Pekuburan Umum Kota Kupang Abad 19

Di sebelah barat Teluk Kupang arah Pelabuhan Tenau, terdapat sebuah pekuburan umum Kota Kupang. Yang menarik, pekuburan ini bukanlah pekuburan biasa. Kompleks pekuburan ini masih digunakan hingga saat ini dan telah digunakan semenjak abad ke 19 (berdasar dari nisan-nisan yang ada).
Berjarak sekitar 500 meter arah barat dari Tugu Empat Kemerdekaan, anda bisa menyaksikan pekuburan yang terletak di tepi pantai namun tetap cukup tinggi sehingga tidak terkena hempasan air laut. Kompleks pekuburan ini dalam kondisi tidak terlalu terawat apabila ditilik dari rimbunnya tanaman yang menutupi sejumlah besar batu nisan. Di jalan masuk utama pekuburan ini, anda bisa menyaksikan sejumlah batu nisan yang terbuat dari batu-batu besar. Batu-batu nisan ini memiliki desain victorian, berjamur, serta menampilkan sejumlah nama-nama Belanda dengan tahun kematian berkisar 1800-an. Beberapa di antara batu nisan tersebut masih dapat terbaca dengan jelas walaupun keuzuran batu nisan tersebut sudah tidak dapat ditutupi lagi. Sebagian besar batu nisan telah habis tertutup tanaman merambat dan rerumputan liar sehingga tidak bisa dikenali sama sekali fisiknya. Rata-rata batu nisan yang berada disana berukuran sangat besar dengan bentuk fisik yang unik dan mengundang. Di masa kini, sudah sangat jarang bagi orang yang meninggal untuk menggunakan batu nisan sejenis ini.
Selain sebagai kuburan sejarah, kompleks pekuburan ini juga masih digunakan hingga saat ini. Anda bisa melihat di sisi timur, terdapat sejumlah kuburan baru dengan tahun kematian 1900 dan 2000-an. Batu-batu nisan yang berada disini memiliki bentuk fisik yang sederhana dan lebih modern serta berwarna-warni. Nama-nama yang ditampilkan pun tidak terlalu berkesan kebule-bulean lagi tapi sudah berbau indonesia dan warga Timor pada umumnya.
Toko-toko penunjang keperluan kematian pun dapat ditemui dengan mudah di dekat kompleks pekuburan ini. Tepat di depan gerbang masuk pekuburan, terdapat sebuah kios kecil yang memajang dua buah peti mati yang sudah jadi dan siap untuk dibeli. Suasana pekuburan siang itu sangat sepi, hanya ada saya sendiri di dalam kompleks tersebut. Jalan masuk yang tidak jelas berakhir dimana juga membuat saya urung melanjutkan berkeliling kompleks. Cukup di depan saja.
Terletak di jalan Pahlawan, di sebelah Komando Resor Militer 161, perjalanan menuju ke lokasi kuburan cukup mudah dicapai. Angkot bernomor 12 sampai ke daerah ini. Walaupun ada angkot, namun saya sarankan untuk berjalan kaki saja sebab jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota. Dari Kanal teluk Kupang atau dari jalan Proklamasi, berjalanlah terus sampai menemukan pertigaan dengan Tugu Empat Kemerdekaan di tengahnya. Dari tugu, ambillah Jalan Pahlawan yang menuju ke arah Barat (ada sebuah Gereja Baptis Indonesia Kupang di awal jalan pahlawan ini). Berjalan kakilah sejauh 500 meter maka anda telah sampai di kompleks pekuburan ini. Kompleks pekuburan lainnya berada di Jalan Timor Timur Raya. Pemakaman ini berjarak kurang lebih 700 meter dari Tugu Komodo di pertigaan Oeba (Jalan Sumba, Jalan Achmad Yani, dan jalan Timor Timur Raya). Sedikit berbeda dengan pekuburan umum, pekuburan yang berasa di Jalan Timor Timur Raya ini adalah Taman Makam Pahlawan. Sayangnya, pada saat hari kunjungan, Taman Makam Pahlawan Dharma Loka ini sedang tutup sehingga saya hanya dapat memandang dari luarnya saja.

4 komentar:

  1. menurut info dari Hendra, teman saya yang berada di sekitar pekuburan tua itu, nama pemakaman ini adalah Pemakaman Nunhila, karena terletak di Desa Nunhila :)

    ReplyDelete
  2. Wah informasinya salah ni.... masa dekat resor militer 161, itu YONIF 743, n angkot yg melewati daerah ini bukan angkot no 12. tapi angkot jurusan LLBK_TENAU. Tutup POINT aja, letak Geografisnya berada di Kelurahan NUNHILA, biasanya orang menyebut tempat ini KERKOV NUNHILA (KERKOV=KUBURAN dlm bahasa Belanda) ni wilayah sehari2 saya ni,,,

    ReplyDelete
  3. hohohoho teria kasih atas informasinya yaaaa :D saya melintasi daerah ini pada tahun 2009 sambil hujan-hujanan hehehe... entah apakah sudah berubah atau belum yah hingga saat ini?

    ReplyDelete
  4. Nunhila adalah kampungan halaman saya dimana di kerkov ini la saya menghabiskn masa2 kecil saya bermain2 di atas kuburan

    ReplyDelete