Rasa Internasional Di Nias

Buat yang pernah mendengar bahwa Nias lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan asing dibanding warga Indonesia sendiri mungkin tidak bisa begitu saja percaya. Bahkan, bagi mereka yang sudah berkunjung kesana pun, mungkin tidak serta merta saja percaya. Ah, masak iya sich? Mungkin begitu kira-kira bentuk ketidak percayaannya. Namun, percayalah, ada satu tempat di Nias yang sangat internasional sehingga bisa disejajarkan dengan, katakanlah Poppies di Bali, Sosrowijayan di Yogyakarta, Jalan Jaksa di Jakarta, atau tuk-Tuk Siadong di Samosir. Tempat ini adalah Pantai Sorake atau justru yang lebih dikenal dengan Sorake Beach bagi turis internasional. Gunungsitoli dan Teluk Dalam mungkin bukan tempat yang tepat untuk menilai seberapa internasionalnya Nias. Namun, begitu masuk ke wilayah Sorake, disinilah anda baru melihat bahwa Nias memang sangat mendunia dan jauh lebih dipadati oleh bule dibanding warga lokal. Turis asing pun lebih suka berdiam disini dibanding di Teluk Dalam, yang justru lebih diminati oleh warga lokal, termasuk saya. Hehehe.
Jalan dari Orahili tersebut menurun terus menurun hingga kembali ke jalan raya utama Teluk Dalam - Sorake. Mulailah, hutan yang lebat digantikan oleh deretan pepohonan kelapa. Sedikit demi sedikit, mulai tersibak pemandangan laut di sebelah kiri jalan. Jalanan yang rusak pun berganti dengan jalan aspal yang mulus dan lebar. Hampir tidak banyak terdapat tutupan rumah di tempat ini, namun terdapat sejumlah rumah adat Nias Selatan di tempat ini.
Selepas Hiliamaetaniha, masih termasuk dalam wilayah Fanayama, mulailah tampak deretan-deretan penginapan, losmen, rumah makan, cafe dan bar yang sedikit banyak akan mengingatkan anda pada deretan tepi pantai antara Palabuhan Ratu menuju Karang Hawu. Bedanya, penginapan dan losmen di tempat ini bukanlah yang berskala besar, namun dikelola pribadi oleh masing-masing pemilik dan hanya memiliki sejumlah kamar saja. Sejumlah turis asing sudah mulai tampak di tempat ini, berjalan, atau menaiki sepeda motor sambil membawa papan seluncur. Yap, itulah yang mereka lakukan di tempat ini, seluncur atau surfing. Ombak di Nias, atau tepatnya di Teluk Lagundri memang terkenal memiliki panjang gelombang yang bagus dan arah yang unik, yang berbeda dari kebanyakan tempat di dunia ini. Ombak di tempat ini bahkan sudah berskala internasional sehingga kerap digelar kejuaraan surfing internasional di tempat ini. Belum pernah mendengarnya yach? Hehehe.
Pantai Sorake dan Teluk Lagundri yang terletak di bagian selatan pulau Nias ini memang terletak bersebelahan. Penginapan dan losmen menyebar diantara kedua pantai tersebut walaupun jauh lebih banyak terkonsentrasi di antara Pantai Sorake dan Teluk Lagundri. Disinilah, para surfer-surfer sering menjajal keahlian mereka sementara Pantai Sorake yang sepi lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan yang hanya ingin bersantai dan tidak ingin kegiatan surfing di laut. Berkunjung ke Nias Selatan bukanlah hanya desa adatnya saja, namun kekhasan ombak di Nias pun sangat perlu untuk dicicipi, setidaknya dikunjungi.

2 komentar:

  1. iya pantai Sorake katanya terkenal banget di sana. ah jadi pengen liat (bulenya) #eh

    ReplyDelete
  2. Kalau mau lihat mah lihat sajah atuh kang. Gratis koq. Pegang baru bayar #loch

    ReplyDelete