Percobaan Menyelam Untuk Pertama Kalinya

Baju renang sudah dipakai (eh, sah-sah aja loh kalau mau berbikini ria dari pantai), kamera sudah dipersiapkan, diving equipment sudah dimasukkan, jadi, apalagi yang kita tunggu? Mari kita mulai menyelam! Perjalanan penyelaman pertama saya ini menggunakan kapal kayu tepat pada pukul 8 pagi. Bersama dengan kami, ada sejumlah wisatawan yang turut menaiki kapal mereka masing-masing guna memulai kegiatan menyelam mereka. Seperti apa rasanya yach? Hhmm...saya sich nggak mau memikirkan, yang penting dicoba saja dulu!
Jadi, untuk paket penyelaman pemula di Karimunjawa, mereka sudah memiliki lokasi-lokasi mana saja yang akan dijadikan spot-spot wisata dan penyelaman. Untuk penyelam pemula dan pertama kali, pasti akan dibawa ke Tanjung Gelam (Ujung Gelam), Pulau Cemara Besar, Pulau Cemara Kecil (makan siang), Pulau Menjangan Kecil, dan Pulau Menjangan Besar (penangkaran hiu). Untuk penyelam berpengalaman, mereka biasanya akan menempuh jarak yang lebih jauh lagi ke arah barat atau timur, dimana arus laut biasanya lebih kuat karena pulau-pulau semakin kecil dan jarang di tempat tersebut. Nah, untuk yang baru pertama kali menyelam, memang disarankan untuk mengambil dua tabung oksigen dengan perhitungan 1 tabung untuk 1 jam percobaan menyelam dan 1 tabung berikutnya untuk menyelam yang sesungguhnya selama 1 jam juga. Yah...sah-sah aja sih kalau cuma niat ambil 1 jam tabung saja dengan asumsi 1 jam cukup untuk melakukan penyelaman. Namun, pertimbangannya adalah sewa alat penyelaman yang mahal itu masih tidak sebanding dengan harga satu buah tabung (Rp. 75.000). Sayang sekali kalau sudah menyewa peralatan yang mahal namun tidak puas memakainya. Dua jam cukup lah untuk pemula.
Percobaan penyelaman yang pertama berlangsung di Tanjung Gelam / Ujung Gelam. Tanjung Gelam ini merupakan bagian yang masih berada di Pulau Karimunjawa namun aksesnya jauh lebih mudah via laut daripada darat. Sekedar info saja, untuk menuju Tanjung Gelam via darat, anda harus berjalan kaki cukup jauh menembus hutan dan ada kemungkinan tersesat lantaran baru ada jalan setapak yang dibuat manusia dan belum ada papan petunjuk jalan. Anda harus benar-benar mengandalkan informasi dari penduduk setempat Tanjung Gelam.
Perairan Tanjung Gelam tidak terlalu dalam. Maksimal sekitar 2-4 meter saja. Alas bawah lokasi penyelaman masih berupa pasir. Oleh sebab itulah alasan lokasi ini dipilih untuk latihan menyelam. Terumbu karang, walau tidak terlalu banyak, tapi sudah cukup terlihat di tempat ini (jujur saja, warnanya tidak terlalu menarik sih, kalah jauh dibandingkan dengan yang terlihat di televisi). Latihan penyelaman pertama kali dimulai dari teori, pengenalan alat, kode-kode yang digunakan (maklum, di bawah air kan ngga bisa ngomong. Hahaha), hingga aqualizing yakni tehnik turun ke kedalaman tertentu dengan mengeluarkan gelembung air dari dalam telinga kita. Guide akan ikut turun dan memandu kita untuk melakukan gerakan yang benar di bawah laut sehingga tidak membahayakan diri kita maupun orang lain. Walaupun kita kira 1 jam itu cukup lama dan cukup terbuang percuma, namun kenyataannya, waktu 1 jam terpakai cukup banyak untuk membiasakan diri kita sebelum terjun ke laut bebas yang berarus dan dasarnya tidak terlihat. Hiiiii. Perjalanan dari dermaga wisata Karimunjawa menuju Tanjung Gelam membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Cukup menyenangkan menikmati udara pagi di atas kapal walau saya akui, lama kelamaan, hembusan dan terpaan angin membuat saya sedikit mabuk laut. Untuk saja saya tidak sampai muntah dibuatnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk makan pagi sebelum mulai menyelam dan mempersiapkan kondisi badan yang benar-benar fit.

0 komentar:

Post a Comment