Danau Tiberias Asli Siatas Barita

Salah satu objek wisata lain yang ada di Bukit Siatas Barita selain Salib Kasih adalah Danau Tiberias. Bedanya, kalau Salib Kasih terletak di puncak bukit, Danau Tiberias atau dalam Bahasa Batak “Tao Tiberias” ini terletak di lereng bukit. Dalam perjalanan naik atau turun dari Salib Kasih, niscaya anda akan menjumpai Danau Tiberias ini. Sebenarnya, danau ini sih nggak istimewa-istimewa banget. Danau ini malah merupakan danau buatan yang berukuran kecil dan memiliki satu buah restoran yang tepat berada di tepinya. Hampir nggak ada yang istimewa akan danau ini kecuali akan adanya patung Yesus berukuran besar di tepi kolam, tepat di atas sebuah kepala perahu. Posisi patung Yesus tersebut tampak seolah sedang menerjang badai dengan satu tangan mengarah ke depan. Peristiwa ini tentu akan segera mengingatkan pengunjung akan salah satu peristiwa yang terjadi di alkitab yakni “Yesus meredakan angin ribut”. Patung Yesus yang berukuran besar tersebut tampak sedang menerjang badai, lengkap dengan efek seakan-akan jubah yang dikenakannya tersibak angin kencang. Tangan yang mengarah ke depan sebenarnya adalah saluran air yang tampaknya digunakan sebagai air mancur. Sayang, pada saat kedatangan saya, airnya tidak mengalir sama sekali.
Papan nama lokasi wisata ini sudah meneguhkan bahwa lokasi ini adalah rumah makan, karena disponsori oleh salah satu minuman paling laris di negeri ini. Selain rumah makan, tempat ini juga membeli dan menjual bebungaan maupun ikan mas. Sejumlah patung hewan dan manusia tampak berada di tepi kolam. Ada pula satu orang tentara Romawi yang tampak sedang memegang senjata namun air keluar dari ujung senjatanya tersebut. Yang paling baru, atau mungkin sekaligus diresmikan bersamaan dengan Danau Tiberias ini adalah Obor Paskah tahun 2009 yang muncul di ujung geladak kapal dan bersepuh warna emas. Walaupun tidak menyala, namun tampak jelas bahwa tangan yang mencuat dan memegang obor tersebut bisa digunakan sebagai tempat untuk menyalakan api. Tidak ada keramaian berarti di tempat ini selain sejumlah anak muda yang sedang bersantai dan menikmati suasana sore hari di danau ini. Nggak berlama-lama, saya mencoba untuk naik hingga ke lokasi patung di atas. Walaupun tidak bisa mencapai geladak, namun cukup jelas terlihat situasi dari bagian dalam danau ini masih berantakan. Apakah masih dalam tahap renovasi atau masih proses pengerjaan? Tidak terlalu jauh dari danau ini ada sebuah rangka bola besar yang entah digunakan untuk keperluan apa. Lagi-lagi, saya tidak tahu apakah masih proses pengerjaan, renovasi, atau jangan-jangan merupakan kerangka besi sisa?
Danau Tiberias sendiri adalah danau nyata yang terletak di salah satu wilayah paling membara di muka bumi sekarang ini, Israel. Danau ini dikenal dengan banyak nama, salah satunya adalah Danau Galilea, danau yang paling sering muncul dalam kejadian-kejadian di Injil dan menjadi terkenal karenanya. Salah duanya adalah adegan Yesus menenangkan angin ribut dan Yesus berjalan di atas air. Walaupun terletak di bawah permukaan air laut, namun danau ini tawar dan menjadi sumber air minum maupun irigasi untuk warga Israel. Selain berisi air tawar, kehidupan di danau ini cukup kaya karena banyak dihuni tetumbuhan dan hewan-hewan. Sungai Yordan Atas adalah sungai yang menjadi mata air sumber bagi danau ini. Air dari danau ini pun dialirkan lagi ke Sungai Yordan Bawah baru kemudian menuju Laut Mati yang menjadi muara akhir. Danau Tiberias ini terbagi wilayah dan peruntukannya untuk Israel, Suriah, Lebanon dan Tepi Barat. Walaupun nggak mirip sama sekali dengan Danau Tiberias yang asli (saya juga belum pernah ke Israel sich...hihihi), namun usaha Tao Tiberias dengan membuat replika patung Yesus meredakan angin ribut dan membuat suasana serupa, lengkap dengan kapalnya boleh banget diapresiasi. Plus, kutipan-kutipan ayat dari alkitab seputar kejadian angin ribut tersebut terpampang jelas di sejumlah sudut kapal dan taman. Semakin mengukuhkan eksistensi Tarutung sebagai Kota Wisata Rohani.

0 komentar:

Post a Comment