Alasan Untuk Kembali Ke Sulawesi Selatan

Saya kembali ke bumi Sulawesi Selatan! *yeeehaaaaaaa*. Saya sich nggak kepikiran sama sekali untuk bisa kembali ke Sulawesi Selatan. Maklum, setelah AirAsia menutup rute Jakarta – Makassar – Jakarta per 19 Agustus 2009 (Saya nggak akan pernah lupa tanggal ini) harga tiket menuju Makassar lumayan tinggi kalau nggak promo. Hehehe. Dalam kurun waktu 8 bulan, saya diberi keberuntungan untuk kembali ke Sulawesi Selatan, lagi. Yang menyenangkan, kali ini kepergian saya gratis, tis, tis dan tis. Ya, kali ini saya dibiayai oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata karena saya memenangkan kontes Trip Planner yang diselenggarakan pada November 2009. Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Departemen kebudayaan dan pariwisata yang telah memberikan saya kesempatan untuk bisa kembali ke Sulawesi Selatan. Berkat merekalah, saya mendapat kesempatan sekali lagi untuk mencicipi rasa, budaya, etnik, dan keramahan khas Sulawesi Selatan. Sungguh menyenangkan bisa kembali ke sini lagi. Terima kasih untuk Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan Divusi Lapi yang telah mengirimkan saya untuk sekali lagi merekam keindahan Sulawesi Selatan (Dan Sulawesi Barat).
Semua ini berawal dari sebuah kontes trip planner yang diadakan oleh Indonesia.travel. Iseng-iseng, saya mencoba memasukkan rencana perjalanan saya ke Sulawesi Selatan yang dapat dilakukan dalam 6 hari saja. Jujur, setelah mengirimkan, saya tidak terlalu mengingat akan kontes ini lagi. Kejutan datang ketika di bulan November, saya mendapat pemberitahuan di account twitter saya bahwa saya memenangkan Kontes Trip Planner dengan nilai hadiah 10 juta rupiah per orang. Wow! Selain saya, ada dua orang lain yang turut memenangkan hadiah ini. Sungguh, kejutan yang bukan kepalang. Anda tidak akan bisa membayangkan betapa senyuman selalu menghiasi wajah saya setiap harinya setelah saya mendapatkan pemberitahuan tersebut. Proses berikutnya yang harus dijalani ialah mencari tanggal dan mencari travel agent. Waktu Itu, Teh Thesa-lah yang menghubungi dan terus menerus berkorespondensi dengan saya untuk mencarikan solusi terbaik akan pencarian tanggal dan travel agent. Waktu keberangkatan yang sedianya akan digelar Bulan Januari ternyata banyak mendapat halangan yang terutama berkaitan dengan cuaca. Memang, cuaca di Bulan Januari-Februari secara umum cukup keras di Indonesia ini. Selama proses mencari hari tersebut, Teh Thesa pun pergi meninggalkan kita dan mewariskan tugas ini ke penggantinya, Kang Dani Setiawan. Berikutnya, Kang Dani lah yang memegang mandat untuk menyelesaikan tugas ini hingga setiap peserta berhasil melakukan perjalanan dan kembali ke kota asal dengan selamat. Walaupun tanpa travel agent karena biayanya ternyata melonjak jauh di atas 10 juta, saya tetap melangsungkan perjalanan ke Sulawesi Selatan yang digelar pada 4-9 April 2010. Terima kasih atas bantuan Kang Dani yang sudah sering sekali saya repotkan dan inilah rute dan cerita perjalanan saya.

0 komentar:

Post a Comment