Mencari Kerajinan Tangan Nias di Gunungsitoli

Jalan Sirao di Kota Gunungsitoli ini memang menjawab semua kebutuhan wisatawan. Bukan hanya restoran dan toko oleh-oleh saja, namun di jalan ini, ada toko souvenir khas Nias, tepatnya ada tiga buah. Produk yang dijual sih kurang lebih sama, yakni ukir-ukiran, topeng Nias, pakaian adat Nias (Nias tidak memiliki kain tenun), dan miniatur rumah adat. Karena Gunungsitoli, maka rumah adat yang dijual pun model Nias Utara. Selain produk tradisional, ada pula kerajinan tangan modern seperti aneka kerang-kerangan. Walaupun sejumlah produk seperti ukiran layak untuk kita jadikan buah tangan, namun sejumlah benda terlihat cukup "tua" dan nampaknya menegaskan bahwa mereka adalah benda keramat asli. Sejumlah benda ukiran yang berukuran besar dan berkayu hitam, terlihat berdebu dan bersarang laba-laba. Saya sich ngga tertarik dengan benda ukiran besar, karena terlepas dari kekeramatannya, mereka sukar untuk dibawa pulang. Beli yang kecil-kecil saja saya agak was-was, takut nggak boleh dibawa ketika diperiksa di Bandara nanti. Mana tahu, ternyata produk yang saya beli adalah produk bertuah asli. Hehehe. Kalau anda nggak yakin, lebih baik sih bertanya yach.
Soal harga, produk yang ditawarkan bervariasi. Ada yang cukup murah mulai dari belasan ribu, hingga yang ratusan ribu tupiah untuk yang besar dan proses pembuatannya yang rumit. Cobalah berkeliling diantara beberapa toko tersebut (oh yah, toko-toko ini juga menjual pop khas Nias jaman dahulu dalam bentuk kaset, lho). Salah satu toko tersebut ada yang bernama Elisabeth dan menjual pernak-pernik keperluan sekolah selain souvenir. Walaupun secara umum sama, namun ada sedikit perbedaan antara souvenir yang dijual dengan yang dipajang di Bawomataluo. Rumah adat Nias Utara dan Selatan saja sudah jelas berbeda. Buat yang mungkin sudah jauh-jauh ke Nias, jangan lupakan membeli produk ini dari pengrajin lokal. Lumayan, sambil mendapatkan kekayaan budaya khas Nias, kita juga membantu para pengrajin lokal, bukan?

1 komentar: