Hotel Immanuel II dan Alternatif Hotel Lain di Padang

Padang memang tidak memiliki losmen atau penginapan yang benar-benar murah. Kategori murah buat saya adalah sebuah kamar dengan harga di bawah Rp. 100.000. Saya mencoba mensurvei beberapa penginapan yang recommended di sekitar Padang pusat kota dan saya mendapatkan rentang harga yang tidak terentang jauh untuk beberapa buah hotel. Mereka jarang membanderol rate harga kamar menjadi sangat ekonomis (di bawah Rp. 100.000). Kebanyakan, ekonomis plus plus. Beberapa sumber menyebutkan, daripada terlalu murah mendingan agak mahalan tapi bisa dapat fasilitas lebih dan nyaman. Begitukah?
Yang jelas, Hotel Immanuel menjadi pilihan saya untuk menginap dan menghabiskan beberapa malam di Padang. Kenapa saya memilih hotel ini? Pertama, tentu lagi-lagi soal rekomendasi. Hotel Immanuel mendapat predikat hotel yang cukup baik dan ramah serta staff yang sangat informatif. Hal ini bahkan saya alami langsung ketika menelpon langsung ke hotel ini. Staff pengangkat telepon bahkan langsung menanyakan kegiatan saya disini dan menawarkan jasa tour wisata keliling Sumatera Barat beserta rute yang harus ditempuh. Mengesankan. Begitu kesan saya. Padahal saya hanya bermaksud survei harga kamar saja terlebih dahulu. Namun, Immanuel sudah bergerak lebih cepat dengan menawarkan jasa pengantaran wisata keliling Padang dan Sumatera Barat. Ini yang saya butuhkan!
Beberapa kamar yang termasuk dalam rekomendasi antara lain :
Hotel Immanuel, Jalan Hayam Wuruk 43. Tel (0751) 28560 atau (0751) 31121
o Rp. 100.000 (1 orang) kamar mandi luar, kipas angin, sarapan pagi
o Rp. 125.000 (1 orang) kamar mandi dalam, ac, sarapan pagi
o Rp. 175.000 (2 orang) kamar mandi dalam, ac, tv, sarapan pagio Rp. 200.000 (2 orang) kamar mandi dalam, ac, tv, sarapan pagi
o Rp. 250.000 (3 orang) kamar mandi dalam, ac, tv, sarapan pagi
o Hanya berjalan kaki 5 menit untuk mencapai Pantai Padang
Hotel Hang Tuah, Jalan Pemuda I. Tel (0751) 26556o Rp. 199.000 (2 orang) kamar mandi dalam, sarapan pagi
o Terletak di pinggir pantai dan dekat dengan pasar.
Wisma Mayang Sari, Jalan Sudirman 19. Tel (0751) 22647
o Rp. 150.000 (1 orang) kamar mandi dalam, sarapan pagi
o Rp. 207.000 (1 orang + 1 extra bed) kamar mandi dalam, sarapan pagi
o Rp. 265.000 (2 orang) ac, air panas, kamar mandi dalam, tv, sarapan pagi
Hotel Nuansa, Jalan Samudera No. 12. Tel (0751) 26000 atau (0751) 34000
o Tidak dapat dihubungi• Hotel Dipo, Jalan Diponegoro. 13. Tel (0751) 34261
o Rp. 295.000 (2 orang) kamar mandi dalam, sarapan pagi, ac
o Cukup dekat dengan pantai dan pasar
Hotel Putri Kemala Balqis Beach, Jalan Hang Tuah No. 227. Tel (0751) 28780
o Tidak dapat dihubungi
• Hotel Cenderawasih, Jalan Pemuda 27. Tel (0751) 22894
o Tidak dapat dihubungi
Hotel Tiga-Tiga, Jalan Pemuda No. 31. Tel (0751)22633
o Terbakar
Hotel Tiga-Tiga Baru, Jalan Veteran 33. Tel (0751) 22173
o Rp. 77.000 (2 orang) kamar mandi dalam, kipas angin, sarapan pagi
o Lokasi jauh dari pantai, cenderung ke pinggir kota ke arah bandara.
Hotel Femina, Jalan Baginda Azis Chan 15. Tel (0751) 34309
o Rp. 130.000 (2 orang) ac, kamar mandi dalam, tv, sarapan pagi
o Lokasi terlalu agak ke tengah, lumayan jauh dari pantai (bersebelahan dengan Hotel Benjamin)
Hotel Mariani, Jalan Bundo Kanduang 35. Tel (0751) 34134
o Rp. 200.000 (2 orang) sarapan buffet, kamar mandi, ac, tv, air panas
o Lokasi cukup dekat dengan pantai dan deretan hotel lainnya.
Hotel Benjamin, Jalan Baginda Azis Chan No. 19. Tel (0751) 22324 atau (0751) 24220
o Rp. 88.000 (2 orang) sarapan pagi, kamar mandi dalam, tv, kipas angin
o Lokasi terlalu agak ke tengah, lumayan jauh dari pantai, sedikit masuk gang.
Hotel Hayam Wuruk, Jalan Hayam Wuruk No. 16. Tel (0751) 38123
o Rp. 160.000 (2 orang) termasuk sarapan pagi dan ac
o Tergolong hotel yang agak baru dan cukup dekat dengan Pantai Padang.
Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, saya akhirnya menginap di Hotel Immanuel. Hotel yang terletak di Jalan Hayam Wuruk 43 ini ternyata mempunyai sister hotel di dekat Tepi Bandar Gereja. Hotel Immanuel yang saya akan singgahi adalah Hotel Immanuel II. Hotel Immanuel I terletak di Jalan Tanah Broyo No. 1 Telp (0751) 23917 atau (0751) 34174. Berhubung sister hotel, hotel memiliki fasilitas transfer antar hotel apabila salah satu hotel yang dituju penuh. Gratis! Entah mengapa, walaupun Immanuel II yang dibangun belakangan, Immanuel II lah yang justru lebih sering ramai dibanding Immanuel I. Kemungkinan pertama berkaitan dengan posisi Immanuel II yang di jalan raya cukup besar dibandingkan Immanuel I yang agak masuk ke dalam kompleks. Hotel Immanuel II sendiri juga sangat dekat lokasinya dengan Pantai Padang. Tidak usah terlalu banyak mengerahkan usaha untuk berwisata murah meriah yach. Tinggal ngesot dikit, sampai dech di pantai. Di samping dan sisi depan hotel ada cafĂ© dan live music pada saat weekend. Resikonya memang ‘sedikit’ ramai pada saat weekend.Penampilan Hotel Immanuel II dalam sekejab langsung menyiratkan dua hal : Hotel ini adalah sebuah rumah yang dialihfungsikan dan bangunan ini berdiri sudah cukup lama. Arsitektur campuran kolonialisme tampak di bangunan ini. Untuk lebih mudah, Hotel Immanuel II akan disebut Immanuel saja ke depannya. Hotel yang hanya memiliki satu lantai saja ini memiliki 17 buah kamar. Ya memang, pemandangan vintage dan jadul tampak kentara sekali di rumah, eh hotel ini. Ornamen yang digunakan, kursi dan furniturenya memang bukan produk jadul tiruan tapi memang sudah berusia cukup lama. Menurut informasi, hotel ini memang sejatinya adalah sebuah rumah yang kemudian dijadikan hotel. Ini sebabnya susunan kamar di hotel ini tidak seragam, bahkan ada beberapa buah kamar yang seakan-akan terbangun darurat dan usianya berbeda dengan kamar lainnya. Ruang tengahnya sangat mengingatkan saya akan ruang keluarga jaman dahulu di sinetron televisi pada awal 90-an.
Kamar paling kecilnya berharga Rp. 100.000 per malam. Sejatinya, ini adalah kamar dengan peruntukan bagi satu orang saja. Kasurnya berukuran single namun lebih lebar sedikit. Apabila dipaksakan, nampaknya bisa digunakan untuk tidur 2 orang asal tidurnya jangan bergerak-gerak semalaman. Cukup lurus saja! Haha.. Di dalam kamar sudah terdapat sebuah lemari pakaian yang baru, kipas angin dan air minum cuma-cuma. Kamarnya sendiri cukup bersih dan rapih. Suasana kamar terang. Pokoknya tidak membuat keinginan untuk tidur menjadi hilang. Nyaman. Mengenai kamar mandinya yang terletak di luar, tolong jangan bayangkan kamar mandi umum yang agak jorok yach. Kamar mandi luar di hotel ini ada beberapa buah. Situasinya cukup bersih dan terang. Jadi, tidak ada alasan untuk komplain. Masih masuk dalam kategori bisa diterima lah. Kamar single ini yang saya sebutkan di awal sebagai kamar yang lokasinya agak ‘maksa’ dan tampaknya hanya memanfaatkan kelebihan ruang yang tersisa dan tidak tahu mau diapakan. Akhirnya, sisa ruang yang tersisa ini dibuat menjadi kamar. Sebenarnya masih dapat dikatakan cukup luas. Tapi, jangan harap bisa lari-larian atau jumpalitan di kamar yach. Kalau mau agak mewahan, kamar untuk berdua seharga RP. 175.000 bisa jadi pilihan. Tentu, perbedaan besar langsung terasa disini. Kamarnya akan menjadi lebih luas, tempat tidur ukuran double yang bisa memuat 2 orang ( 3 orang kalau kecil-kecil atau tidurnya dalam garis lurus...hihi..), tv kecil, ac dan kamar mandi dalam. Kamar mandi dalamnya memiliki shower, kloset duduk, bak mandi, dan washtafel serta cermin. Kebersihannya oke. Yang jelas, kamar ini bisa digunakan untuk lari-larian dan jumpalitan. Lebar sich. Ac-nya berfungsi cukup baik dan dingin. Bahkan, ada handuk dan amenities berupa sabun. Menarik yach?
Soal sarapan pagi, tampaknya menjadi kegiatan favorit kami di pagi hari sambil berbicara tentang tujuan yang akan ditempuh pagi itu. Walaupun ada sejumlah meja makan tersebar di penjuru rumah, termasuk ruang keluarga yang bisa digunakan untuk sarapan pagi, namun favorit kami sudah jelas : meja makan di depan taman mini yang ada di bagian tengah rumah. Di depan kamar 100 dan 110 ada sebuah taman kecil yang banyak dihiasi pohon, bunga bougenville dan beberapa tanaman serta bunga-bungaan plastik. Ada kolam juga, sayangnya kering tidak ada airnya. Ya, pagi hari tampaknya menarik dihabiskan di ruang terbuka di tengah rumah itu. Makanan yang disajikan biasanya berupa nasi goreng atau mie goreng (mereka biasanya baru mengeluarkan makanan pada pukul 7 pagi, walaupun aroma masakan sudah tercium semenjak pukul 6). Makanan tersebut diantarkan hingga ke kamar atau bisa diletakkan di tempat yang ditentukan seperti misalnya di meja taman yang tadi saya sebut. Makanan tersebut disajikan bersama dengan cangkir-cangkir teh beserta teko alumuniumnya. Tak lupa, segelas kecil gula pasir juga tersedia buat yang pengen manis. Oh yah, waktu check in, biasanya staffnya akan bertanya, pilih apa untuk sarapan, kopi atau teh. Silahkan pilih sesuai selera anda.
Ada tangga di bagian belakang rumah dan ini adalah sejenis tempat cuci dan menjemur pakaian. Di bawah tangga tersebut ada meeting room yang bisa menampung hingga 60 orang. Cukup besar juga ternyata. Katanya, meeting room tersebut sering disewa untuk pertemuan dan acara. Untungnya, selama saya menginap, saya tidak bertemu rombongan acara yang dimaksud. Waktu check in di hotel ini standard, jam 12. Namun, kalau begitu banyak kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa yang rela late check out? Saya selalu check out sepagi mungkin setelah sarapan berakhir demi mendapatkan waktu lebih banyak untuk menyambangi lokasi-lokasi wisata.
Yang outstanding dari hotel ini mungkin seperti sudah saya sebut sebelumnya adalah keramahan staffnya. Mereka berjaga hingga 24 jam (tampaknya mereka tinggal di dalam hotel). Mereka sangat informatif tentang apapun, misalnya apabila saya bertanya tentang lokasi dermaga ini dan itu, lokasi tempat wisata, cara mencapai, kemudian tempat makan di sekitar hotel. Mereka siap menjawab dan jawaban mereka memuaskan. Sungguh, puas banget bisa menginap di tempat ini. Bahkan, di dekat pintu masuk utama, ada sebuah surat warga negara Eropa (saya lupa dari Norwegia atau Swedia) yang menyatakan akan kembali lagi ke Immanuel bila berkunjung ke Padang lagi. Surat itu memuji keramahan staff hotel ini selama kunjungan long-stay tamu tersebut. Jangan ragu-ragu untuk bertanya apapun selama kunjungan anda disini. Dijamin, anda pasti akan mendapat jawaban yang memuaskan. Oh yah, Hotel ini mensyaratkan mereka yang belum menikah untuk tidak tidur sekamar walaupun beramai-ramai. Apabila sudah menikah mungkin cukup tunjukan (saya yakin, anda nggak akan bawa surat nikah atau fotokopinya kemana-mana) ktp anda akan status anda.

13 komentar:

  1. Hi! I'm behind you.
    Good luck!

    ReplyDelete
  2. Mantap gan ! Maju terus pariwisata Indonesia !!
    Btw itu ada info hotel terbakar segala... lengkap juga Mar... hehe

    ReplyDelete
  3. hehehehe.....majuuu!!!!

    iyah, itu respon yg gue dapet pada saat bertanya tentang status hotelnya....dia bilang terbakar...hahaha

    ReplyDelete
  4. Waah, makasih nih sharingnya sangat bermanfaat. Saya yang setiap tahun pulang ke bukittinggi juga belum mengeksplorasi sepenuhnya nagari di sumater barat. Reportase perjalanan anda ke pelososk nusantara benar-benar menggugah saya untuk mengabadikan dan mengeksplorasi khasanah bangsa. Terima kasih sekali. Boleh link?

    ReplyDelete
  5. Halo Novi...salam kenal :D
    urang Minang kah?
    yup...silahkan link sebebasnya :)
    pesan saya sih cuma satu : mari, jadi tuan rumah pariwisata di negeri kita sendiri....hehehe :D
    senang bisa berbagi :)

    ReplyDelete
  6. thx infonya..
    rencana saya mau nginap di imanuel II juga..
    heheh..
    tadinya masih bingung, tapi skrg sepertinya + disana..
    ^^

    ReplyDelete
  7. hehehe....senang bisa membantu memutuskan :)
    Terima Kasih untuk Hendrik yang sudah berkunjung :)

    ReplyDelete
  8. Hotel zaman dulu tapi bagus
    makasih reviewnya

    ReplyDelete
  9. Halo

    Iyah, Hotel Immanuel II ini jadul tapi masih bagus. Tapi saya belum dapat kabarnya lagi setelah gempa besar Padang tahun 2009 lalu :(

    ReplyDelete
  10. hotel immanuel II masih ada kok, pasca gempa dan masih tetap ramai pengunjungnya. ralat dikit, hotel tiga tiga baru itu masih di dalam kota, ga jauh dari pantai justru dekat banget, di belakang gedung itu pantai padang (terusannya) malah sekarang di daerah sana udah banyak dibangun guest house gitu.

    ReplyDelete
  11. Hi Niki!

    Makasih buat update dan reviewnya yaaaa :D

    hmm...waktu itu sih rasanya masih jauh sebelum saya mencapai Pantai area pelabuhan ini sich. apa saya yang salah inget yach? hehehe.

    syukur deh kalau Padang berbenah dan semakin baik :)

    ReplyDelete