Dalam bahasa Bugis, “maro” artinya penuh. Saya mengetahui ini ketika bus yang saya tumpangi melewati Pare-Pare. Di kala bus berhenti di sebuah kompleks perumahan di kota tersebut, banyak sekali pria-pria (kebanyakan sich bapak-bapak yach) yang berkata “maro...maro...maro...”. Akhirnya, serombongan orang yang sedang menunggu bus tersebut tidak jadi naik dan kembali ke lokasi menunggu mereka. Bus pun melaju lagi. Dari sini, saya dapat pengetahuan dan sedikit tebak-tebakan plus sok tahu. Haha...”Maro” tampaknya berarti penuh. Mereka mengatakan “maro” karena busnya penuh, tidak bisa lagi diisi oleh tambahan penumpang. Entah bahasa Bugis atau Makassar atau Toraja, namun bapak di samping saya mengatakan bentuk bahasa Toraja sedikit banyak mendekati bahasa Bugis. Di lain sisi, bahasa Makassar justru paling berbeda diantara dua bahasa yang paling banyak digunakan di Sulawesi Selatan ini. Akhirnya saya jadi tahu artinya “maro” setelah satu jam melewati desa Maroangin.
Ngga ada yang istimewa di tempat ini kecuali Maroangin sangat bagus untuk berfoto! Selepas pegunungan Enrekang, bus akan melewati ladang (sangat panjang dan sangat lebar) yang sangat kering dengan ilalang tumbuh cukup tinggi. Saya nggak yakin itu padi atau bukan karena agak berbeda dengan padi yang selama ini saya kenal. Mungkin gandum atau tanaman pangan lainnya kali yach? Tanaman berbentuk ilalang tinggi itu berwarna kuning pucat, berhektar-hektar jauhnya, panas, kering, dan sangat berangin. Tanaman-tanaman tersebut berbunyi cukup keras tertiup angin di ladang yang hampir tidak memiliki penghalang pohon besar itu. Mungkin dari asal “penuh dengan angin” inilah nama Maroangin berasal. Sayang, karena berada di tengah-tengah ladang dan saya menaiki bus umum, saya tidak bisa meminta supir untuk berhenti guna berfoto. Terlebih cuaca panas dan kering yang mendera plus angin yang super kencang, semakin malaslah saya untuk terbangun dari kantuk saya. Jadinya yah saya menikmati Maroangin hanya dari bus saja.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment