Malam belum benar-benar turun di Pantai Tanjung Pakis, namun kami sudah harus segera pulang berhubung jalanan yang minim penerangan akan terbentang di hadapan kami. Agak ngeri juga kan kalau pulang di jalanan areal tambak dengan penerangan seadanya? Jadi, sebelum matahari benar-benar terbenam, setidaknya kami sudah keluar dari area Tanjung Pakis. Sambil menyusuri jalan yang luar biasa gelap, kami menyaksikan salah satu matahari terbenam paling indah yang pernah saya saksikan selama hidup saya. Areal tambak dan ladang yang hampir tidak memiliki tutupan rumah, hanya pepohonan dan rumput saja, membuat wilayah Pakis Jaya sangat cocok untuk dijadikan tempat melihat matahari terbenam loch. Walaupun pantai sudah tidak terlihat lagi, namun matahari terbenam di horison masih dapat kita saksikan disini. Akhirnya, saya dan rombongan sepakat untuk berhenti sebentar dan menikmati cantiknya matahari terbenam di Pakis Jaya, Karawang.
Kami tidak lama menyaksikan matahari terbenam tersebut. Proses terbenamnya matahari ternyata tergolong cepat apabila kita menunggunya. Tidak sampai beberapa menit, kami bisa melihat matahari yang semakin condong hingga perlahan-lahan menghilang. Seiring dengan gelap yang semakin turun di sekeliling kami, kami segera bergegas agar setidaknya sudah mencapai Jalan Raya Rengasdengklok sebelum kegelapan total melanda. Nah, setelah tadi kami menyaksikan salah satu matahari terbenam yang terindah dalam hidup saya, sekarang saya mengalami jalan paling panjang yang pernah saya lalui. Walaupun jaraknya tidak terlalu panjang, kami membutuhkan hampir satu setengah jam dari Pakis Jaya hingga Rengasdengklok. Saya bahkan sempat tertidur, terbangun, mengobrol, dan tertidur, kemudian terbangun lagi! Namun kami belum tiba di Rengasdengklok. Mengagumkan! Jalanan yang tidak terlalu bagus membuat kami berjalan dengan perlahan. Lampu-lampu jalanan terbatas dan hampir tidak ada yang bisa dilihat sepanjang perjalanan lantaran sudah terlalu gelap, sungai di satu sisi dan rumah-rumah di sisi lain. Sayang sekali. Seandainya, aksesnya bisa lebih dibuat baik, harusnya kunjungan ke wilayah ini akan mengalir lebih deras lagi.
PS: Fotonya langsung jadi di kamera saya loch, nggak pakai proses edit-editan.
Kami tidak lama menyaksikan matahari terbenam tersebut. Proses terbenamnya matahari ternyata tergolong cepat apabila kita menunggunya. Tidak sampai beberapa menit, kami bisa melihat matahari yang semakin condong hingga perlahan-lahan menghilang. Seiring dengan gelap yang semakin turun di sekeliling kami, kami segera bergegas agar setidaknya sudah mencapai Jalan Raya Rengasdengklok sebelum kegelapan total melanda. Nah, setelah tadi kami menyaksikan salah satu matahari terbenam yang terindah dalam hidup saya, sekarang saya mengalami jalan paling panjang yang pernah saya lalui. Walaupun jaraknya tidak terlalu panjang, kami membutuhkan hampir satu setengah jam dari Pakis Jaya hingga Rengasdengklok. Saya bahkan sempat tertidur, terbangun, mengobrol, dan tertidur, kemudian terbangun lagi! Namun kami belum tiba di Rengasdengklok. Mengagumkan! Jalanan yang tidak terlalu bagus membuat kami berjalan dengan perlahan. Lampu-lampu jalanan terbatas dan hampir tidak ada yang bisa dilihat sepanjang perjalanan lantaran sudah terlalu gelap, sungai di satu sisi dan rumah-rumah di sisi lain. Sayang sekali. Seandainya, aksesnya bisa lebih dibuat baik, harusnya kunjungan ke wilayah ini akan mengalir lebih deras lagi.
PS: Fotonya langsung jadi di kamera saya loch, nggak pakai proses edit-editan.
wah baru mau tanya itu foto di-edit lagi :D
ReplyDeletecantiknya :O kayak lukisan ya berwarna-warni gitu
Keren Photo2nya Lomar !!!
ReplyDelete@Tiara : terima kasih kepada CPL dan settingan WB hahaha :D
ReplyDelete@Lo : makasih Lo. hehehe ^^