Tertidur di Perbatasan KalSel-KalTeng

Perjalanan panjang ini membuat saya ngantuk banget! Selepas Jembatan Barito, memang praktis tidak ada pemandangan menarik yang dapat dilihat lagi. Pemandangan yang tersaji kebanyakan monoton berupa desa, rumah dan sawah serta potongan hutan. Di beberapa ruas, jalur ini rusak cukup parah. Dalam perjalanan saya menuju Palangka Raya, tampaknya bagian inilah yang memiliki tingkat kerusakan cukup parah. Selama beberapa lama, mungkin ada sekitar beberapa ratus meter, jalur yang saya lalui benar-benar merupakan jalur bopeng tidak rata dengan gundukan tanah, lubang, perbaikan dan tambalan yang nyaris membuat saya terlonjak di dalam mobil dan membuat perjalanan ini mirip seperti off-road Paris-Dakkar walaupun saya belum pernah ikut off-road tersebut, hehehe....
Selepas jalan rusak parah tersebut, saya pun merasa lega dan kembali terbuai oleh jalan mulus dan pemandangan monoton yang ada. Bodohnya, saya akhirnya tertidur dan melewatkan perbatasan KalSel-KalTeng yang terletak di antara Barito Kuala dan Kapuas. Sehingga, ketika terbangun, saya baru menyadari kebodohan saya dan jadi keki sendiri padahal perbatasan mungkin jadi tempat yang menarik untuk diabadikan. Perubahan karakteristik KalSel ke KalTeng tampak paling jelas dari vegetasi alamnya. Tumbuh-tumbuhan dan pohon tampak lebih subur dan lebih tinggi di wilayah KalTeng. Apabila di KalSel Barito Kuala sebelumnya pepohonan masih belum terlalu rapat dengan ketinggian rata-rata, maka di Kapuas, anda bisa menyaksikan pohon-pohon yang tumbuh rapat di sisi kiri dan kanan kendaraan plus ketinggian yang cukup menakjubkan. Perbedaan lebih jelas lainnya terletak dari bentuk rumahnya. KalTeng menggunakan Rumah Betang dengan hiasan di pucuk rumah berupa tanda silang sementara KalSel umumnya masih menggunakan arsitektur Bubungan Tinggi walaupun di Barito Kuala tidak nampak terlalu banyak ada bangunan tersebut. Buat siapapun yang melintasi KalSel menuju KalTeng, mendingan jangan ketiduran dech. Entah ada apa di perbatasan ini. Penasaran.

2 komentar:

  1. Nggak ada yang istimewa di perbatasannya mas, hanya ada tulisan "Selamat datang di Kalimantan Tengah". Pemandangan sepanjang jalan setelah Jembatan Barito sampai Kapuas hanya pepohonan yang tingginya seperti digambarkan di atas saja, kok. Dan kebanyakan hanya ditumbuhi jenis pepohonan yg bernama Galam (Melaleuca Cajuputi Subsp. Cumingiana)

    ReplyDelete
  2. hiyaaaa...*kalau bisa, pengen turun dan berfoto di perbatasan biar bisa pamer foto "Saya sudah di Kalimantan Tengah" hehehe...*rugi gara2 tidur*

    tapi kalau mayoritas berupa pepohonan ajah...yasudlah...gpp :D
    namanya Galam toh yah? makasih loch Mas buat infonya :)

    ReplyDelete