari oleh sopir angkot tersebut. Apabila klasik, maka sang sopir akan memutarkan lagu-lagu Pop Timor yang sungguh sangat autentik berada di pulau yang eksotis. Apabila agak pop sedikit, maka sang sopir akan memutarkan lagu-lagu band Indonesia terkini, bahkan diselingi dengan beberapa lagu barat maupun religi nasrani. Jendela yang teramat kecil dan berada di sekitar wilayah pinggang menyulitkan kita untuk dapat melihat keluar angkot dan menerima kibasan angin dari luar. Tidak lupa, di sisi plafon angkot, dipasangi tiang panjang sebagai tempat berpegangan apabila sang supir cukup ugal-ugalan. Tidak hanya itu, tiang panjang tersebut digantungi dengan pegangan bertali sebagai tempat tangan perpegang berbentuk hati yang fancy berwarna merah muda. Sungguh berhias! ALhasil, kalau tidak tahan, maka saya jamin, pusing dan niscaya isi perut akan keluar, seperti yang saya alami di dalam angkot tersebut.
Nah, angkot ini akan melintasi jalan Timor Timur Raya sehingga saya dapat melihat ombak berdeburan kencang di sisi kanan saya. Jalanan yang tepat berada di pinggir pantai yang bertebing memang suatu pengalaman yang unik. Sangat menyenangkan bisa menumpang angkot sambil menikmati debur ombak yang kala itu cukup kencang di sebelah kanan angkot. Sejenak, mual saya terlupakan. Namun, begitu terkena terpaan angin pantai yang besar, tiba-tiba mual kembali menyerang.
Tidak jauh setelah wilayah pantai, saya tiba di pertigaan pertamina. Dari sini, anda tidak usah menyebrang ke seberang jalan. (saya bahkan sudah menyebrang jalan dan hampir menaiki angkot yang salah*karena saya tidak dapat melihat dimana nomor angkot tersebut berada* sampai sang konjak-ucapan kenek untuk bahasa Kupang- memberitahu bahwa angkot mereka tidak melewati walikota). Dari tempat anda berhenti, susurilah pom bensin tersebut hingga bertemu jalan yang berada di samping pom bensin tersebut. Disini, umumnya angkot nomor 10 telah berhenti apabila melihat adanya penumpang yang ingin menaiki jurusan ini.
Dari sini, anda akan dibawa kembali menuju jalan El Tari-jalan yang sama dengan arah bandara- untuk kemudian melewati area walikota-Terminal Oebobo dan Museum NTT. Sorry, anda belum benar-benar sampai di pusat kota. Terminal ini adalah bagian pinggir kota. Anda bisa sadari itu hanya dengan melihat lingkungan sekeliling yang sepi dan tidak begitu banyak bangunan yang terlihat. Nah, dari Terminal Bus Oebobo ini, anda bisa naik angkot nomor 7 untuk sampai ke Jalan Achmad Yani-Urip Soemohardjo (Heran, wilayah Timor, tapi pemberian nama jalan mengikuti kaidah propinsi lain). Nah, disinilah anda telah sampai di pusat kota yang sesungguhnya dengan sejumlah pusat kegiatan bisnis seperti toko, bank, pasar hingga hotel-hotel. Mungkin dari sinilah Kupang mendapatkan kesan 'sprawled city' seperti yang dituliskan dalam Lonely Planet. Ya, pusat kota ini tidak jelas berada dimana. Bahkan, ketika sampai pertama kali pun, saya hanya bisa menduga-duga, berbentuk seperti apakah kota ini.
Dari Jalan Urip Soemoharjo, keramaian warga mulai terlihat. Sejumlah hotel banyak tersebar di wilayah ini, terutama di wilayah Kelimutu, Tompelo, Cak Doko, Timor Timur, dan Sumatera. Saya rasa, berjalan kaki mencari hotel tidak terlalu masalah ketika anda sudah sampai di pusat kota. Namun, sebaiknya pastikan dahulu lokasi hotel yang anda kunjungi mengingat barang bawaan anda yang sudah cukup banyak sehingga anda tidak akan mati lemas di jalanan karena berputar-putar tidak menemukan lokasi yang akan anda capai. Yang terbaik, gunakan jasa ojek!

10 komentar:

  1. angkotnya ada sub woofer??
    keren.kalo lagu yg diputar khas kota kupang,pasti lbh berasa seru.
    dilatari oleh pemandangan kota yg khas.
    naik ojek kayaknya lbh asik lg.
    kita bebas liat2 apa yg dilewati.
    sekalian jepret foto walopun sambil lalu.
    nice post bos...!
    ditunggu cerita selanjutnya.

    ReplyDelete
  2. eh bos, di kalsel lag ada program Visit Kalsel 2009 nih...
    kapan ke Bjm lg??
    nanti kontak aja gw.
    kita jalan bareng.
    usahain kesini nya pas kena weekend, biar kita bisa jalan.
    cari aja tiket pesawat yg murah2.kan byk tuh.
    pesawat citylink jg ada rute ke Bjm.

    ReplyDelete
  3. byk bgt event menarik nya.
    kalo mau liat daftar acara nya buka aja di hymunk.blogspot.com itu.
    lo kan ada link nya di blog ini.
    jumat ini gw ketemuan ama temen dr Solo yg mau ke Bjm.gw rencananya mau ajak dia jalan2 seputaran Bjm.
    oke, jgn pernah berhenti bertualang.

    ReplyDelete
  4. yup. lagu lagu yg diputar tuh Pop Timor loch...hehehe...seru lucu, ingin menari nari rasanya :D

    kalo naek ojek, asiknya ya gt, bisa sambil liat kanan kiri, sambil kenalan sama Abang Ojeknya yang ramah. Sempat bahkan abang Ojeknya mengantarkan saya ke daerah Kuanino, lalu cerita hotel2 di wilayah ini, pusat perbelanjaan, daerah sekitar kediaman sang Bapak Ojek tersebut, wah, menyenangkan dech....

    hehehe...waduh kaenya bakalan lama lagi deh ke BJM...muterin Indonesia dulu kan? hiks hiks...Citylink kan harus ke Surabaya dulu yah? jadi muter2 deh

    Kompas lagi ngadain Jalan Lintas Kalimantan, mulai dari Berau hingga Sambas tuh. lewat BDJ dan PKY loch...hehehe...seru kayaknya

    met berjalan dan menjadi guide yach :D jangan pernah stop bertualang juga :D

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  6. sori bro, ralat dikit,klw dr terminal oebobo naiknya angkot nomor 27 bukan 7, klw nomor 7 arahnya ke jalan eltari 1 ma soeharto, klw g dari bandara setelah naik angkot bilang j k konjaknya turun di HALTE, langsung nyamp k kota(lewat jl.A.Yani juga) jd g usah muter2.
    btw thanks da angkat tentang kota kupang

    ReplyDelete
  7. o iya, HALTE dekat ma posisi patung sonbai, lebih tepatnya depan bank MANDIRI atau TELKOM

    ReplyDelete
  8. Salam!

    haro Bro anonim, terima kasih untuk ralat yang membangunnya yach. bisa jadi informasi tambahan nich untuk pelancong yang ke Kupang. Makasih banget yah.

    Btw, saya dapat infonya itu dari temen saya yang ada di Kupang. Mungkin karena waktu itu saya mau ketemu dia dahulu baru ke pusat kota, makanya saya ganti-ganti angkot dari 10 ke 7 kali yach? hehehe....

    terima kasih kembali untuk updateannya :)

    ReplyDelete
  9. saya juga pernah tinggal di kupang.. tepatnya daerah walikota blakang sma 2 kupang. salam kenal ya... dan benar kata mas diatas tdi. 10, 27 dan 7 adalah angkot yg sama2 lwat walikota, tapi yg smpai ke kota (sebenarny yg dmksud kota bgi warga kupang adalah pantai teddys), dr walikota hnya lampu(angkot) 10 :)

    ReplyDelete
  10. Haloooo Ezfaiz :)

    Terima kasih sudah mengkoreksi isi blog ini yach. Semoga bisa membantu para pembaca yang lain yach :)

    DUh, saya sudah rindu Kupang. Ingin kembali lagi untuk bermain-main...hehehehe

    ReplyDelete