Referensi Rute Lintasan Sumatera Barat

Oke, yang bikin susah berikutnya adalah masalah rute. 5 hari liburan di Sumatera Barat, kemana sajakah sebaiknya?
Gampangnya, saya mau jelasin sedikit tentang situasi di Ranah Minang ini. Sumatera Barat adalah daerah yang bergunung-gunung dan berbukit-bukit. Artinya, jarak jalan dan waktu yang akan kita tempuh bisa melonjak jadi dua kali lipat karena kondisi alamnya yang sedemikian rupa. Namun, kondisi alam seperti ini memberi kita banyak keuntungan yakni objek wisata yang sangat banyak sehingga tidak perlu berjalan terlalu jauh dari satu objek ke objek lainnya. Tambahan lagi, Sumatera Barat tidak terlalu lebar. Dalam waktu kurang dari 6 jam, rasanya anda sudah bisa melintasi wilayah ini dari utara ke selatan. Artinya, objek wisata yang ditawarkan sangat berlimpah ruah dan jarak yang ditempuh tidak terlalu banyak. Menyenangkan bukan? Setiap berjalan sedikit sudah menemui objek wisata.
Hari 1 : Umumnya, pesawat ke Padang mengambil waktu sore hari. Apabila anda sampai di Padang pada pagi hari, suatu keuntungan lebih untuk anda karena bisa menjelajah lebih. Extra satu hari lah, katakan. Nah, berhubung saya tiba di Padang pada malam hari, maka hari pertama memang tidak diisi dengan terlalu banyak kegiatan. Kendaraan/taksi yang akan membawa anda dari bandara ke pusat kota akan memakan waktu sekitar 1 jam karena cukup jauh. Sesampai di hotel, sebaiknya anda beristirahat atau bagi yang masih punya energi, silahkan nikmati jalan-jalan di Kota Padang malam hari. Walaupun tidak terang berderang, namun jalan-jalan malam hari di Kota Padang malam hari cukup menarik juga. Anda bisa melihat bangunan-bangunan tua bergaya Belanda atau Minang. Yang paling penting tentu saja karena alasan keamanan. Cukup aman berjalan di Padang pada malam hari. Sambil berjalan-jalan, anda bisa survei kecil-kecilan seputar lokasi tempat menginap anda. Apakah menjual souvenir atau oleh-oleh yang nantinya bisa anda serbu pada hari terakhir kunjungan.
Hari 2 : Lintas Selatan dan Timur. Kendaraan sewaan seharusnya sudah siap di hotel sekitar pukul 7 agar bisa tiba di Payakumbuh pada sore harinya. Pagi, kurang lebih satu jam perjalanan, kita akan tiba di Lubuk Peraku (pemandian air panas), Sitinjau Lauik (Padang Scenic Point, tempat melihat pemandangan Kota Padang dari ketinggian) dan Taman Hutan Raya Bung Hatta (Sejenis kebun raya dengan banyak tanaman).
Satu jam hingga satu jam setengah perjalanan, kita akan sampai di Danau Singkarak, danau terbesar di Sumatera Barat dan danau terbesar kedua di daratan Sumatera. Banyak titik untuk menikmati danau ini termasuk deretan café-café yang berjejer di tepi danau. Sebelum sampai danau ini, kita akan banyak melintas jalan raya sempit di desa-desa tradisional dengan rumah adat Bagonjong di kanan kiri jalan. Pemandangan yang menurut saya sangat etnik Sumatera Barat.
Satu jam perjalanan lagi, kita akan sampai di Kota Batusangkar. Sebelum tiba di Batusangkar, kita akan mencapai Desa Balimbiang, desa dengan kebudayaan Minang yang kuat, termasuk rumah adat yang berusia cukup tua ada disini. Di Batusangkar, selain mengunjungi objek wisata, kita bisa menikmati makan siang makanan Padang di kota ini. Autentik loch. Objek wisata di tempat ini ada tiga buah yang terletak di satu potong jalan yang sama di ruas Batusangkar – Pagaruyuang. Tiga objek wisata tersebut adalah (dari yang terdekat) Makam Ustano Rajo Alam (makam Raja-Raja Pagaruyuang), Istana Silinduang Bulan dan Istana Baso Pagaruyuang yang pada saat penulisan ini sedang direnovasi karena terbakar.
Satu jam hingga satu setengah jam perjalanan lagi ke arah utara, anda akan sampai di Kota Payakumbuh. Tepat di pintu masuk Payakumbuh, ada sebuah ngalau (gua) yang disebut Ngalau Indah lengkap dengan kolam renang buatan di sampingnya. Buat yang mau ngadem sehabis panas-panasan sepanjang perjalanan, silahkan masuk ke ngalau ini. Perjalanan darat dari Batusangkar – Payakumbuh pastinya nggak akan ngebosenin karena anda akan melintasi pinggang Gunung Marapi yang pastinya cantik banget. Coba dech berhenti di perbukitan dan sawah di sekitar Sungai Tarab untuk berfoto.
Satu jam perjalanan ke arah perbatasan SumBar – Riau, anda akan tiba di Sarilamak, ibukota 50 Koto. Nggak jauh dari kota ini, anda tiba di tujuan terakhir hari ini, Lembah Harau. Sehabis check in, segera berkeliling diantara lembah-lembah granit yang indah ini. Jangan lupa, kunjungi air terjun yang meluncur indah di sisinya sebelum malam tiba.
Hari 3 : Lintas Tengah dan Barat. Pagi hari, kesempatan yang sangat baik untuk eksplorasi Lembah Harau. Usahakan menikmati alam Harau sebelum pukul 9 karena masih banyak tempat yang harus dilihat. Setelah 2 jam perjalanan dari Harau ke arah barat, anda akan tiba di Bukittinggi. Di kota ini, ada sejumlah objek yang bisa dinikmati. Mungkin malah anda akan berhenti di kota ini cukup lama untuk menikmati berbagai objeknya. Objek yang bisa dinikmati adalah Kebun Binatang Kinantan, Benteng Fort De Kock, Jam Gadang, Pasar Atas dan Pasar Bawah, serta objek alamnya yakni Ngarai Sianouk. Ngarai Sianouk sendiri memiliki dua sudut pengamatan yang menurut saya, pemandangan dari Taman Panorama di bagian atas lebih dramatis dibanding bagian bawah. Di Taman Panorama itu sendiri, terdapat juga Lubang Jepang yang sarat nilai sejarah. Buat yang hobi menjelajah bunker bersejarah, silahkan coba masuk ke lubang ini. Jangan lupa, makan siang di kota ini, saran saya : Itiak Lado Mudo di dasar ngarai yang rasanya ngangenin banget.
Jangan lupa, masih ada jarak 2 jam perjalanan lagi untuk tiba di Maninjau. Usahakan untuk beranjak dari Bukittinggi sebelum pukul 1 siang agar masih bisa menikmati pemandangan Danau Maninjau yang super cantik sebelum malam menjelang. Dari Puncak Maninjau, hingga Taman Muko-Muko di sisi seberang Maninjau, masih butuh satu jam lagi. Jadi, hitung bener-bener waktunya. Dari Taman Muko-Muko melewati Air Panas Alamanda, Kota Lubuak Pasuang dan Tiku hingga kembali lagi ke Padang, anda butuh waktu 3 jam. Tidak ada lagi yang bisa dilihat di pesisir karena waktu sudah malam.
Hari 4 : Hari ini adalah harinya Sikuai. Hiking pagi-pagi di sekitar kota sebelum sampai Dermaga Batang Arau cukup menyenangkan juga. Apalagi, Perahu ke Sikuai berjalan pada pukul 10 dan baru kembali pada pukul 4 sore. Banyak objek di pulau seluas 44 hektar tersebut untuk dihabisi sepanjang hari. Kalau anda berniat menginap, esoknya anda akan pulang dari Sikuai pada pukul 11 siang. Kalau anda pulang ke Padang pada malam hari, saatnya untuk wisata kuliner di sepanjang Pondok dan Simpang Kinol. Ada sejumlah makanan yang menarik untuk dicoba, antara lain Es Durian, Martabak Mesir, Sate Padang dan variasinya. Lapar ngga?
Hari 5 : Kalau anda bangun pagi-pagi di Padang, nikmati hari ini dengan berkunjung ke Pantai Aia Manih untuk melihat Batu Malin Kundang. Siang harinya, jangan lupa beli oleh-oleh songket atau makanan khas Padang. Sorenya, jangan kelupaan pesawat yang akan membawa anda kembali ke kota yach :D

2 komentar:

  1. foto pertama lo cakep bgt,,pake kamera baru ya mar???
    biasanya kl daerah yg berbukit2 banyak objek yg bagus..terutama lanskap bukitnya itu,,,,

    Bukitinggi, yg menarik bagi selera gw hanya Ngarai Sianok nya aja..gw suka lanskap alam jenis ini.klo kebun binatang, jam gadang (sekedar setor muka boleh juga), bangunan peninggalan belanda lain nya,,gw kayaknya gak begitu interest..tp kl budaya nya,,kayaknya menggoda untk di jelajahi.

    ReplyDelete
  2. wkwkwkwkw.....
    masih kamera lama gue yg awet koq Nas...:D
    itu di Singkarak....pemandangannya sih sebenernya biasa, tapi entah kenapa pas ketangkep kamera warnanya keluar semua...hehehe...

    hehehe...setuju sih, kalau kebun binatang palingan cuma buat setor muka ajah...hahaha...soalnya dimana mana palingan sama kan? cuma bedanya, ada hiasan Minang di kebun binatangnya plus ngeliat tiga gunung yang mengelilinginya :D

    kalau bangunan sejenis benteng atau bangunan kuno, gue masih tertarik lah...apalagi kalo ada tari2an, wuihhh langsung semangat deh...hehehe

    ReplyDelete