Sebelum Menyebrang Ke Karimunjawa : Penginapan Kota Baru Jepara

Sebenarnya, ada sich penginapan yang terletak di Kota Jepara dan bisa dicapai dengan mudah, baik dengan becak ataupun berjalan kaki. Tapi, coba pertimbangkan hal ini dech : kapal yang akan membawa anda ke Karimunjawapada keesokan hari akan berangkat pada pukul 9 pagi. Anda masih harus berangkat menuju Pelabuhan Pantai Kartini untuk mengambil tiket dan bersiap-siap berjaga. Menurut info, bahkan kapal bisa saja diberangkatkan lebih awal kapal telah penuh. Bahaya juga yach, nggak hanya terlambat, kapal bisa berangkat lebih awal kalau tiket sudah terjual habis. Jadi, sangat-sangat-tidak disarankan untuk menginap di Kota Jepara, anda butuh usaha lebih untuk mencapai Pantai Kartini pada keesokan paginya. Daripada bangun pagi-pagi dan bingung mencari angkutan yang akan membawa anda kesana, sebaiknya anda tinggal di Pantai Kartini saja. Waktu pagi harinya bisa digunakan untuk bersantai, leyeh-leyeh dan berjalan santai ke pelabuhan.

Salah satu penginapan yang paling bisa diandalkan dan juga satu-satunya di Pantai Kartini adalah Penginapan Kota Baru. Sekali lagi saya bilang, penginapan ini adalah penginapan satu-satunya di Pantai Kartini. Dengan jumlah kamar hanya 6 buah, rasanya anda perlu berusaha keras untuk mendapatkan kamar di kala musim liburan tiba. Penginapan bergaya Bali ini berada persis di dekat patung penyu raksasa yang berada di tepi Pantai Kartini. Dari penginapan, jarak tempuh ke pelabuhan penyebrangan sudah tidak terlalu jauh lagi. Anda bisa dengan mudah berjalan kaki sambil menikmati aroma pagi di penginapan ini.
Yang menyenangkan, walaupun penginapan ini sederhana dan jumlah kamarnya sedikit, namun pengelola penginapan ini sangat ringan tangan dan bersedia membantu. Informasi yang diberikan bukan informasi kacangan layaknya membaca buku teks. Mbak Wulan dan Mas Rochim yang mengelola penginapan ini sungguh profesional dan pelayanan yang mereka beri sangat berkelas. Mereka bisa menjadi apa saja yang kita butuhkan selama berada di penginapan ini. Mereka bisa menjadi penjemput, pengantar, booker tiket, pemandu wisata, dan banyak lainnya. Dalam hal memberikan informasi, mereka pun tidak pelit sama sekali. Mereka sangat ramah dan informatif. Berbagai informasi seputar Jepara, Pantai Kartini, Penyebrangan, Karimunjawa, hingga cerita-cerita dari sisi lain, bisa terdengar dari mulut mereka berdua. Saya mengalami kebaikan hati mereka saat saya telah tiba di Jepara. Saat itu, saya hanya menginformasikan bahwa saya sudah tiba di Jepara. Saya ingin menanyakan bagaimana caranya agar bisa sampai ke penginapan. Setelah menjelaskan, tanpa ba-bi-bu lagi, Mas Rochim Segera menawarkan diri untuk menjemput. Loch loch? Kami sich senang-senang saja sebenarnya, namun dengan harga kamar hanya Rp. 60.000 saja per malam, jujur saja, kami merasa bahwa penjemputan adalah sesuatu hal yang teramat mewah dech. Ternyata, beliau serius! *gleg* Saya menelan ludah dengan susah payah. Beliau benar-benar menjemput saya dan teman saya di depan SCJ (Shopping Center Jepara). Walaupun ternyata beliau menjemput kami menggunakan motor alih-alih mobil, tapi usahanya betul-betul sangat saya hargai. Memang sich, akhirnya kami harus berdempet-dempetan di tengah-tengah motor bebek sementara kaki kami melayang menggapai-gapai mencari pijakan. Nyaman? Tentu saja tidak. Namun, sebagai seorang budget traveller, ini merupakan nilai plus untuk saya. Serunya dapat dan murahnya dapat. Mana lagi ada penawaran yang seperti ini? Sembari berdempetan di tengah-tengah motor, saya bisa menikmati suasana pinggiran Kota Jepara yang mulai meredup tatkala malam semakin larut. Kami pun memasuki kompleks Pantai Kartini dalam kegelapan malam. Pantai Kartini ini sebenarnya merupakan kompleks wisata dan wajib dikenakan retribusi masuk bagi setiap pengunjungnya. Untungnya, kami tidak dikenakan retribusi biaya masuk pantai karena sudah kemalaman dan kami memang tamu penginapan.
Sesampainya di Penginapan Kota Baru, saya yang merasa tidak enak hati akhirnya menawarkan diri untuk mengganti ongkos bensin yang digunakan untuk menjemput. Lagi-lagi saya terkesima dan terpukau. Mas Rochim menolak uang tersebut dan mengatakan bahwa semua itu adalah bagian dari servis. Waw! Sekali lagi, untuk kamar seharga Rp. 60.000, rasanya layanan ini terlalu mewah dech. Tapi saya nggak ambil pusing. Nanti saja pas waktu check out, mungkin baru saya berikan tips untuk segala pelayanan ekstra yang menakjubkan ini. Penginapan Kota Baru, memang bergaya Bali. Dari luar, model gapura candi yang dibangun dengan bata merah sudah menyambut kami. Semakin ke dalam, ornamen khas Bali semakin banyak ditemukan di penjuru rumah. Pendeknya, rumah tersebut memang didesain dalam suasana Bali. Satu hal yang tidak terlalu Bali adalah ukir-ukiran pintu yang memenuhi salah satu sudut rumah. Jepara, sebagai kota ukiran dan kota Kartini memang terkenal akan kelihaian para pengukir-ukirnya akan karya mereka yang indah dan bercitarasa seni tinggi. Nggak heran, ornamen ukiran banyak sekali ditemukan di seantero Jepara, termasuk salah satunya di Penginapan Kota Baru.
Sayangnya, jumlah kamar di tempat ini memang terbatas, hanya 6 kamar saja. 6 kamar tersebut terbagi menjadi 3 kamar AC dan 3 kamar non AC. Kamar non Ac berharga Rp. 60.000 dan kamar AC berharga Rp. 80.000. Saya mendapat kamar non-AC namun secara mengejutkan, kamarnya tampak seperti baru, bersih dan rapih, serta memiliki kipas angin. Dengan ranjang king size dan 3 buah bantal, anda bisa tidur dengan nyaman di kasur yang empuk ini. Kamar ini juga memiliki meja rias dan lemari bufet buat anda yang mau dandan dulu sebelum ke pantai kali yach. Hehehehe. Walaupun kamar mandinya terletak di luar, namun jumlah kamar mandi yang berjumlah empat, bersih dan terawatnya kamar mandi (plus shower) menjadikan tempat ini lagi-lagi memiliki nilai tambah. Saya suka penginapan ini! Ruang tengah diantara kamar-kamar merupakan taman dan tempat lesehan (kadang-kadang digunakan Mbak Wulan untuk menyetrika pakaian) yang bisa difungsikan juga untuk makan-makan. Sebuah televisi kecil terpajang di tempat ini, tempat para tamu menghabiskan waktunya menonton tv beramai-ramai. Maklum, Penginapan Kota Baru memang tidak memiliki televisi di setiap kamarnya. Harganya saja sudah cukup murah sich yach. Ruang depan setelah pintu masuk berfungsi sebagai ruang tamu. Ruang ini memiliki banyak sekali lukisan, ornamen dan foto yang bernuansa Bali.
Oh yah, Penginapan Kota Baru tidak menyediakan sarapan untuk anda di pagi hari. Jadi, kalau mau sarapan, anda harus mencari makan di sekitar penginapan. Tenang, gampang koq cari makan di sekitar penginapan ini. Sambil jalan kaki dan bersantai-santai, anda bisa mendapatkan makan pagi yang menarik mulai dari indomie hingga soto, gorengan hingga nasi goreng. Dengan segala macam dan segudang fitur serta pelayanan yang diberikan, rasanya layak-layak banget kalau Penginapan Kota Baru ini masuk sebagai penginapan yang paling direkomendasikan untuk anda yang mencapai Jepara pada malam hari dan berniat untuk menyebrang ke Karimun Jawa pada keesokan harinya. Jangan lupa, berilah tips kalau memang anda sangat puas dengan pelayanannya. Mas Rochim bahkan sempat-sempatnya menemani kami berjalan-jalan di sekitar pantai, bercerita tentang pantai, patung, Karimunjawa dan banyak hal lagi selama perjalanan. Mas Rochim bahkan rela menuju pelabuhan untuk memastikan bahwa kapal yang akan kami tumpangi belum berangkat dan tiket masih tersedia. Ingin menjadikan Penginapan Kota Baru sebagai pilihan anda ketika di Pantai Kartini atau Jepara? Hubungi (0291)3319509 atau 081326179699 dengan Mbak Wulan atau Mas Rochim. Saya sangat merekomendasikan penginapan ini!