Selayaknya Orang Jakarta pada umumnya, perjalanan Ka Bandung semenjak tahun 2005 sudah bukan tantangan yang terlalu berat ketika Tol Cipularang dibuka untuk umum. Jakarta Bandung yang dapat ditempuh mulai dari 3 hingga 5 jam, tergantung jalur yang ditempuh, kini bisa ditempuh hanya dalam waktu 2,5 bahkan 1 jam untuk yang benar-benar ngebut. Namun untuk waktu standard, kurang lebih banyak orang menghabiskan waktu selama 2 jam di jalan tol ini.
Perjalanan menuju Bandung bisa dimulai selepas Cawang, ketika orang mengambil arah Cikampek. Jalan Tol yang digunakan adalah Jalan Tol Jakarta Cikampek dan mengambil exit tepat di exit terakhir di jalan tol tersebut yakni exit Sadang, Subang, Purwakarta dan Bandung. Apabila anda sudah mencapai exit ini, anda sudah separuh jalan menuju Bandung. Dari sini, dimulailah paruh jalan kedua menuju Bandung dengan melewati Jalan Tol Purbaleunyi yang karakteristiknya sama sekali berbeda dengan jalan tol Cikampek.
Jalan Tol Purbaleunyi memiliki karakteristik yang khas yang mungkin jarang anda temui di jalan tol lainnya. Jalan tol ini membelah banyak sekali bukit sehingga di sepanjang jalan tol tersebut banyak peringatan seperti "Hati-hati Banyak Angin" atau "Angin keras". Memang, terkadang, angin yang berhembus di seputaran lembah Purbaleunyi cukup keras hingga mampu menggeser lajur sebuah mobil. Kadangkala, Wind Shield cukup berguna juga di tempat ini. Karakteristik lainnya adalah jalur pendakian maupun turunan yang banyak ditemui selepas Exit Purwakarta. Pada beberapa bagian, tampak tulisan "Awal jalur Pendakian 300m" atau "Akhir Jalur Pendakian". Tulisan tersebut bermaksud agar anda mengurangi gigi mesin kendaraan anda guna mendaki jalur yang memiliki panjang lumayan. Apabila anda paksakan dengan kecepatan dan gigi yang ada, mungkin anda bisa akan tetap melaju namun akan memboroskan cukup bahan bakar.
Karakteristik ketiga ialah Jalan Tol yang anda lewati ini tergolong jalan Tol yang dibangun diantara jembatan yang cukup tinggi. Berhubung harus melewati bukit, maka sebagai penghubung bukit tersebut adalah jembatan dengan konstruksi yang cukup tinggi dan dapat dijadikan pemandangan yang menarik apabila anda menuju Bandung via Purwakarta. Beberapa jembatan tersebut adalah Cisomang, Cikubang, Cipada dan Cikao. Bagi yang melalui Purwakarta untuk menuju Bandung, jembatan ini adalah suatu pemandangan yang indah. Namun, bagi orang yang sadar, tampaknya cukup mengerikan juga untuk melalui jembatan tersebut dengan ketinggian yang dapat dikatakan lumayan.
Di jalan tol Purbaleunyi ini terdapat 3 buah exit yang aktif beroperasi. exit pertama arah menuju Bandung terdapat di Sadang. Exit Sadang ini menuju Purwakarta, Cikampek dan Subang. Exit kedua terletak kurang lebih 8 KM setelahnya yakni exit Jatiluhur. Exit Jatiluhur ini menuju Jatiluhur, Purwakarta Kota dan Ciganea. Praktis, setelah exit kedua, sepanjang kurang lebih 50 KM, anda tidak akan bertemu lagi dengan exit karena jalan tol sisanya ini membelah perbukitan (4 jembatan yang disebutkan tadi berada di 50 KM ini). Exit terakhir yang akan anda temui sebelum anda masuk ke Bandung adalah Exit Padalarang. Dari Padalarang, anda bisa meneruskan masuk ke Padalarang Barat hingga Pasteur atau masuk ke salah satu pintu exit Bandung yang ada (Buah Batu, Kopo, dll) dan Cileunyi (untuk meneruskan hingga Cirebon, Jawa Tengah, Garut dan Tasikmalaya).
So, jangan sampai salah pilih exit disini sehubungan dengan lokasi yang akan anda tuju. Apabila anda mau menuju Waduk Jatiluhur, silahkan keluar dari exit Jatiluhur (jangan mengira terdapat exit lagi di depan karena kalau tidak, anda harus melalui 50 KM terlebih dahulu baru bertemu exit Padalarang). Ya, saya keluar di Exit Jatiluhur karena ingin menuju Waduk Jatiluhur. Pemandangan indah yang sebenarnya memang masih terdapat jauh di depan, sepanjang 50 KM tersebut. Namun, beberapa tempat setelah exit Cikampek hingga menuju Purwakarta juga menawarkan pemandangan indah yang tidak boleh anda lewatkan. Sayang beribu sayang, jalur tol Purbaleunyi hanya efektif diisi oleh dua buah kendaraan. Selain berakibat kemacetan terlebih apabila ada kendaraan berat yang menggunakan sisi kanan lajur, anda juga tidak memiliki lokasi untuk berhenti di sepanjang Sadang menuju Purwakarta guna menikmati pemandangan yang ada. Praktis, selepas pintu Tol Jatiluhur, barulah saya dapat menikmati berfoto di Purbaleunyi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment