Tampaknya ada masalah serius yang sedang berlangsung disini. Selama di Banjarmasin, Palangka Raya dan jalur antara kedua kota tersebut, saya tidak menemukan satu stasiun pengisian pun yang lenggang sehingga pemilik kendaraan dapat mengisi bahan bakar dengan mudah. Rata-rata dan semua SPBU tersebut disesaki oleh antrian kendaraan karena menunggu pasokan BBM. Apabila pasokan BBM baru datang siang, maka sedari pagi, konsumen harus sudah mengantri bahkan dengan meninggalkan kendaraannya di lokasi antrian karena waktu antrian yang berlangsung lama sekali hingga berjam-jam. Walaupun ketersediaan BBM dijamin karena setiap hari melakukan pengisian di SPBU, namun tak ayal antri berjam-jam di SPBU akan membuat gerah dan menurunkan produktivitas warga. Selain pom bensin yang disesaki oleh antrian kendaraan hingga ratusan meter, anda juga akan menemukan satu atau dua buah SPBU yang tutup dan diportal oleh batu atau tongkat guna mencegah konsumen masuk dan mengantri disana.
Walaupun anda sebenarnya tidak usah takut tidak dapat mengisi BBM di tengah-tengah jalur karena sejumlah SPBU beroperasi dinatara jalur Banjarmasin-Palangka Raya, namun yang harus diwaspadai adalah lamanya waktu antri hingga ketidaktersediaan BBM. Kalau sudah begini, saya hanya berharap mudah-mudahan travel yang saya naiki tidak kehabisan bahan bakar sehingga ia tidak perlu mengantri yang berakibat terbuangnya waktu perjalanan. Sambil berjalan, sebaiknya sambil menikmati arsitektur unik SPBU yang beratap Rumah Betang atau truk-truk yang berukir dayak di sisi kiri maupun kanan bak truk tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment