Sudah pernah liat ikon terbaru Surabaya? Jembatan Suramadu yang memiliki bentang panjang sekitar 5 kilometer ini jelas menjadi ikon baru Surabaya per tahun 2009 lalu. Jembatan ini menghubungkan Surabaya dan Kota Kamal di Pulau Madura. Jembatan ini bisa dilalui motor dan mobil, bukan hanya kendaraan roda empat saja. Untuk melintas jembatan ini, dibutuhkan biaya retribusi jalan tol tergantung jenis kendaraan yang anda gunakan. Dengan dua buah tiang penyangga utama, jembatan ini menarik perhatian banyak sekali pengunjung. Sudah banyak sekali orang yang sengaja datang ke Surabaya untuk menikmati jembatan ini. Begitu juga dengan saya.
Saat itu, sekitar pukul 3 sore. Langit digelayuti awan tebal yang membuat Surabaya gelap. Saya tetap nekad bertolak dari Tunjungan Plaza menuju Jembatan Suramadu yang bisa dicapai dalam waktu setengah jam. Perlu anda ketahui, saat ini belum ada kendaraan umum yang bisa mengantarkan anda dari sudut manapun di Surabaya menuju bibir Jembatan Suramadu selain taksi. Biaya taksi dari wilayah sekitar Gubeng sampai bibir jembatan sekitar Rp. 30.000. Untuk anda yang sudah mencapai bibir jembatan ini dan ingin menikmati sisi pantai, usahakan untuk meminta supir taksi menunggu anda. Menurut informasi yang saya dapat, tempat ini dahulunya masih berupa deretan gudang dan sawah sebelum adanya pintu masuk Jembatan Suramadu. Tidak ada angkutan sama sekali yang bisa membawa anda pergi dari bibir jembatan ini begitu anda terdampar. Untuk alasan keamanan juga, jangan sampai terjebak malam di tempat ini. Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Surabaya untuk menyediakan angkutan wisata yang reguler dan murah bagi para wisatawan yang tertarik dengan Jembatan Suramadu ini.
Sialnya, sesampainya di sisi pinggir jembatan, hujan turun dengan derasnya. Kami sempat menunggu sebentar di sisi jembatan sambil berharap hujannya reda. Sayang, harapan tersebut tak kunjung datang. Hujan semakin deras mengguyur Suramadu. Alhasil, kami yang hampir setengah jam di dalam taksi, menunggu, meminta agar taksi kembali ke kota untuk pulang. Selesailah sudah kunjungan saya di tepi Jembatan Suramadu yang terhalang oleh hujan. Lokasi Jembatan Suramadu ini memang berada di laut, Selat Madura. Karena berada di laut, cuaca di tempat ini seringkali berubah ekstrim. Apabila ada badai atau angin, jembatan ini kerap ditutup dari perlintasan kendaraan. Kabut pun tampak sesekali menutupi pandangan jembatan ini. Untuk anda yang penasaran, usahakan untuk mencapai jembatan ini pada siang hari atau pagi. Usahakan untuk memiliki kendaraan yang layak tersedia dan tidak mengandalkan angkutan umum lantaran belum tersedia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
kalo naik taksi dari TP kira2 berapa ya bro?
ReplyDeletetepatnya 30.000 IDR. Kan saya naiknya dari depan lobby Tunjungan Plaza II...hihihi
ReplyDeleteada tempat nongkrong ngga dgn background jembatannya, jadi ngga sekedar nengok tuh bangunan aja, mohon infonya mas.
ReplyDeletesalam kenal.
Oom Imam,
ReplyDeletesaya belum sempat kesana. Sayang sekali. Mungkin kali lain ya sekalian menyambangi Madura :D. Makasih sudah berkunjung, maaf atas kekurangan infonya.
bagus sob buat infonya dan semoga bertambah sukses
ReplyDeleteMakasih atas limpahan ilmunya
ReplyDeleteok sob infonya dan salam kenal
ReplyDeletekeren mas buat infonya da semoga bermanfaat
ReplyDeletemakasih gan buat infonya dan salam sukses selalu
ReplyDeletesengangat terus ngeblognya mazz..
ReplyDeleteKabar Baik Untuk Para pencinta Game
ReplyDeleteKarena di Bulan januari ini Sudah keluar Game RPG Online Terpopuler Se-Asia
Penasarankan Game nya Seperti apa???
Kalian bisa dilihat game nya dari link di bawah yaaa
makasih gan buat infonya dan semoga bermanfaat
ReplyDeletebagus bos artikelnya dan menarik
ReplyDeletekeren mas buat infonya dan salam sukses selalu
ReplyDeleteok mantap sob buat infonya dan salam kenal
ReplyDeleteMenarik sekali, perlu saya coba ini..
ReplyDeletekebetulan lagi cara tentang hal ini.
Mau mendapatkan pelayanan yang baik dan ramah???
ReplyDeleteModal Kecil bisa mendapatkan hasil yg luar biasa...
tempat idaan yang ingin saya kunjungi
ReplyDelete