Sampai di Jepara! *cium tanahnya* Ah, anda nggak bisa membayangkan betapa leganya saya sudah berada di daratan, bukan lautan. Hihihi. Nah, tujuan perjalanan saya berikutnya adalah Yogyakarta! Untuk menuju Yogyakarta dari Jepara bukan perkara susah, walaupun bukan perkara mudah juga ternyata! Jepara, hampir sama seperti kota-kota di semenanjung timur laut Jawa Tengah, tidak memiliki akses yang baik untuk menuju bagian selatan Jawa Tengah. Sebut saja Grobogan, Purwodadi, Pati, Kudus, Blora dan Demak. Semua akses umumnya diarahkan menuju ke Semarang terlebih dahulu baru kemudian berganti moda untuk menuju berbagai tempat di Jawa Tengah ini. Kudus dan Pati yang berada di jalur pantura cenderung memiliki banyak pilihan bus, mulai dari bus AC hingga bus mini untuk menuju Semarang maupun Surabaya. Namun tidak demikian halnya dengan Jepara. Jepara terletak di luar perlintasan ini. oleh karena itu, bus yang tersedia adalah bus berukuran ¾ dan tidak memiliki AC. Saya sudah merasakan menderitanya duduk melayang di bus ¾ yang penuh. Adakah alternatif lain untuk menuju Semarang, malah lebih bagus lagi Yogyakarta, dalam sekali tempuh dari Jepara?
Ternyata, bisnis travel berkembang subur dimana-mana, termasuk Jepara. Ada satu travel yang menyediakan rute Jepara – Yogyakarta namun tetap harus melewati Semarang. Dari Pelabuhan Kartini, saya segera dikerubungi oleh belasan pengemudi becak. Mereka menawarkan saya untuk menggunakan jasa mereka. Berhubung Pantai Kartini tidak dilalui oleh kendaraan umum, maka satu-satunya akses untuk keluar dari pantai ini adalah dengan ojek atau becak. Saya memilih opsi kedua. Seru juga kayaknya naik becak di Jepara. Hehehe. Tempat yang kami tuju bernama Travel Joglo Semar (tau donk kepanjangannya apa?). Travel ini berada di Hotel Segoro. Untuk menuju kesana, saya harus menawar ongkos becak hingga Rp. 15.000 saja. Ya sudah, saya jabani saja lagipula saya masih mau mengejar waktu perjalanan agar tidak tiba di Yogyakarta sebelum tengah malam. Sebenarnya bisa saja saya berjalan dengan santai menumpang bus dari Jepara hingga Semarang dan melanjutkannya dengan bus dari Semarang ke Yogyakarta. Namun, dengan cara ini, dipastikan saya akan kehilangan banyak waktu dan tiba di Yogyakarta selepas tengah malam (atau bahkan tidak bisa mencapai Yogyakarta pada hari yang sama).
Sudah lama tidak mencoba becak, ternyata moda ini menyenangkan juga. Sambil becak dikayuh, saya ngobrol dengan bapak pengayuh becak mengenai Kota Jepara. Banyak hal menarik yang saya temui sepanjang perjalanan antara pelabuhan dan Hotel Segoro, salah satunya adalah kolam pembibitan ikan tersebar di kanan dan kiri. Kolam tersebut bukan sekedar lokasi pembibitan semata saja namun merupakan lokasi untuk berjualan. Saya nggak berniat untuk turun dan melihat-lihat karena alasan sebelumnya : saya ingin tiba di Yogyakarta sebelum tengah malam. (Bayangkan saya, saat ini pukul setengah 3 sore. Travel mungkin baru berangkat pada pukul 3 atau 4 sore. Jepara – Semarang sekitar 2 jam. Semarang – Yogyakarta sekitar 4 jam. Apabila saya bisa mencapai Yogyakarta pada pukul 10 malam saja sudah harus saya syukuri).
Hotel Segoro ternyata cukup jauh, karena merasa kasihan dengan bapak pengayuh tersebut, saya akhirnya membayarnya Rp. 20.000. Bapak tersebut terlihat gembira dan sangat bersyukur sekali. Travel yang sedianya akan kami tumpangi sudah menunggu di depan hotel.
0 komentar:
Post a Comment