Terbang Kali Pertama Dengan Mandala Airlines Ke Kupang

Mandala Airlines memang telah jauh berbenah diri. Ini kali pertama saya menaiki jasa maskapai yang satu ini. Pesawat Airbus A320 telah mendominasi seluruh armadanya mulai tahun 2009 ini. Yup, menurut kabar, Mandala telah melepas semua Boeing mereka guna diganti dengan Airbus A320 baru yang jauh lebih hemat, lebih eco-flight, dan lebih lebih lainnya. Penyeragaman armada ini juga digunakan untuk menghema biaya operasional sehingga harga tiket bisa ditekan lebih rendah lagi. Seperti contoh, sekitar bulan September 2008, saya membeli tiket CKG - KOE (Jakarta - Kupang) PP untuk transit di Surabaya 'hanya' habis sekitar 650.000 IDR saja. Ketika saya melakukan cek harga ulang pada hari sebelum keberangkatan, harga satu kali jalan sekitar 1.100.000. Sungguh, sebuah penghematan yang luar biasa. Saya tidak akan mampu ke Kupang kalau harga tiketnya mencapai harga demikian.
Kembali lagi ke Mandala, Pesawat tiba tepat waktu dan penumpang pun check in tepat waktu. Ketika jam telah menunjukkan pukul 7.55 pagi, pesawat telah melaju, bersiap menuju runway.
Pesawat ini memang benar-benar baru, suatu kemajuan untuk maskapai lokal (namun kepemilikannya oleh asing ini). Mandala mengklaim standard keselamatannya nomor satu dan ternyata mereka memang dapat membuktikannya. Pramugari-pramugari cantik memeragakan standard prosedur keselamatan dengan anggun sebelum pesawat menderu membunyikan jetnya di runway. Mandala berbeda dengan AirAsia. Untuk Mandala, pada halaman boarding pass, terdapat nomor kursi tempat anda duduk sehingga anda tidak perlu berebut masuk ke dalam pesawat.
Perjalanan ke Surabaya akan ditempuh dalam waktu 1 jam 5 menit dan dari Surabaya ke Kupang akan ditempuh selama 1 jam 40 menit. Tinggi jelajah Kapal sekitar 35000-39000 kaki. Ini artinya, posisi pesawat akan berada di atas awan Cumulus dan Stratus dan terkena sinar matahari langsung. Namun, pesawat akan tetap terkena gangguan dari Awan Cirrus terutama ketika di musim penghujan seperti ini. Beberapa kali awak pesawat mengharuskan saya untuk kembali mengenakan sabuk pengaman karena melewati sejumlah daerah yang cuacanya kurang menguntungkan. Saya sendiri merasa seperti terombang-ambing di dalam pesawat sementara di luar warna putih menyilaukan (karena pesawat berada di dalam awan) tanpa kita dapat melihat sesuatu. Suhu di luar jendela pesawat bisa mencapai suhu -24 derajat Celcius, apabila anda mencoba untuk memegang jendela pesawat, pasti akan terasa dingin.
Sayangnya, saya tidak suka transit. Pengalaman Take Off, Landing, Menunggu, Take Off, Landing lagi adalah pengalaman yang kurang menyenangkan untuk saya. Rasa letih semakin menjadi-jadi karena pesawat harus naik turun sebelum sampai di lokasi tujuan. Terlebih, saya orangnya mudah mengalami mual apalagi ketika pesawat miring. Alhasil, dalam perjalanan Jakarta - Surabaya dan Surabaya - Kupang, saya muntah masing-masing sekali sehubungan dengan pesawat yang menabrak nabrak awan dan membuat sensasi yang tidak menyenangkan di perut saya. Begitu pengeras suara mengingatkan bahwa pesawat akan segera mendarat di Bandara El Tari, ah....lama dan penatnya perjalanan saya langsung hilang seketika! Saya ingin mencium daratan rasanya! Saya sama sekali tidak terbayang apabila harus berangkat ke Jayapura atau Merauke yang bisa mencapai berjam-jam lamanya.

5 komentar:

  1. gw waktu kuliah di jogja dulu sring bgt naik mandala.
    lebih nyaman ketimbang lion, adam air.

    ditunggu liputannya ttg kupang.oke bos..!

    ReplyDelete
  2. hmmm.. kalo diliat dari wingtip yang ada di foto pertama, pesawat ini registrasinya kalo nggak PK-RMK ya PK-RML, pesawat eks air decan india.. :)

    ReplyDelete
  3. hihihi...koq dirimu sampai tahu begitu sich? mantap! entah eks-Decan Air atau nggak yah, tapi dalamnya oke banged loch :)

    ReplyDelete
  4. hiyaa, karena pesawat mandala yang pake wingtip dan livery warna merah cuma ada dua unit yaitu PK-RMK dan PK-RML dan keduanya eks air decan. sedangkan pesawat yang lainnya wingtipnya warna biru..
    saat ini yang masih menggunakan livery merah cuma PK-RML, sedangkan yang PK-RMK sudah menggunakan livery putih-biru khas mandala..

    tapi mandala emang oke banget kok pelayanannya..

    ReplyDelete
  5. woooowww...mantap banged sich pengetahuannya akan pesawat terbang? saluttttt :D

    iya sich, Mandala kan armadanya baru semua, A320 yach kalo ga salah. Jadinya kesannya rapih dan modern gt dech :D hehehe...

    ReplyDelete