Brief Fact Tentang Banjarmasin

Kota yang bergelar BDJ oleh IATA ini memang merupakan salah satu kota terbesar di pulau Kalimantan dibanding ibukota propinsi lainnya. Dengan lama penerbangan selama 1 jam 35 menit, Banjarmasin sangat layak anda kunjungi. Sebagai contoh, waktu take off anda adalah pukul 06.15 AM dari Jakarta maka anda akan tiba di Banjarmasin pada pukul 08.50 AM. Ternyata memakan waktu 2 jam 35 menit? Mengapa selama itu? Walaupun penerbangan yang anda lakukan sebanyak 1 jam 35 menit saja, namun karena Banjarmasin berada di Wilayah Indonesia Bagian Tengah alias WITA, maka waktu di Banjarmasin satu jam lebih cepat dibanding Jakarta yang menganut WIB. Oleh karena itu, penerbangan yang harusnya tiba pada pukul 07.50 molor satu jam menjadi 08.50.
Selamat datang di Banjarmasin! Begitu ucapan yang akan anda terima begitu mnejejakkan kaki di Bandara Sjamsudin Noor. Salah satu icon menarik yang ada di bandara ini adalah Rumah Banjar Bubungan Tinggi yang memang khas suku Banjar, suka mayoritas di Kalimantan Selatan. Silahkan pergunakan waktu anda untuk berfoto dengan icon menarik ini karena setelah ini anda harus menempuh perjalanan menuju Kota Banjarmasin. Walaupun ketika anda mendarat di Sjamsudin Noor, anda telah dikatakan mendapat di Banjarmasin, namun secara geografis, Bandara Sjamsudin Noor berada di Kota Banjarbaru, kurang lebih 30 KM tenggara Banjarmasin. Perjalanan dari Banjarbaru menuju Banjarmasin dapat ditempuh selama kurang lebih 40 menit atau 30 menit pada malam hari.
Berbeda dengan Propinsi di Kalimantan pada umumnya, Kalimantan Selatan merupakan wilayah terselatan dan juga terkecil dibanding empat propinsi lainnya. Wilayahnya sebagian besar merupakan sungai baik besar maupun kecil, rawa-rawa, hutan dan sisanya adalah pegunungan yang bernama Pegunungan Meratus yang membentang dari Pleihari, Tanah Laut hingga Tempuluh di Kotabaru. Banjarmasin, ibukota Kalimantan Selatan sendiri terletak di daerah dataran rendah, di tengah-tengah hutan dan dibelah oleh banyak sungai antara lain Sungai Barito dan Sungai Martapura. Oleh karena banyak memiliki sungai, kebudayaan sungai begitu kental khususnya untuk wilayah ini. Pasar Terapung adalah salah satu ciri khas kota ini dimana para pedagang dan pembeli bertemu sambil berdesak-desakkan menaiki klotok/jukung di tengah sungai sambil bertransaksi. Barang dagangan yang dijual antara lain sayur mayur dan hasil bumi serta penganan. Kegiatan pasar terapung ini dimulai semenjak subuh dini hari hingga sesaat sebelum matahari terbit. Jadi, persiapkan diri anda pagi-pagi betul sebelum mengunjungi pasar ini.
Tentang lokasi wisata, Banjarmasin pusat praktis tidak memiliki lokasi wisata alam selain Sungai Martapura dan Barito. lokasi wisata yang dapat dikunjungi kebanyakan berupa objek wisata buatan manusia dan kebudayaan. Lokasi wisata pegunungan, bukit, air terjun hingga pantai terletak cukup jauh dari Banjarmasin sehingga anda butuh paling tidak kendaraan carteran untuk menyambangi semua lokasi tersebut. Yuk, kunjungi Banjarmasin, “Wadja Sampai Kaputing!”

0 komentar:

Post a Comment