Pentingnya Equalizing

Ngomong-ngomong soal Equalizing, Equalizing ini ternyata merupakan salah satu yang terpenting dalam melakukan penyelaman. Apa pasal? Masak sich mengeluarkan gelembung dari telinga saja menjadi suatu hal yang penting? Eh, jangan salah. Ada sebab praktis dan sebab medisnya mengapa kita perlu ber-Equalizing-ria loch. Sebab, seperti yang sudah saya coba, tanpa melakukan Equalizing, kita akan mentok di kedalaman 2-3 meter saja. Kepala rasanya penuh gas dan tidak bisa tenggelam. Susah sekali untuk turun. Apabila kita memaksakan untuk turun, maka dijamin kepala akan berdenyut sakit dan terasa pusing. Efek terburuk, gendang telinga kita bisa pecah dan yang paling parah tentu saja kematian karena kerusakan organ-organ dalam. Equalizing ini adalah proses penyeimbangan tekanan di sekitar laut tempat kita berada dengan tekanan di tubuh kita. Teman-teman masih ingat kan, setiap tambah kedalaman 10 meter, tekanan di dalam laut akan bertambah 1 atm. Jadi, teman-teman bisa bayangkan betapa besarnya tekanan di dasar laut. Tekanan tersebut cukup untuk menghancurkan tubuh kita jadi serpihan. Oleh karena itu, kita perlu belajar teknik equalizing yang benar dan harus benar-benar bisa melakukannya sebelum melakukan penyelaman ke tempat yang cukup dalam. Kalau sampai nggak bisa equalizing, yah, artinya anda harus cukup puas dengan bermain di kedalaman 2-3 meter saja dimana umumnya tidak terdapat apapun. Apa bedanya dengan snorkeling donk yach? Hehehe. Terlebih lagi, proses equalizing ini harus dilakukan berkali-kali selang kedalaman tertentu, misalnya 3 meter turun ke 5 meter, 5 meter turun ke 7 meter, 7 meter ke 10 meter, dan seterusnya. Intinya, tidak ada patokan yang pas untuk melakukan equalizing. Ketika sudah mulai merasa agak susah untuk turun dan kepala mulai sakit, segeralah melakukan equalizing.
Prinsip dasar equalizing ini sih sebenarnya mudah saja. Intinya, adalah kegiatan membuang ingus dengan tangan menutup hidung (tepatnya, memencet hidung). Biasanya, saat melakukan ini, nanti gelembung udara keluar dari telinga. Saat inilah equalizing kita berhasil dan secara otomatis tubuh kita akan jatuh ke tingkatan laut yang lebih dalam. Namun ada kalanya, cara ini tidak begitu berhasil dilakukan oleh sejumlah orang. Saya sendiri memilih untuk mengadopsi cara “menelan ludah”. Tampaknya, gerakan bertekanan yang terjadi di seputaran hidung, mulut dan tenggorokan serta kerongkongan kita sudah bisa memicu yang namanya equalizing itu. Saya yang tidak sukses melakukan gerakan buang ingus ternyata sukses melakukan gerakan menelan. Buat saya, ini jauh lebih mudah karena cukup dengan menelan, gelembung-gelembung udara keluar dari telinga saya. Menyenangkan.
Saat kebalikannya, saat kita akan naik ke permukaan laut (biasanya sih saat oksigen di dalam tabung tinggal sekian belas persen), sebaiknya kita melakukan naik secara bertahap agar tubuh kita juga menyesuaikan tekanan besar di bawah laut dengan tekanan normal di permukaan laut. Ini untuk menjaga agar tubuh kita terbiasa dan tidak berpotensi merusak organ dalam kita yang disebabkan oleh perbedaan tekanan tadi. Cukup jelas rasanya mengapa equalizing perlu dan wajib untuk diketahui dan dilakukan. Memang sih, kode-kode penyelaman dan teori penggunaan alat-alat penyelaman juga patut dikuasai. Namun, sebaiknya anda jangan mencoba nekad untuk terus memaksakan diri menyelam ketika equalizing tidak berhasil dilakukan. Para guide anda akan dengan sabar menunggu dan membimbing anda hingga berhasil melakukan equalizing. Taruhannya cukup besar soalnya, yakni nyawa anda. Anda masih ingin kan kembali ke darat dengan tubuh utuh tanpa luka? Jawabnya cukup jelas : anda harus menguasai equalizing terlebih dahulu. Jangan panik, rileks saja.

5 komentar:

  1. ooh ... begitu toh :O
    info penting banget nih ya
    klo liat sekilas kayak sepele eh ternyata :O

    ReplyDelete
  2. Hmm...menurut seorang temen saya yang jago diving, istilah saya salah. Jadinya diralat yach. Bukan Aqualizing tapi Equalizing atau Equalize = menyeimbangkan. maaf yah. dengan ini kesalahan telah diperbaiki :p

    @Jeanot : Makasih ^^ hihihi

    @Jeung Tia : hihihi...saya juga baru tahu ini ketika mau mulai nyelam :p

    ReplyDelete
  3. wah.... mantap nih penjelasannya.. praktekin dulu ah.... :D

    ReplyDelete
  4. monggo...hehehehe

    ReplyDelete