Rekomendasi Makan Gunungsitoli : Rumah Makan Bintang Terang

Di siang hari yang panas dan terik itu, saya berjalan dengan lengkah gontai menuju salah satu rumah makan. Maklum, makanan yang terakhir saya makan hanyalah sebutir Lasi (Langsat-bahasa Nias-red) pemberian ibu di sebelah saya. Laper? Sudah pasti! Kebetulan banget, ketika melintasi Pasar Gunungsitoli, saya menemukan sebuah rumah makan di Jalan Sirao. Kebetulan sekali lagi, rumah makan ini adalah salah satu yang direkomendasikan oleh Lonely Planet! Yayyy!
Rumah makan ini memang secara gamblang memajang spanduk merek dan sejumlah foto makanan yang direkomendasikan. Namun, entah yach, saya mendapat kesan bahwa rumah makan ini baru saja buka. Belum ada pengunjung siang itu dan saya nampaknya adalah pengunjung pertama. Ruang makannya nampaknya menyatu dengan area tinggal mereka. Ada buaian bayi disana sambil dijaga oleh ibunya. Seorang nenek yang nampaknya memiliki rumah tersebut. Selain itu ayahnya juga disana dan seorang pelayan yang mendatangi saya dan bertanya mau menu apa. Televisi di sudut memutar siaran berita tentang Jakarta. Rumah makan ini memiliki banyak sekali menu. Dari sekian menu, sayangnya banyak juga yang nggak ada. Akhirnya, saya memutuskan untuk memesan cumi goreng tepung dengan minumannya, jus sirsak, kombinasi yang nampaknya nggak pas.
Iya, nggak salah Lonely Planet memasukkan rumah makan Chinese food ini dalam daftar rekomendasi. Enak! Setelah sekian lama makan makanan yang asing di mulut, akhirnya ada sesuatu yang berasa sangat rumah. Sambil makan sambil menitikkan air mata. Hahaha. Sayang, porsinya luar biasa banyak. Satu porsi cumi goreng tepung rasanya bisa dech dimakan 3-4 orang. Satu porsinya saja seharga Rp 45.000. Kalau untuk lain-lainnya sih harganya standard, ngga terlalu mahal. Saat membayar, sudah tampak jelas bahwa saya tidak terlihat seperi warga lokal. Sang nenek yang duduk di meja kasir bertanya dan saya memberikan penjelasan. Hehehe. Selalu, reaksi yang sama yang saya dapatkan, antara takjub, heran, atau mungkin malah aneh kali yah. Hehehe. Namun keluarga Cina ini bukanlah kali pertama saya melihat etnis ini di daratan Nias. Tampaknya, sejak jaman kolonialisme dulu, etnis Nias, Batak, Cina dan Minang telah lama berbaur dalam peri kehidupan masyarakat Nias, bark dari Gunungsitoli, hingga Teluk Dalam sekalipun, bahkan hingga kota-kota kecamatan yang jauh. Kalau mau makan di Gunungsitoli, yang enak, chinese food (makanan Nias agak sukar didapat soalnya), coba dech Restoran Bintang Terang yang saya rekomendasikan juga ini! Lokasi, Jalan Sirao No. 10, Kota Gunungsitoli.

0 komentar:

Post a Comment