Menuju Parapat!

Celotehan para Inang dalam bahasa Batak memenuhi mobil yang kami tumpangi. Pengap, keringat, sayuran, bahan pangan, bensin dan bau kursi lama memenuhi dan mengikat ruang nafas kami di dalam van bobrok tersebut. Dari Pematang Siantar, kami bergerak terus ke arah selatan menuju Pelabuhan Penyebrangan Orang Ajibata di Toba Samosir. Penyebrangan dari Ajibata ke Tomok sebenarnya dilayani hingga pukul 9 malam. Arah sebaliknya, dari Tomok ke Ajibata tidak semalam itu. Mungkin jam 7 atau 8 sudah berhenti. Namun, saya tidak mau kalau sampai harus menaiki kapal terakhir. Males banget! Saya berharap saya masih dapat mencapai Parapat dan kemudian berhenti di Ajibata setidaknya pada pukul 6 sore agar masih dapat menikmati cahaya matahari di Danau Toba. Syukur-syukur dapat pemandangan matahari terbenam. Iya ngga?
Mobil yang kami tumpangi berisi sekitar 15 orang. Perlahan, mobil tersebut membelah sore hari di Pematang Siantar. Tidak lama berselang, kami sudah kembali menjumpai pemandangan kebun sawit yang menandakan bahwa kami sudah keluar dari Kota Pematang Siantar. Namun, kebun sawit bukanlah vegetasi utama di kawasan ini. Seiring dengan semakin dekatnya kami ke Parapat, kami berada semakin tinggi dan perlahan kami memasuki Dataran Tinggi Toba. Vegetasi di sekitar kami pun sudah bukan kebun sawit lagi, namun hutan hujan sekunder. Angin dingin pun menampar wajah kami melalui jendela mobil yang kami biarkan terbuka.
Ada peristiwa lucu yang terjadi di saat kendaraan yang kami tumpangi sedang bergerak mengikuti jalan meliuk menuju Parapat di tepi Danau Toba. Seorang inang (ibu) tiba-tiba meminta sang supir berhenti. Inang itu berbicara dalam Bahasa Batak, namun makna dari kata-kata yang diucapkannya tampaknya cukup jelas. Sang supir, yang tampaknya ingin segera menyudahi rit-nya, memilih untuk tidak mengindahkan permintaan inang tersebut. Sebagai informasi, percakapan ini dilakukan dalam Bahasa Batak, dengan ditimpali oleh teman-teman sang inang di kanan, kiri maupun depannya. Mungkin kesal karena permintaannya tidak diindahkan, sang inang mengatakan bahwa ia ingin (maaf) buang air besar. Sekali lagi, saya tidak mengerti Bahasa Batak, namun karena gestur dan mimik si inang yang begitu jelas menyiratkan demikian, maka saya berkesimpulan demikian. Kembali, sang supir tidak mengindahkan sang inang. Maka, dengan ancaman, sang inang mengatakan bahwa ia akan (maaf) buang air besar di dalam mobil saja. Teman-teman sang inang yang panik akhirnya membujuk sang supir untuk segera berhenti. Akhirnya, kendaraan pun diberhentikan ke tepi dan sang inang keluar dari kendaraan dan menghilang dari pandangan di dalam semak-semak hutan. Hihihi. Menunggu tidak terlalu lama, sang inang kembali dengan wajah berseri-seri. Mungkin sudah puas menjalankan kewajibannya yach? Hohoho. Peristiwa ini terjadi tidak terlalu jauh selepas Pasar Tiga Dolok, saat rerimbunan pepohonan sudah cukup meninggi.
Akhirnya, mengejar ketinggalan waktu, sang supir kembali memacu mobilnya di jalanan kecil yang membelah Kabupaten Simalungun tersebut. Beruntung bagi kami, saat itu bukan waktu kunjungan wisata sehingga tidak ditemukan iring-iringan kendaraan dalam jumlah besar di ruas jalan tersebut. Mobil kami bisa mencapai Kota Parapat dengan cepat setelah sebelumnya kami disuguhi pemandangan cantik Danau Toba di sisi kanan, lengkap dengan matahari terbenamnya. Walau bertujuan Parapat, namun tujuan akhir kendaraan ini adalah Ajibata, kota pelabuhan yang terletak persis di sisi Kota Parapat, namun sudah berbeda kabupaten, Kabupaten Toba Samosir. Disinilah lokasi perahu penyebrangan orang dan kendaraan kecil seperti motor berada. Ya, kami memang sangat beruntung bisa mendapatkan perahu pukul 6 sore untuk menyebrang ke Pulau Samosir yang berada di tengah Danau Toba. Kecantikan danau ini akan terasa maksimal pada saat senja seperti ini, dipadu dengan matahari terbenamnya.

2 komentar:

  1. oh hahaha kemarin ak salah baca dan salah tangkep, aku kira naik mobil bak terbuka, ternyata van gitu toh, kayak mobil elf (elep dibacanya LOL) itumah

    ReplyDelete
  2. mobilnya sih kurang lebih sama, tapi itu van di sebelah. kalau yg aku naikin tuh bobroookk XD hahaha

    ReplyDelete