Sisi Lain : Seni Nias dan Mesoamerika (Aztec, Maya, dan Inca)

Walaupun nggak ada bukti pendukung cukup jelas, namun saya memiliki pendapat, bahwa kebudayaan Nias sedikit banyak menyerupai kebudayaan Indian di Amerika Tengah yakni Inca, Aztec, dan Maya. Walaupun ketiga suku ini tidak benar-benar persis serupa (seni, bahasa, dan struktur masyarakat, serta arsitektur) dan lokasinya tersebar mulai dari Semenanjung Yucatan hingga Peru, namun secara garis besar, kebudayaan Mesoamerika memiliki benang merah dengan Nias. Alasan saya menyamakan kedua suku (Mesoamerika dan Nias) yang berbeda jarak ribuan kilometer dan terpisah sejumlah samudera ini adalah kesamaan budaya, terutama patung batu yang merupakan karya dari penduduk suku ini. Walaupun belum pernah sama sekali berkunjung ke Amerika Tengah, namun berdasar dari info-info gambar di internet, saya bisa merasakan sedikit unsur tersebut, atau justru, pengaruh Nias mempengaruhi mereka? Anda bisa melihat sejumlah patung-patung khas Nias di dalam postingan ini.
Yang kedua adalah soal piramida. Ya, suku Indian Amerika Tengah terkenal akan piramida-piramidanya yang menawan namun berbeda dengan piramida di Mesir sebab puncaknya terpotong lantaran kerap dijadikan lokasi ritual persembahan. Walaupun tidak memiliki piramida, namun struktur desa-desa adat di Nias mirip dengan piramida lengkap dengan patung penjaga yang terdapat di kaki tangga. Apabila puncak piramida di Aztec digunakan sebagai altar ritual persembahan, maka di puncak susunan tangga desa adat di Nias merupakan inti desa yang luas. Pusat desa terletak di Omo Sebua atau rumah besar yang dihuni oleh kepala desa. Omo Sebua ini dikelilingi oleh Omo Sebua yang dihuni oleh penduduk desa tersebut.
Selain patung dan bentuk desa yang menyerupai piramida, sayangnya tidak ada lagi kemiripan antara suku Indian Amerika Tengah dengan Nias. Walaupun ada hipotesis bahwa Indian berasal dari Asia (Ras Mongol menyebrang melalui Selat Bering yang tertutup es), namun kemiripan yang saya amati hanya tampak pada dua hal ini saja. Sisanya, baik dari segi bahasa, adat sehari-hari, hingga kebiasaan, tampak cukup berbeda. satu kesamaan terakhir yang entah terjadi kebetulan atau tidak adalah kebiasaan berperang suku-suku Indian seperti Aztec dan kebiasaan berperang antar suku di Nias. Entah apakah merupakan benang merah yang sama, namun bisa jadi tiga faktor ini menurut saya yang cukup kuat untuk menentukan bahwa kedua suku bangsa yang terpisah ribuan kilometer dan terpisah samudera ini memang bertalian. Sekali lagi, ini hanya hipotesis ringan saya saja dalam perjalanan melintasi Nias. Mungkin ada teman-teman yang memiliki ide atau saran serupa? Atau justru berbeda?

2 komentar:

  1. Tapi bisa jadi lho, kan orang jaman dulu gemar sekali menjelajah wilayah-wilayah baru. Bisa saja mereka ada yang terdampar di sini, kemudian sebagian memutuskan pergi dan sebagiannya memutuskan tinggal. Di daerah Buton, Sulawesi Tenggara, ada sub etnis dengan bahasa yang memiliki banyak sekali kemiripan dengan Bahasa Korea. Hal ini menarik minat banyak peneliti. Tapi kalau dilihat dari segi fisik sih mereka nggak ada Korea-Koreanya sama sekali, wong itam dan rata-rata bermata bulat. Sampai sekarang misteri itu belum terkuak.

    ReplyDelete
  2. after all, torang samua basudara....hihihi....

    iya, hanya karena mungkin sejumlah alasan, bentuk kebudayaan Nias nggak disebutkan sejajar dengan Maya, Toltec, Aztec, dan Inca. kurang penelitian dari orang kita sendiri juga kali yach?

    hmmm....

    ReplyDelete