Di sebelah timur Masjid Sabillal Muqtadin, mengalirlah Sungai Martapura yang lebarnya tidak selebar Sungai Barito namun sungai ini sudah sangat autentik Banjarmasin. Kehidupan warga tepian sungai dengan rumah-rumah terapungnya akan segera menarik minat anda. Rumah-rumah tersebut berdiri di tepi sungai dengan penduduknya yang memanfaatkan air sungai tersebut untuk minum, mencuci, mandi dan kegiatan lainnya. Walaupun coklat karena berlumpur, namun sungai ini cenderung bersih dari sampah buangan manusia seperti kertas dan plastik. Beberapa rumah terapung yang terdapat di sisi sungai tersebut bahkan ada yang bertanda “ANNO 1925” yang kurang lebih berarti dibangun pada tahun 1925. sungguh usia yang cukup awet untuk sebuah rumah mengingat arsitektur unik yang dimilikinya tidak terlalu ketinggalan jaman. Selain mengamati rumah terapung di sisi Sungai Martapura, anda juga dapat menikmati jukung dan klotok yang masih beroperasi bahkan pada siang hari sekalipun. Walaupun memang tidak sebanyak pagi hari, namun mereka tetap memiliki kegiatan yang dapat mereka lakukan pada siang hari seperti memancing, mengumpulkan ikan atau menyebrang dari satu sisi sungai ke sisi lainnya. Apabila anda menyempatkan melintas jembatan yang melintas di atas Sungai Martapura, maka saya yakin anda akan terpukau oleh kehidupan masyarakat pinggiran Sungai Martapura yang sungguh bersahaja. Di tengah-tengah kepungan mall dan pertokoan modern yang semakin membuat sesak Banjarmasin, penduduk tersebut tetap dengan natural dan alami serta santai menjalankan aktifitasnya seperti biasa mulai dari mencuci, mengobrol hingga mandi di pinggir sungai. Di kejauhan terdapat sebuah klotok yang berisi beberapa orang dimana penumpang paling belakang terus menerus membuang air dari dalam perahu ke luar perahu, mungkinkah perahunya bocor? Di sisi lain, terdapat jejeran bambu yang diparkir di tepi sebuah rumah terapung. Jejeran kayu ulin membuka jalan dari pintu rumah menuju jalan raya beraspal, tampak seorang bapak sedang melintasinya dengan santai. Sungguh, kehidupan yang sangat menarik dan menyegarkan jiwa.
Apabila ingin menikmati pesona Sungai Martapura, anda dapat memilih beberapa spot menarik yakni yang pertama di sisi timur Masjid Sabillal Muqtadin dimana terdapat trotoar di sepanjang sisi sungai guna memudahkan warga beristirahat dan menikmati pemandangan sungai. Jembatan Martapura yang berada di lokasi ini hampir tidak jauh berbeda dengan jembatan pada umumnya, kaku, berbentuk panjang lurus dan berwarna putih. Hiasan bunga teratai ukiran menghiasi sudutnya. Di lokasi ini, anda bahkan bisa melihat beberapa speedboat diparkir. Lokasi kedua berada di persimpangan Veteran-Merdeka dimana jembatan, yang berdiri menghubungkan kedua wilayah ini, lebih autentik kalimantan yakni dengan adanya rangka-rangka di atas jembatan. Lokasi kedua ini berkesan lebih alami karena lebih sepi dibanding di depan masjid tadi. Lokasi pemantauan terdapat di depan Metro Hi-Tech Mall atau lebih tepatnya di area parkir mall persis di seberang Metro Hi-Tech Mall. Disini, anda dapat melihat perkampungan masyarakat tepian Sungai Martapura, klotok yang diparkir maupun sedang berjalan dan gelondongan besar bambu yang diparkir di depan rumah. Apabila melihat dari arah samping masih kurang menantang untuk anda, silahkan susuri jembatan dan menikmati pemandangan sungai dari atas jembatan. Jembatan di simpang Veteran-Merdeka ini memiliki jalur pejalan kaki di sebelah jalur kendaraan. Namun hati-hati, beberapa bagian jembatan orang tersebut sudah jebol dan rusak. Jangan sampai anda menjadi korban karena kelalaian ketika berjalan. Perhatikan langkah anda sekaligus menikmati pemandangan yang menyegarkan mata.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
i love Banjarmasin............
ReplyDeletewe do...we do love Banjarmasin too .... :D
ReplyDelete