Sawer Sigale-Gale

Menyawer Sigale-gale dengan rupiah ataupun dollar sudah menjadi kebiasaan yang umum dilakukan sepanjang tarian.

Buat yang baru pertama kali ke Pulau Samosir, pulau di tengah Danau Toba, jangan lupa mampir ke Tomok ya. Di pulau yang kental dengan adat dan kebudayaan Batak ini, ada pementasan Tarian Sigale-gale yang bermakna kerinduan seorang ayah kepada anaknya yang telah tiada. Dalam rangka mengobati kerinduan akan anaknya tersebut, sang ayah yang juga seorang raja tersebut membuat sebuah patung yang mirip dengan anaknya, kemudian diisi oleh jiwa dari sang anak agar patung tersebut bisa bergerak dan menari layaknya orang hidup. Cerita lengkapnya sich bisa dibaca disini. Nah, pada masa modern ini, Tarian Sigale-gale ini sepenuhnya merupakan seni. Pergerakan Sigale-gale semata urusan mekanis aktor yang memainkan boneka ini di belakang panggung. Menariknya, sebagai turis anda tidak hanya sekedar menyaksikan tarian ini, namun diharapkan juga ikut berpartisipasi dalam menari di dalamnya. Nggak bisa menari? Jangan kuatir, tariannya mudah dan gampang untuk diikuti koq. Oh ya, agar lebih terasa nuansa "Batak"nya, setiap partisipan juga dipinjami Ulos untuk dikenakan. Seru ya?! Yuk, kita manortor (menari-red) bersama Sigale-gale. Jangan lupa sawerannya yach. Hehehe.

Oh ya, foto ini diikutkan dalam Turnamen Foto Perjalanan Ronde ke 20 yang diselenggarakan oleh Yoesrianto dengan tema : FESTIVAL/TARIAN.



Yuk, bagi teman-teman yang punya foto dengan tema FESTIVAL/TARIAN yang menarik dan punya cerita, Yuk ikutan turnamen ini!



2 komentar:

  1. Pernah liat ulasannya di TV, patungnya bergoyang sendiri tanpa ada yang menggerakkannya ya...

    ReplyDelete
  2. kalau di masa lampau, memang ada semacam mistis yang menggerakannya. namun di masa skrg, rata2 menggunakan tali sih. hehehe. tapi ga tau juga deh kalau masih ada yg pake magis yaaa :D

    ReplyDelete