Angkutan Umum Khas Teluk Dalam

Apa bayangan anda ketika saya mengatakan angkutan umum di Teluk Dalam? Entah kalau anda membayangkan mikrolet, metro mini, atau mobil mini sejenis van yang berwarna-warni. Di Gunungsitoli, hal ini nggak begitu aneh karena sesuai dengan bayangan. Namun, di Teluk Dalam, dengan jarak 3 jam perjalanan dari Gunungsitoli dan merupakan kota terbesar kedua di Nias, angkutan umumnya agak sedikit berbeda. Biasanya, penumpang menunggu angkutan umum ini di perempatan sekitar Pasar Teluk Dalam. Namun, ia bisa dijumpai di sudut-sudut kota sedang menunggu penumpang. Bahkan, pernah suatu kali saya menjumpai sang angkutan sedang menunggu penumpang di perlintasan Teluk Dalam – Sorake. Yang unik dari angkutan ini adalah, saya tidak melihat adanya plang jurusan yang biasanya ada dalam sebuah angkutan. Keunikan lainnya, hanya selembar terpal yang menutup atap sedangkan kiri kanannya sangat terbuka. Saya jadi teringat film-film Thailand awal-awal ketika angkutan umum yang digunakan masih seperti ini. Saya sendiri nggak sempat mencicipi angkutan ini lantaran waktu yang saya punya di Nias sangat terbatas. Kalau teman-teman tertarik, mungkin kali lain bisa mencoba menaiki angkutan ini. Sayang, keterbatasan jumlah dan ketidakpastian keberangkatan membuat penumpang rata-rata lebih memilih ojek untuk jalur cepat.

2 komentar:

  1. kalo di kota kecil apalagi desa, mana ada plang jurusan. semua berdasarkan TST saja. hahaha

    ReplyDelete
  2. biasanya sich begitu yah, lantaran angkutannya ngga banyak. huahahahaha...tapi khan turis jadi binun....

    ReplyDelete