Bagaimana Cara Menuju Nias?

Nias adalah sebuah pulau. Pulau ini terletak di lepas pantai barat Sumatera Utara. Pertanyaan pertama saya adalah : bagaimana menuju kesana?

Oleh karena Nias adalah sebuah pulau, maka saya harus mengeliminir opsi jalur darat. Pilihan dijatuhkan pada opsi udara dan laut. Mari kita mulai dari yang paling mahal sehingga menjadikannya opsi yang paling tidak menarik. Hehehe. Bandara Binaka yang terletak 15 KM di tenggara Kota Gunungsitoli adalah opsi untuk mereka yang berdana tebal dan memiliki waktu sangat singkat. Bandara Binaka adalah bandara kecil yang hanya mampu didarati oleh pesawat berbaling-baling seperti ATR atau yang lebih kecil. Boeing dan Airbus tentu tidak masuk dalam hitungan bandara ini. Oleh sebab itu, biaya perjalanan menjadi cukup tinggi. Pada saat perjalanan saya, tiket Lion Air dari Medan – Binaka dijual seharga Rp. 600.000 untuk perjalanan sekitar 45 menit. Padahal, tiket Jakarta – Medan bisa saya dapatkan dengan harga Rp. 400.000! Tentu, pilihan yang tidak masuk akal ini saya tampik dan saya mulai mencari alternatif lainnya. Memang sich, waktu tempuh yang relatif singkat membuat saya memiliki lebih banyak waktu untuk berjalan-jalan di Nias. Namun, apakah saya rela mengorbankan pengalaman 12 jam dari Medan menuju Sibolga dan melewati tempat-tempat berpemandangan indah? Apakah saya rela membuang dana RP. 600.000 untuk 45 menit saja? Jujur, saya tidak rela, walau pengalaman naik pesawat kecil adalah sesuatu yang mungkin akan saya coba suatu saat nanti.

Opsi kedua yang lebih masuk akal adalah penerbangan singkat dari Bandara Pinang Sori menuju Binaka. Pinang Sori ini terletak di Tapanuli tengah, sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Sibolga. Dari Bandara Pinang Sori, pesawat membutuhkan waktu 45 menit untuk mencapai Binaka. Harga tiket yang ditawarkan pun hanya Rp. 165.000 dan arah balik seharga Rp. 175.000. Waah! Murah ya? Lalu, kenapa saya tidak mengambil opsi ini? Pesawat yang digunakan adalah pesawat baling-baling dengan kapasitas 18 orang. Harga tersebut merupakan harga subsidi Pemkab Tapanuli Tengah. Pak Ariyanto yang memberikan kami informasi mengatakan bahwa terpenuhi atau tidak terpenuhinya jumlah kuota 18 orang, pesawat tersebut akan tetap berangkat. Sayang, mereka hanya memiliki jadwal penerbangan pada hari Selasa menuju Gunungsitoli dan hari Rabu menuju Sibolga. Jadwal ini tidak cocok dengan rangkaian perjalanan saya. Akibatnya, dengan kecewa saya harus membuang pengalaman naik pesawat murah berbaling-baling. Bagi yang kebetulan memiliki jadwal yang cocok dan berminat naik pesawat ini, hubungi Pak Ariyanto (081376689935). Oh ya, omong-omong ada banyak cara untuk mencapai Pinang Sori loch. Untuk menuju Pinang Sori, anda bisa naik taksi dari Medan selama 12 jam atau naik pesawat kecil dari Polonia menuju Pinang Sori. Jadwalnya nggak cocok? Di seputaran Sibolga banyak terdapat bandara koq. Sebut saja Sibisa (6 jam menuju Sibolga), Silangit (4 jam menuju Sibolga) dan Aek Godang (2 jam menuju Sibolga). Tinggal atur saja, mana yang terbaik menurut anda.

Opsi berkutnya adalah jalur laut. Untuk anda yang nggak mau melewati malam di Samudera Indonesia, pikirkan opsi kapal jumbojet cepat yang berlayar selama 3 jam dari Sibolga menuju Gunungsitoli. Harga tiketnya Rp. 140.000, untuk pemesanan tiket hubungi Ibu Lisa (085261888588). kapal ini berangkat hanya pada hari senin saja. Jeleknya, kapal ini memiliki kuota. Kuota kapal adalah 200 orang. Apabila tidak memenuhi kuota, kapal tidak akan diberangkatkan. Jadwal perjalanan anda bisa berantakan karena ketidakpastian keberangkatan. Oleh karena itu, anda pasti memilih opsi terakhir seperti yang saya lakukan.

Opsi ini adalah opsi yang murah, hampir selalu ada dan terjangkau semua lapisan. Saya katakan hampir selalu ada karena pelayaran terjadi setiap hari kecuali pada hari minggu, tidak ada pelayaran sama sekali dari dan menuju Nias. Jadi, usahakan anda tidak mencapai titik penyebrangan pada hari minggu. Penyebrangan dengan laut ini menggunakan kapal roro berukuran besar dengan KMP Tanjung Burang atau KMP Belanak atau KMP Barau. Pada saat keberangkatan, KMP Belanak yang konon katanya lebih bagus dan memiliki kamar VIP sedang didok di Tanjung Priok. Yang tersedia hanya KMP Tanjung Burang yang hanya memiliki kursi VIP dan kursi ekonomi saja. Kapal ini menampung orang, motor dan mobil serta hasil bumi. Untuk kelas ekonomi dengan kursi plastik, biayanya RP. 66.000. Untuk VIP dengan kursi sofa (kalau kebetulan sepi, anda bisa gunakan untuk tidur loch) seharga Rp. 100.000. Nah, khusus untuk KMP Belanak, ada opsi kamar tidur dengan harga Rp. 180.000. Anda bisa beristirahat dengan lebih nyaman di kasur ini. Semua harga belum termasuk Rp. 2.500 pajak pelabuhan yang harus dibayarkan di pintu gerbang pelabuhan. Sudah jelas donk mengapa saya memilih opsi paling terakhir? Sebagai seorang backpacker, saya mendapat dua keuntungan : saya membuang waktu malam hari dengan berlayar dan sekaligus menghemat biaya penginapan. Daripada membuang uang Rp. 600.000 atau membuang waktu 3 jam di perjalanan pada siang hari, saya rasa opsi ini yang paling sempurna. Jeleknya, anda terpaksa nggak mandi semalaman karena kamar mandinya nggak terlalu layak. Hihihi. Siapin saja tisu basah dan mouthwash ya! Oh yah, untuk pemesanan tiket di Sibolga, bisa menelepon Pak Daniel Lömbu (085262509269-081361211032) atau Pak Yani (081370318238). Lupakan nomor telepon ASDP tersebut. Mereka tidak akan mengangkatnya. Percayalah!