Sudah seperti keharusan, walaupun kunjungan kali terakhir saya nggak sampai ke lokasi ini, Pulau Penyu adalah bagian dari wilayah Tanjung Benoa, tempatnya water sporting. Kunjungan ke pulau (katanya sich pulau, tapi sebenarnya ini merupakan wilayah daratan yang memang lebih sukar dicapai dari daratan Bali) memakan waktu kurang lebih sekitar 15 hingga 30 menit dengan speed boat glass bottomed yang berkapasitas 8 hingga 10 orang. Biaya perjalanan cukup bervariasi, namun pada umumnya, penyewaan perahu ini tergolong cukup murah karena dapat ditanggung beramai-ramai. Apabila anda pergi sendirian, yach berharaplah ada serombongan turis yang masih kelebihan sisa space tempat duduk di kapal :)
Jadi, selain water sporting, buat anda yang tidak mau berbasah-basah ria, boleh deh cobain Pulau Penyu ini. Ya, kegiatan ini hampir bisa dipastikan akan membuat anda terbebas dari air, kecuali paling jauh air semata kaki anda yang akan anda jumpai saat naik ataupun mendarat di pantai. Hampir semua operator di Tanjung Benoa menawarkan jasa ini. Sudah tentu, berbeda operator, berbeda pula lokasi penangkaran penyu yang akan disambangi di pulau tersebut. Namun, perbedaan operator tersebut tidak akan membuat kunjungan anda menjadi sedikit lebih seru atau sedikit kurang seru. Hampir semua lokasi penangkaran memiliki fasilitas serupa. Jadi, tidak masalah apabila tidak ke tempat penangkaran A, karena tempat penangkaran B juga memiliki fasilitas tersebut.
Perjalanan dimulai pada umumnya setelah glass bottomed speed boat tersebut penuh. Speed boat tersebut dirancang berdasar kaca guna penumpang dapat melihat bagian bawah air yang katanya, menawarkan keindahan biota laut (sayang sekali, tiga kali sampai di Tanjung Benoa, dua kali naik speed boat ini, dua kali pula saya tidak melihat warna warni kehidupan laut di Tanjung Benoa ini. Yang terlihat hanyalah sejumput ikan berukuran sedang berwarna hitam, putih dan sedikit yang berwarna, tanpa karang, memakan roti yang kami bagikan (roti akan dibagikan oleh operator). Entah apakah ini karena airnya keruh atau memang Tanjung Benoa sudah cukup rusak, who knows?!). Ya, anda dan rekan-rekan akan berhenti di tengah-tengah perjalanan untuk melihat kondisi alam bawah air di seputar Tanjung Benoa. Puas melihat-lihat dan memberi makan, speed boat pun dipacu kencang lagi guna mencapai Pulau Penyu.
Ya, turun dengan hati-hati dan siap-siap meminta bantuan Bli yang bertugas untuk menurunkan anda. Hampir di semua lokasi penangkaran, hewan yang ditangkarkan umumnya seragam, mulai dari yang standard seperti penyu (tentu saja! namanya saja Pulau Penyu!), kura-kura, ular, burung rangkong (hornbilled), beberapa jenis burung-burungan, buaya kecil dan sejumlah mamalia aneh yang mungkin agak jarang anda dapatkan. Seusai melihat-lihat dan berfoto (hati-hati, jangan pernah mencoba mengangkat tukik (anakan penyu) karena ini dapat mengancam kehidupan mereka) anda akan sampai di bagian akhir tempat konservasi yang berupa rumah makan plus tawaran lagi untuk berfoto bebas dengan burung-burungan, ular (mulutnya disolasi) dan beberapa jenis hewan lainnya. Seusai berfoto dengan hewan-hewan tersebut, silahkan lepaskan penat dengan memandang ke arah laut lepas sambil menikmati minuman segar (tentu saja, kelapa muda yang seharusnya jadi pilihan). Harga makanan dan minuman di lokasi cukup bersaing dan tidak terlampau mahal. Jangan lupa, seusai anda berjalan-jalan di Pulau Penyu, sisihkan sebagian budget jalan-jalan anda untuk memberi bantuan dana pada lokasi konservasi ini (terdapat kotak sumbangan di pintu keluar) karena, tentunya mengharapkan tiket masuk dan penyewaan speed boat saya tidak akan terlalu banyak membantu tempat konservasi ini. Apabila anda masih ingin melihat hewan-hewan ini pada kali berikutnya kunjungan anda, sebaiknya anda membantu dengan menyumbang demi terciptanya kelangsungan hidup mereka.
Sudah selesai? tunggu dahulu, hiburan belum berakhir. Waktu satu jam yang anda habiskan di pulau akan ditambah lagi guna berhenti di lautan lepas. Sama seperti kedatangan, anda akan menikmati ikan-ikan yang berlarian bebas di bawah kapal sambil berebutan roti yang anda bagikan. Cukup asyik juga untuk anda yang tidak puas membagi roti ke ikan pada saat kedatangan. (Walaupun lapar, jangan coba coba mengkonsumsi roti yang dibagikan ke ikan-ikan tersebut. Tampaknya rotinya memang hanya untuk konsumsi ikan, bukan manusia). Sedikit saran lainnya adalah jangan lupa untuk mengenakan sunblock agar kulit anda terhindar dari sinar matahari dan sinar UV yang merusak selama kunjungan di Pulau Penyu. Nah, hati riang, kulit pun tetap terjaga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment