Alun-alun, seperti dimanapun kita kenal, adalah pusat aktifitas dan peradaban suatu kota. Di alun-alun, mudah dijumpai para warga yang sedang beraktifitas, baik sendiri, berdua, maupun beramai-ramai. Intinya, Alun-alun adalah denyut kehidupan suatu kota. Bagi penduduk Jakarta, mungkin agak bingung dengan konsep alun-alun. Maklum, nggak gampang menemukan alun-alun di Jakarta. Konsep ini sebenernya berkembang dari daerah-daerah di Jawa, walaupun sejumlah daerah lain juga memiliki tempat serupa namun bisa saja beda nama atau konsepnya. Secara sederhana, alun-alun bisa digambarkan sebagai sebuah lapangan terbuka tempat semua kasta masyarakat saling berbaur, menikmati kebersamaan, ngobrol, bersenda gurau, melihat pertunjukkan, melihat pengumuman, atau bahkan makan dan minum serta belanja. Kalau di Jakarta, konsep paling dekat yah mungkin bisa dibilang Taman MoNas atau Parkir Timur Senayan kali yach? Memang ada sejumlah tempat yang mirip-mirip dalam skala kecil, biasanya lapangan RT dan RW. Yah, saya bukan ahli sejarah atau seorang sosiolog, mari kita lewatkan pembahasan tentang alun-alun dan langsung menuju ke inti cerita. Hehehehe.
Nah, masih tentang alun-alun, Kota Karimunjawa memiliki alun-alun sebagai tempat berkumpul warganya. Alun-alun ini terletak tepat di tengah kota, tepat di depan Wisma Wisata. Di seputaran alun-alun ini terdapat banyak sekali bangunan yang menjadi konsentrasi pusat kegiatan warga Karimunjawa dan turis, sebut saja sekolah, hotel, rumah makan, dan sejumlah gedung pemerintahan. Alun-alun Karimunjawa mungkin tidak akan terlalu menarik bagi anda sebab lapangan berumput ini tidak menawarkan apapun kecuali dijadikan tempat penjemuran ikan pada siang hari, tempat bermain anak-anak sekolah pada pagi hari, dan tanpa aktifitas berarti pada sisa waktu lainnya. Namun, pada sabtu dan minggu malam, alun-alun Karimunjawa akan bercerita tentang kisahnya. Bersyukurlah anda yang kebetulan mengunjungi Karimunjawa dan bertemu akhir pekan, anda akan bertemu kemeriahan Karimunjawa!
Geliat masyarakat Karimunjawa akan meningkat menjelang akhir pekan. Saat hari biasa tidak menggelar kegiatan apapun, pada akhir pekan anda akan menjumpai aneka pedagang makanan, pedagang aksesoris, dan banyak macam lainnya. Tentu, buat turis Karimunjawa, ini suatu penghiburan tersendiri. Sebut saja soal makan, makanan di Karimunjawa terbatas dan kebanyakan mengulang-ulang. Buat yang sudah mulai bosan, adanya pasar tumpah di alun-alun sedikit banyak membuat hiburan tersendiri. Aneka jenis makanan, terutama yang segar dan agak berbeda bisa ditemukan di alun-alun, mulai dari mie ayam, gorengan, bakso, hingga ikan bakar segar. Nggak hanya itu, anda bisa menemukan aneka pedagang yang berjualan aksesoris hingga barang-barang yang menurut saya antik dan unik seperti misalnya kerajinan kulit lembu yang disamak dan digambar tokoh-tokoh pewayangan. Menarik kan? Hiburan lainnya yang dapat dinikmati adalah adanya pertunjukkan layar tancap yang berada tepat di depan alun-alun. Walaupun layar tancapnya sudah cukup modern terutama dengan projector, namun film yang diputar masih merupakan film jadul dan penonton mayoritasnya adalah anak-anak.
Alun-alun yang biasanya gelap pun diterangi dengan lampu sekian megawatt agar tampak terang. Banyak warga masyarakat dan turis yang berkumpul dan bergerombol di sudut-sudut lapangan alun-alun untuk menikmati suasana malam, bermain, hingga makan malam. Menyenangkan. Sebaiknya anda jangan mengeram di dalam kamar pada saat akhir pekan di Karimunjawa. Baurkanlah diri anda dengan masyarakat sekitar di Alun-Alun Karimunjawa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Akhirnya blog ini diupdate!
ReplyDeleteSedikit latar belakang cerita alun2, kalo kamu perhatikan, hampir setiap alun2 di Jawa selalu terletak di depan kantor kepala pemerintahan, dan di sayap kiri atau kanannya selalu ada mesjid. itu adalah konsep raja2 Jawa.
Senangnya Lomie menulis lagi. Ditunggu cerita lanjutannya ya :D
Oom Brad T_T
ReplyDeletesemangat menulisnya belum kembali total. ini aja mengumpulkan gairahnya susah banged >.<
Yup, betul banged. Di depan Alun-Alun Karimunjawa terdapat Kantor Kecamatan yang berfungsi juga sebagai Wisma Wisata. Hehehehe. Kalau masjid, hmmm harusnya sih ada di sisi sampingnya yach. Saya ngga terlalu memperhatikan. hehehehe
Terima kasih masih sempet main-main kesini. hehehe