Ini adalah terminal besar di ujung utara Kota Makassar. Semua bus dan kendaraan yang akan ke arah utara harus melewati terminal ini. Bus arah Kota Pare-Pare, Pangkajene, Palopo, Pinrang dan Polewali harus melewati terminal ini. Apalagi anda yang menggunakan bus, pasti harus melewati terminal ini untuk berganti dari pete-pete menuju bus antarkota yang berukuran besar.
Konon, pada jaman dahulu terminal besar itu berada di Panaikang, lebih masuk sedikit ke dalam kota (buku Lonely Planet 2007 masih mencantumkan nama Panaikang di dalamnya). Akibatnya, saya jadi bingung membedakan antara Daya dan Panaikang. Saya pikir, keduanya adalah terminal yang sama. Sayangnya, tidak ada info sama sekali mengenai perpindahan terminal ini. Saya baru mengetahui bahwa terminal ini pindah setelah salah seorang teman saya disana (terima kasih untuk Daniel dari Makale!) memberitahu saya.Jadi, ceritanya Panaikang yang lebih ‘masuk’ ke dalam kota sudah dirasa terlalu kecil. Akhirnya, relokasi Terminal Panaikang dilakukan ke Terminal Daya yang berada hampir di pinggir kota arah Maros. Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa Terminal Panaikang sudah tidak ada lagi. Menuju Terminal Daya ini sama sekali nggak susah. Akses jalan keluar Kota Makassar yang hanya satu buah saja ke arah utara turut memudahkan akses menuju terminal ini. Untuk menandai terminal ini, perhatikan apabila anda mulai memasuki kawasan pasar yang ramai dan tumpah ruah antara dagangan dan pete-pete. Satu patung ayam jantan bertengger berkokok di sisi sebelah timur jalanan, menandakan lokasi terminal Daya ini.
Untuk anda yang mau ke Toraja atau kota-kota di utara Makassar, anda tidak perlu berhenti di Daya ini. Apabila anda naik bus-bus arah utara seperti Pelangi, Batutumonga, Bintang Prima atau Litha, rata-rata perusahaan bus ini memiliki depo bus tersendiri dengan kantor penjualan tersendiri. Untungnya, letak semuanya tidak terlalu jauh, dekat dengan Makassar Town Square. Jadi, sambil berjalan santai, kita bisa memilih perusahaan otobus mana yang akan kita pilih.
Letak terminal ini cukup jauh dari Makassar Pusat Kota. Saya terlalu menganggap remeh jarak yang akan saya tempuh, akibatnya saya keteteran saat harus mengejar waktu. Prediksi saya, terminal ini berada di tengah-tengah antara airport dan pusat kota. Ternyata salah. Terminal ini berada cukup dekat dengan airport (bisa dicapai dengan damri dari airport) namun kebalikannya, berada sangat jauh dari pusat kota (20 km, mencapai satu jam dengan pete-pete, ngetem dan macet). Untuk mencapai pusat kota, gunakanlah pete-pete yang berseliweran di sekitar terminal.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment