Untung Bogor Punya Kebun Raya

Kebun Raya Bogor yang terletak tepat di jantung kota Bogor, yang juga sering diklaim sebagai titik nol kota Bogor memang istimewa. Jarang kota-kota di Indonesia yang memiliki Kebun Raya tepat terletak di pusat kotanya. Selain menambah kesejukan tentu saja ini berakibat tetap terjaganya konservasi kota tersebut serta keutuhannya dari kebijakan yang di luar batas kewajaran. Seringkali, Kebun Raya lah yang tetap menjaga keutuhan sebuah kota karena dengan adanya ruang publik yang terbuka dan luas seperti ini, keharmonisan waraganya dan kestabilan emosinya dapat terus terjaga. Beberapa hal yang menjadi pembuktian akan hal ini ialah tetap terjaganya hijau-hijauan di Kota yang pernah menyandang predikat Kota Hujan itu walaupun pembangunan marak dimana-mana termasuk mall yang mengepung Kebun Raya. Sayangnya, Julukan Kota Hujan sudah tidak tepat lagi disandang Bogor. Curah hujan Bogor dan suhu sejuk yang dimilikinya dahulu sudah mulai berkurang kuantitasnya. Pembenahan pepohonan oleh dinas pertamanan pun tak terelakkan lagi, bahkan terjadi pada pohon yang berusia tua dan memiliki diameter besar.

Dengan 4 buah pintu masuk yang tersebar di jalan jalan utama Kota Bogor (total 6 buah dengan 2 pintu Istana Bogor), Kebun Raya memang terbuka untuk warga umum yang ingin berkunjung untuk melepas lelah dan penat dengan melihat hijau-hijauan. Kebun Raya Bogor pun bukan hanya dikunjungi oleh warga Bogor saja namun dari berbagai wilayah lain di Indonesia bahkan tamu mancanegara.

Pengunjung yang masuk ke Kebun Raya umumnya akan berdecak kagum terutama dengan usia pohon-pohon dan koleksi kebun raya yang tidak dapat dikatakan biasa ini. Koleksi tetumbuhan aneh bin ajaib dari segi bentuk mewarnai tanaman di dalam kebun raya ini, belum lagi pohon berusia tua yang memiliki batang besar dan akar menjulur kemana-mana. Koleksi kebun raya memang dapat dikatakan cukup lengkap mengingat hampir semua species tumbuhan ada disini mulai dari yang kecil seperti anggrek dan paku hingga yang besar seperti pandan, rotan, palem, tanaman buah, pemanjat, tanaman air hingga teratai, bambu, kaktus dan tanaman kayu.

Selain tumbuh-tumbuhan unik, anda juga dapat melihat interesting place seperti Istana Bogor di kejauhan, Makam Belanda, Taman Teisjmann, Taman Lebak Sudjana Kassan, Monumen Lady Raffles, Monumen J.J. Smith, Patung Lembu Nandi, Pohon Habitat Kalong, Kolam Teratai Raksasa, Jalan Bunga – Bungaan serta Jembatan yang melintasi sungai Ciliwung dan anak sungainya.

Banyaknya hal yang dilihat serta tempat tempat menarik akan membuat anda kesulitan untuk menjelajahi kebun raya ini dalam sehari. Dalam beberapa kali berkunjung pun dapat dipastikan anda tidak akan mampu mengelilingi seluruh atraksi yang ada di kebun ini, bahkan cenderung menemukan sudut sudut baru yang menarik untuk diamati di daerah yang sudah pernah anda jelajahi.

Secara umum, karcis masuk seharga Rp. 9.500 rupiah per orang memang sangat murah dibanding dengan biaya operasional yang harus ditanggung pengelola untuk tetap merawat taman ini dan membibiti serta memberi pupuk pepohonan yang ada disini. Sangat wajar apabila tiket masuk kebun raya yang dahulu hanya Rp. 5.500 dinaikkan menjadi Rp. 9.500. permasalahn lain yang dialami tentu saja berkaitan dengan vandalisme. Banyak pengunjung terutama anak baru gede yang kurang mampu mengapresiasi alam berpacaran di dalam kompleks taman dan yang lebih buruk lagi mencoret-coret properti taman termasuk monumen dan papan plang informasi. Soal sampah? Sudah tidak perlu dikatakan lagi. Orang Indonesia, walaupun sudah diberi fasilitas tong sampah dimana-mana tetap saja membuang sampah sembarangan sesuai dengan keinginannya adalah sesuatu yang sudah mendarah daging dan bahkan tradisi.

Inilah tantangan besar pengelola berbagai kebun raya maupun taman di seluruh Indonesia. Edukasi pengunjung yang baik belum menyentuh banyak kalangan. Namun, terlepas dari itu, kebun raya memang menjadi tempat yang baik untuk melepas penat terlebih berjarak tidak terlalu jauh dari Jakarta. Nikmati kesejukan alam dan kerindangan pepohonan unik dan besar hanya di Kebun Raya Bogor.


1 komentar:

  1. To the owner of this blog, how far youve come?

    ReplyDelete