Hotel Merbabu Yogyakarta

Mungkin bis ini akan berakhir di Terminal Giwangan. Namun, ketika bus ini melewati Jalan Pangeran Mangkubumi dan bersiap berbelok ke Jalan Kleringan, saya segera bergegas untuk turun. Ya, saya telah sampai di Yogyakarta, persis di depan Stasiun Tugu, di seberang Jalan Malioboro. Entah mengapa, Jalan Malioboro adalah Yogyakarta yang paling autentik menurut saya. Tiada tempat di Yogyakarta yang seautentik sepotong jalan ini. Bukan di Sleman, bukan di Bantul, bukan di Kotagede, bukan di Gunungkidul ataupun di Kulon Progo. Bahkan, wilayah lain di Kota Yogyakarta tidak bisa menandingi rasa Malioboro akan Yogyakarta! Jalan ini adalah Yogyakarta yang sebenar-benarnya. Persis seperti nyanyian Kla Project “ada setangkup haru dalam rindu”. Ya, saya sudah menjejakkan kaki di tempat ini sekitar 3 kali. Pada kali keempat pun, rasa rindu itu selalu ada. Ah, Yogyakarta, bagaimana saya tidak merindukanmu? Setiap teringat Yogyakarta, saya selalu kembali menjadi puitis seperti ini. Hihihi.
Ya, saya kembali menyusuri Jalan Malioboro untuk menuju wilayah Sosrowijayan, wilayah di Yogyakarta yang sangat terkenal akan hotel-hotelnya, mulai dari kelas backpacker hingga hotel berbintang. Walaupun malam ini adalah malam di bulan Juni dan orang-orang berkata “saatnya liburan”, namun malam ini terasa sepi. Keramaian tidak terlalu tampak. Malam itu malah bapak pengayuh becak yang lebih banyak mendominasi jalanan dan menawarkan jasanya kepada saya. Saya tolak dengan halus tawaran bapak-bapak tersebut lantaran Sosrowijayan tidak terlalu jauh. Plus, berjalan kaki adalah sesuatu yang sangat saya gemari. Senang rasanya bisa berjalan kaki di Malioboro.
Hotel yang saya cari adalah Hotel Merbabu di Jalan Sosrowijayan GT I/32 Telepon (0274) 551421. Kalau tadi di Malioboro, saya cukup agresif ditawari jasa becak, di Sosrowijayan, selain becak saya ditawari jasa hotel pula. Hehehehe. Untungnya, saya nggak perlu menggunakan bantuan mas-mas yang menawari jasa hotel tersebut. Saya sudah booking Hotel Merbabu semenjak dari Jepara sana. Bahkan, ketika saya kemalaman di jalanan, saya kembali menginformasikan bahwa saya tetap jadi menyewa kamar. Untuk informasi saja, adalah sangat penting bagi anda untuk terus menginformasikan kepada pihak hotel apabila anda kemalaman (lebih dari jam 6 malam –batas waktu check in) dan anda tetap membooking kamar. Hal ini penting dilakukan agar kamar pesanan tidak dijual ke orang lain yang walk-in. Walaupun jalanan Malioboro terasa cukup sepi malam itu, namun kamar hotel ternyata cukup penuh. Entah apa jadinya kalau saya nggak booking kamar terlebih dahulu. Di Yogyakarta sich nggak perlu ketakutan harus tidur di jalanan. Akan tetapi kualitas hotel yang akan didapat mungkin di luar ekspektasi kita jadinya.
Hotel Merbabu, walaupun terletak agak di dalam gang, ternyata cukup kental suasana Yogyakartanya. Hotel Merbabu bukanlah hotel baru dengan gaya modern minimalis, namun hotel klasik dengan barang-barang antik yang bisa memuaskan hasrat anda akan barang-barang antik. Sebagai permulaan, ruang tamunya saja dihiasi dengan sofa berukir dan partisi berukir (mungkin ukiran Jepara yah). Di sudut ruang tamu, ada satu lemari yang berisi barang-barang antik, termasuk kamera tua. Menarik sekali! Di sudut meja resepsionis ada satu set poci teh yang terbuat dari tembikar, sangat khas Jawa. Jangan membayangkan hotel megah dengan lobby lebar disini. Hotel Merbabu justru lebih kental suasana rumahannya, dengan lorong-lorong sempit antar kamar dan tangga kecil antar lantai.
Wah, saya sudah tidak sabar ingin segera masuk ke kamar dan merasakan guyuran air untuk membersihkan sekujur tubuh saya yang sudah lengket seharian, terkena angin laut dan keringat. Saya bersama teman saya memesan kamar dengan twin bed, pendingin udara, televisi dan kamar mandi dalam dengan air panas. Harga kamar tersebut Rp. 175.000/malam. Kamar ini adalah kamar kelas terbawah yang menggunakan pendingin udara. Kamar-kamar di bawah kamar saya hanya menggunakan kipas angin saja. Sebenarnya, saya bisa saja memilih kamar tanpa pendingin udara selama itu bisa menekan anggaran total perjalanan saya. Namun, teman saya tidak bisa, ia harus menggunakan pendingin udara, ya jadi harus saling berkompromilah kalau mau jalan-jalan bareng. Ya sudah, saya memilih kamar berpendingin udara. Toh, sudah letih juga. Kamar berpendingin udara bisa membuat tidur nyenyak nich. Hehehehe. Setiap kamar di Hotel Merbabu sudah dilengkapi dengan sarapan pagi untuk dua orang berupa pilihan kopi dan teh serta roti bakar dengan isi yang dapat dipilih. Pilihan isinya biasanya selai, Strawberry atau kornet. Sarapan berlangsung di balkon lantai teratas hotel ini. Dari balkon, saya bisa melihat seputaran Kota Yogyakarta walaupun tidak terlalu jelas karena pemandangan utamanya adalah Jalan Sosrowijayan. Sembari makan, saya menikmati aneka macam ornament gantung dan lukisan di sekujur hotel yang ternyata, ditata dengan cukup apik. Lebih menyenangkan lagi, ada hot spot gratis di hotel ini. Lumayan banget han bisa makan pagi gratis sambil membaca berita hari ini. Hehe. Saya suka Hotel Merbabu, cukup layak untuk dijadikan pilihan walaupun anda bukan seorang backpacker.

8 komentar:

  1. nggak jalan-jalan ke sebelah mas? *ngelirik pasar kembang*

    hhahahaha :D

    ReplyDelete
  2. waduh kok sama ya, terakhir kali ke Jogja Desember 2009 lalu saya juga menginap di sana! hehe. tapi dapetnya kebetulan aja sih, kebetulan dianter tukang becak :D very nice hotel memang. saya diperbolehkan nitip barang setelah checkout dan bahkan balik ke sana utk numpang mandi sorenya sebelum kejar kereta ke Jakarta.

    btw thanks atas komentar panjangnya di blog saya. sedikit komentar soal alamat blogmu. domain [dot]co[dot]cc sekarang sudah dibanned Google karena banyak masalah. makanya komentarmu juga sempat masuk ke Spam di tempat saya. Saran saya ya: hapus saja domain itu dan kembali pake blogspot. :)

    ReplyDelete
  3. @Tri : Pasar Kembang? *hmmmm* apa yach? *bingung*

    @Brad : hahahha....iyah, hotelnya baik. saya masih boleh nitip barang padahal saya sudah check out. hehehe.

    hmm...kayaknya kita semua kalong yah Oom. ngeblog dan ngomment malam-malam menjelang dini hari semua. wkwkwkwkwk....

    hiksss....ngapus indahnesia.co.cc? hiks..... *pikir cara menggantinya*

    ReplyDelete
  4. udah ganti domain berbayar aja om.. xixiixixi

    ReplyDelete
  5. eitsss! tolong yach! hahaha...indahnesia.co.cc bukan gratisan loch. Ada biaya domainnya. ckckckck...salah domain neh kayaknya XD

    ReplyDelete
  6. babywierasatya@yahoo.comSeptember 10, 2011 at 10:43 PM

    nice info mas...ada info ttg hotel kristina yg di dagen malioboro ngga mas? saya pingin nginep kesana. kalo ada boleh di share ya mas...makasih

    ReplyDelete
  7. Saya pernah nginep disitu juga! recommended banget lah!

    ReplyDelete