(Susahnya) Pilah Pilih Makanan Di Karimunjawa

Wisata kuliner memang bukan menjadi prioritas saya. Buat saya, yang terpenting adalah mendapat asupan energi selama perjalanan agar badan tidak jatuh lemas lantaran tidak diasup apapun. Selama perjalanan saya mengelilingi berbagai belahan nusantara, saya tidak terlalu memaksakan diri untuk mencari makanan khas. Prinsip saya, selama bisa mendapatkan bentang alam yang saya incar, makan mie instan rebus, atau sepotong roti, atau secuplik pisang goreng pun sudah memadai buat saya. Makanan tidak pernah menjadi persoalan untuk saya. Apabila secara kebetulan saya menjumpai makanan khas tradisional suatu daerah, tentunya saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mencicipi dan sekaligus membuat reviewnya. Makanan adalah proses wisata dan kebudayaan juga! Namun demikian, saya tidak pernah berkeras kepada diri saya sendiri untuk selalu menyambangi makanan-makanan khas suatu daerah. Apalagi kalau cara mendapatkannya susah, wuaah, lupakan sajalah!

Nah, Karimunjawa terkenal dengan wisata bahari-nya. Daerah ini memiliki identitas budaya tersendiri yang agak membedakannya dengan Jawa daratan. Berhubung identitas budaya-nya tidak terlalu kentara, maka untuk urusan makanan pun, Karimunjawa agak sedikit ’kurang’. Sebut saja Garangasem Kudus, Timlo Solo, Mendoan Purwokerto, dan Swikee Purwodadi, Karimunjawa tidak memiliki makanan khas. Rata-rata, makanan yang bisa kita jumpai setiap harinya adalah makanan yang umum ditemui dimana saja. Makanan tersebut bukan makanan asli, melainkan makanan yang dibawa oleh pendatang, ataupun makanan lokal yang sudah cukup merakyat dimana-mana. Alhasil, bakso, gorengan, ikan goreng, tempe, tahu, dan telur goreng menjadi menu yang sehari-hari ditemui. Nasi goreng ada saat sesekali. Inilah sejumlah menu yang saya temui selama berada 4 hari di Karimunjawa.
Hal ini tidak pernah saya duga sebelumnya. Saya pikir saya tidak akan mengalami masalah dengan soal makanan ini. Saya salah. Saya sampai pada titik bosan pada hari kedua saya berada di tempat ini. Rasanya, makanan yang setiap hari saya makan adalah menu makanan yang sama. Walaupun saya mengusahakan variasi makanan setiap hari, entah mengapa saya merasa rasa yang tercecap adalah sama. Untuk anda yang menginginkan sedikit variasi, jangan lupa untuk membawa beberapa bahan makanan yang sekiranya dapat diolah di Karimunjawa. Untuk yang ngga mau repot, ya nikmati sajalah menu-menu khas Karimunjawa selama berada di kepulauan ini. Saya percaya, ikan segar yang ditangkap dan dibakar memang menyenangkan dan seru. Sangat lezat. Namun, menu ikan untuk 4 hari ke depan? Pikir lagi.

4 komentar:

  1. kyaaaa......hehehehe......
    makasih udah datang :p

    ReplyDelete
  2. simpel banget ya makanannya.. cuma lauk sama nasi plus sambel. nggak ada sayuran ya disana :D

    lama bener ne mas baru lanjut..

    ReplyDelete
  3. Mas Tri...hehehe...iya neh, semangatnya baru dikumpulkan belakangan ini :p

    iya tuh, *inget inget* rasanya ngga ada sayur deh. kalau pun ada, rasanya nggak menggugah salero :p

    ReplyDelete