Pantai Tanjung Pakis Jauuuuuuuuh Sekali

Tujuan akhir kami dalam menjelajahi Karawang adalah pantai! Saya sich nggak terlalu yakin ada pantai di tempat ini. Namun, Karawang berbatasan dengan pantai utara bukan? Harusnya ada pantai donk yach? Dengan asumsi analogi tersebut kami berangkat menuju utara. Kenyataannya, memang ada plang jalan bertuliskan “Pantai Tanjung Pakis” di jalan yang kami lalui. Hore! Nggak sia-sia deh membawa celana renang dan baju pantai. Hihihi. Walaupun terletak di Laut Jawa, dekat dengan Jakarta, saya masih berharap-harap cemas aja nich mudah-mudahan airnya cukup bersih untuk dicelupi.
Ternyata, pantai yang akan kami tuju itu jauuuuuh. Ada beberapa pantai kecil yang terletak di percabangan jalan sich, namun tujuan utama kami adalah Pantai Tanjung Pakis yang terletak di Kecamatan Pakisjaya, terletak di bagian Karawang yang paling utara dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Semenjak keluar dari kompleks Situs Batujaya, masih sekitar satu jam lagi yang dibutuhkan untuk mencapai tepi pantai. Padahal, dari Batujaya, pantai sudah tidak terlalu jauh. Yang menjadi masalah adalah satu-satunya jalan yang tersedia yang menghubungkan Rengasdengklok dan Pakisjaya bukan merupakan jalan yang baik. Pada beberapa bagian, jalan ini berdempetan dengan tambak-tambak sehingga banjiran air tambak sering menggenangi jalan yang kami lalui. Menariknya, jalan-jalan ini sudah tidak menyerupai jalan aspal atau beton lagi. Kami seperti sedang melakukan off-road di atas medan berpasir lembek namun pemandangannya pedesaan, lengkap dengan tambak dan pepohonan. Ini alasannya mengapa kami berjalan dengan sangat lambat untuk mencapai bibir pantai di utara Karawang.
Di tengah-tengah perjalanan kami melintasi jalanan berpasir becek tersebut, ada sebuah loket tiket sederhana dari kayu yang disusun seadanya. Ini adalah loket tempat pembayaran tiket dengan harga RP. 5.000/orang dan tanpa bukti tiket. Jadi, Pantai Tanjung Pakis ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Saya melihat sejumlah motor dan mobil diberhentikan di dekat loket tersebut untuk dimintai uang retribusi. Saya pikir saya sudah mencapai bibir pantai. Kenyataannya, dari loket, pantai masih berada cukup jauh. Masih sekitar sepuluhan menit lagi dengan menggunakan mobil barulah kami mencapai bibir pantai. Bagian belakang saya terasa pegal.
Jarak tempuh yang lumayan, kondisi jalan yang tidak bagus, loket seadanya jujur saja sudah membuat saya jiper duluan. Akan seperti apakah fisik pantai yang kami akan kunjungi ini? Yah, untungnya saja stigma tersebut runtuh seiring dengan saya menjejakkan kaki di Pantai Tanjung Pakis. Secara mengejutkan, semua aspek yang tadi sebelumnya saya sebut tidak mencermikan bentuk fisik pantai ini. Pantai Tanjung Pakis, ternyata cukup bagus. Deretan penjual makanan tertata cukup rapih di pinggir pantai. Beberapa fasilitas bahkan seperti bungalow telah hadir untuk mereka yang berniat bermalam di lokasi. Jalan di sekitar area telah tertata dengan rapih dihiasi dengan konblok. Fasilitas tambahan seperti dermaga hingga banana boat pun sudah tersedia loch disini (Rp. 25.000/orang). Sayangnya, pantai ini bukan benar-benar pantai idaman. Pasirnya nggak putih atau kuning. Sama seperti pantai-pantai di jalur pantai utara, pasir disini berwarna gelap. Walaupun banyak anak-anak dan keluarga yang bermain air di perairan yang sebenernya cukup bening tersebut, saya tidak terlalu tertarik untuk menceburkan diri ke dalamnya.
Ada sejumlah ban hingga perahu kecil yang bisa dipinjam. Pantai ini kebanyakan dikunjungi oleh keluarga atau pasangan muda-mudi namun yang berdomisili tidak jauh dari wilayah Karawang. Seusai beraktifitas di laut, warung-warung makan di pinggir jalan sudah memanggil anda kalau-kalau anda butuh bantuan dalam hal makanan. Hehehe. Nggak Cuma makanan standard macam mie instan saja loch. Makanan agak berat seperti nasi goreng, sate dan ikan bakar tersedia di tempat ini. Pantai Tanjung Pakis juga menjual ikan yang baru saja ditangkap dari laut. Sore itu, semangkuk indomie dan air kelapa muda menemani saat-saat kami bersantai. Sayangnya, suasana tersebut harus diakhiri kala matahari mulai merapat ke ufuk barat. Kami harus bergegas pulang agar tidak terjebak di jalanan yang agak minim penerangan jalan. Untuk souvenir, Pantai Tanjung Pakis menjual aneka macam hasil kreatifitas ibu-ibu disini dengan kulit kerang. Mulai dari hiasan gantung, cermin, hingga perabot yang ditempeli kulit kerang tersedia disini. Kalau anda tertarik dengan hiasan kerang ini, jangan lupa bawa satu sebelum pulang yach.

15 komentar:

  1. hhihhi foto yang pertama ituloh kek poster film layar tancep :P diambil di tkp tuh om :D
    langitnya bagus loh :D hari yang cerah ya ^^

    ReplyDelete
  2. wekekeke...judulnya apa? Gairah Metropolis? LOL hahahaa

    iya tuh. mudah2an mereka senang bisa ikut partisipasi di Indahnesia.co.cc hahaha

    iya, langitnya syukur deh cerah begitu ^^

    ReplyDelete
  3. Baleh juga Gan pantainya,sy tiga kali ke sana ,pertama surve untuk mancing,kedua mancing di sport sadewa karena cuaca buruk ampe muteh-muntah prahu dibantingg-banting,ke tiganya bawa kluarga kuliner dan berenang dipantai ,

    ReplyDelete
  4. bueneerrrrr......banget tuh jln penunjuk pantai tanjung pakis.......kirain deket...nggak taunya jauhhhhhh bng,mending jalannya bagus.....apa yg mas ceritain bener bng,baru kemarin kesana.sayang sekali coba dikelola dng baik,tuh jalan pasti bny yg mau kesana

    ReplyDelete
  5. berharap obyek wisata tanjung pakis dapat di kelola dengan baik.....

    ReplyDelete
  6. Di tanjung pakis gila loe gw aja d Tambak sumur ga mampu ke pakis jauuuuuuuuuuuh bngt dari jakarta mendingan ke kampung gw di perempangan di desa Cinara seru bro orang-orangnya kaya artis korea gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha....jauhnya beuddd ya. Dmn itu tempatmu? Boleh nih minta rekomendasinya :D

      Delete
  7. Bner ga sih jauuh
    Bner ga sih jln nya jelek
    Gw blm tau

    ReplyDelete
  8. iya, lumayan jauh dan jalannya lumayan banget. hahaha...kalau bisa sabar sih, hasilnya oke bgt :D

    ReplyDelete
  9. saya warga deket daerah situ meskipun cuma pendatang(istri warga setempat),sangat miris melihat kondisi jalan menuju pantai pakis,padahal potensi yang menjanjikan,semoga akan ada perubahan

    ReplyDelete
  10. bisa jadi alternatif ya padahal buat yang mencari pantai yang cuma sepelemparan baru dari Jakarta :D

    ReplyDelete
  11. cukup memuaskan bukan??yaa itu lah tanjung pakis..

    ReplyDelete
  12. cukup memuaskan bukan??/yah itulah pantai tanjung pakis

    ReplyDelete
  13. Mas saya kasih rekomen, pantai paling yahud di karawang, pantai Sedari.Belum banyak pengunjung, belum banyak orang tau.Aksesnya juga bagus,pantai sedari punya 40 hektar pohon bakau,asyik deh pokonya kaya pantai pribadi gitu hehe

    ReplyDelete