Makan Masakan Banjar Di Rumah Makan Kaganangan

Pertama, siapkan uang anda terlebih dahulu. Saya tidak akan mengatakan bahwa rumah makan Banjarmasin berharga mahal. Namun, prinsip yang berlaku disini adalah uang tidak pernah berbohong. Harga sedikit tinggi yang harus dibayar disini dikarenakan memang ikannya menurut saya enak dan unik. Sebagai contoh, siang itu di tengah hujan gerimis cenderung deras yang mengguyur Banjarmasin, saya makan siang di Rumah Makan Kaganangan khas Banjar (Jl. Pangeran Samudera No. 8 Rt 8. Telpon (0511) 4364203) dengan Nasi Putih, Ikan Papuyu Besar, Seluang, Soto (Sayuk Katuk), Sayuran (Empal Jagung) dan Es Jeruk. Harga yang harus saya bayar sebesar Rp. 32.500. Sempat saya tercekat sebentar, namun akhirnya saya merasa bahwa harga tersebut cukup fair mengingat saya sudah tiba di Kota Banjarmasin. Haruskah saya masih irit-irit dan makan makanan standard seperti yang ada di Jakarta? Waduh, saya bisa menyesal nantinya. Sisi baiknya, rumah makan ini jadi tema sebuah Blog.
Ikan Papuyu Besar mungkin bisa dikategorikan seperti ikan nila namun dengan ukuran yang lebih kecil dan duri yang lebih sering. Jujur, dari seluruh bagian ikan, yang dapat dimakan bersih mungkin hanya sekitar 40-60% saja. Sisanya kebanyakan merupakan tulang. Ikan Papuyu ini berukuran sebesar setengah telapak tangan saja dan dibakar. Cukup unik mengingat saya baru melihat jenis ikan ini di Kota Sungai ini. Menu lainnya yang cukup unik adalah Seluang atau dalam bahasa lokal saya adalah ikan teri. Ikan Seluang ini digoreng kering dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan teri di Jakarta. Rasanya gurih dan asin. Sekali penyediaan, Seluang disajikan cukup banyak. Tampaknya memang porsi yang disajikan diperuntukkan untuk 2 orang atau lebih, bukan sendirian. Jadi, saya sarankan agar anda mengajak rekan-rekan anda untuk makan di rumah makan khas Banjarmasin.
Satu lagi yang menarik adalah Soto atau yang disebut dengan sayur katuk. Isi sayur tersebut unik karena mengandung santan, ubi dan daun-daunan yang hampir tidak pernah saya lihat. Sayur ini juga berisi jagung seperti layaknya sayur asam. Saya sempat bertanya kepada mbak yang menyajikan sayur ini apakah sayur tersebut sayur asam atau bukan. Ternyata bukan, karena sayur ini mengandung santan dan komposisi isi sayur yang unik dan berbeda.
Rumah makan tersebut sejatinya adalah sebuah rumah biasa warga Banjar yang dimodifikasi menjadi rumah makan. Saat saya makan, tampak rumah makan tersebut sedang melakukan penataan ulang meja dan taplaknya. Tidak lupa, mata saya juga menangkap deretan oleh-oleh berupa makanan yang dipajang dan sisusun cukup tinggi di salah satu sisi dinding. Ternyata, selain rumah makan, lokasi ini juga menjadi tempat penjualan oleh-oleh khas Banjarmasin seperti seluang, abon, lempok dan kacang-kacangan. Boleh nich, satu atap berbelanja sekaligus makan siang khas Banjar. Hehehe.... Dalam menu, saya ternyata menemukan telur penyu juga. Waduh, walaupun kegiatan perdagangan telur penyu adalah hal yang dilarang, ternyata praktiknya masih terjadi kegiatan sejenis. Untung, saya tidak menemukan telur tersebut di meja display.

5 komentar:

  1. artikel anda bagus dan menarik, artikel anda:
    Artikel kuliner terhangat
    Artikel anda di infogue

    anda bisa promosikan artikel anda di http://www.infogue.com/ yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!

    ReplyDelete
  2. congratulations man.. Aq aja yg tinggal masih satu daerah dengan Banjarmasin (aq tinggal d rantau, 110 km dari Banjaramsin)belum pernah makan disana... pengen siih, tapi belum punya kesempatan.. Anyway, aq cuma mo ngasih tambahan info buat kamu.. Yang kamu bilang soto itu, kalau di daerah banjarmasin dan sekitarnya ini bukan soto namanya, tapi gangan basantan yang artinya ya sayur bersantan, semacam lodeh, tapi cuma direbus.. Isinya biasanya ada pucuk waluh (daun labu muda)dan atau juga bayam, labu kuning dan jagung. Ada juga yang menambahkan rebung dan humbut (kalo yang ini tuh dimabil dari pohon kelapa, rasanya manis banget, cocok untuk sayuran bersantan). Nah kalo soto Banjar tuh lain lagi, soto Banjar adalah jenis masakan yang juga menjadi ciri khas daerah kami (Kalimantan Selatan. Biasanya dibuat dengan bahan dasar dari ayam kampung. Yang unik juga dari masakan ini adalah soto Banjar disajikan dengan ketupat yang dipotong kecil-kecil, beda dengan kebanyak soto dari daerah lain yang disajikan bersama nasi. Ketupatnya pun berukuran besar, satu ketupat bisa dibuat untuk 4-5 porsi. Sayang aq gak punya foto-foto buat dibagikan sama kamu...
    Thanks udah mau mampir ke daerah q.. Lain kali mau mampir ke sini, aq mau koq jadi guide kamu buat nyari tempat makan enak... Hehehe... Cari aja di aailiss.blogspot.com. CU....

    ReplyDelete
  3. waduh....ada tamu nich jauh jauh dari Rantau, Tapin. bravo!!!

    btw, bu, Tapin itu kalo ga salah di sekitar Hulu SUngai Tengah, Selatan atau Utara yach? daerah deket deket situ yach? hehehe...kemarin saya nggak sempet berlama2 soalnya langsung lanjut ke Kalimantan Tengah. anyway, thanks banged buat infonya nich....jadi jelas deh (soalnya kemaren, info yg diberikan sama pramusajinya gak begitu lengkap ) ^^ sayang aku gak sempat coba soto Banjar...Sotonya urang Banua...hehehe....

    yup, lain kali lah masih ada sempat mau kunjung lagi ke Bumi Kalimantan Selatan...masih mau ke Loksado, Pegunungan Meratus sama Pantai Batakan nich....

    thanks for coming...and thank buat tawarannya.....;)

    ReplyDelete
  4. Haii, salam kenal..dari orang Banjar juga niiih..(:

    ReplyDelete
  5. haloooo...

    senang dech punya banyak temen dari seluuh nusantara...:)

    met kenal Ira...:)

    ReplyDelete