Buat saya, Batu Night Spectacular adalah salah satu objek wisata yang aneh. Nggak bermaksud mengatakan aneh dalam artian menakutkan atau ajaib yach, tapi aneh dari segi jam operasionalnya. Kalau anda kenal Kota Batu, anda akan tahu, aktifitas di kota ini akan melambat selepas matahari terbenam, artinya sekitar jam 6. Kendaraan umum akan menjadi sedikit selepas jam 6 sore. Kendaraan umum akan hilang sama sekali pada pukul 9 malam. Jadi, Kota Batu akan senyap pada malam hari. Nah, Batu Night Spectacular atau yang lebih dikenal dengan BNS ini buka hingga pukul 2 pagi. Ajaib bukan? Artinya, anda harus memiliki kendaraan pribadi atau sewaan untuk mengunjungi BNS. Memang sich, anda bisa saja mengunjungi BNS pada siang hari (mulai pukul 3 sore). Namun, beberapa wahananya dikhususkan untuk buka pada malam hari. Mengunjungi BNS pada malam hari ternyata juga lebih mengesankan.
Itu keanehan pertama. Keanehan kedua, BNS tidak terletak di jalan raya besar. BNS justru terletak 'agak' pedalaman. Wilayah sekitar BNS dikelilingi kompleks perumahan dan perkebunan. Agak kontras dengan daerah sekelilingnya, BNS justru sangat gemerlap dan hidup. Ini alasannya mengapa BNS terasa agak janggal buat saya. Pencarian BNS pun bisa dikatakan susah-susah gampang. Susah dalam artian, BNS terletak agak terpencil. Mencarinya jelas butuh usaha tersendiri. Gampang dalam artian, petunjuk jalan menuju BNS sangat banyak! Di rute Kota Malang - Kota Batu, papan plang petunjuk keberadaan BNS bertebaran dimana-mana. Saking banyaknya, saya sampai bingung mengikuti petunjuk jalan tersebut. Terlalu banyak!
Saya mencoba untuk mengunjungi BNS ini karena teman saya tertarik akan wahana lampion yang dimilikinya. Mulailah perjalanan kami dalam pencarian menuju BNS. Seperti yang sudah saya utarakan sebelumnya, jalur masuk menuju BNS sangat banyak. Baik di dalam Kota Batu maupun di sepanjang jalan menuju Kota, setiap percabangan jalan akan selalu mengarahkan anda ke BNS. Saya yang penasaran ingin mencoba jalan tersebut. mulailah kami mencoba menjajal kemampuan orientasi arah kami. Kami memilih salah satu jalan percabangan di rute Malang - Batu. Segera, saya menjadi nggak yakin lantaran jalan yang kami lalui berukuran kecil (lebih kecil dari jalan utama), sepi, kiri dan kanan jalan berupa perkebunan atau terkadang kompleks perumahan. Jalanan ini sungguh sepi. Jalanan yang sepi tersebut berkelok-kelok dan berbelok-belok. Membingungkan. Memang sich, di setiap belokan tersebut rata-rata ada plang petunjuk menuju BNS. Namun, terkadang plang tersebut mengarahkan jalan saya ke tempat yang lebih sepi dan lebih kecil lagi. Ah, masa iya BNS ada di tempat seperti ini?
Percaya, kami mengikuti petunjuk jalan tersebut. Habis, di pedalaman seperti ini, hampir tidak ada petunjuk jalan yang dapat diandalkan selain papan BNS tersebut. Kami akhirnya nekad mengikuti petunjuk tersebut. Untungnya, petunjuk tersebut benar adanya. Akhirnya, kami sampai di BNS setengah jam kemudian. Benar, BNS terletak berdampingan dengan kompleks perumahan dan terkadang perkebunan. Saya takjub melihat keberadaan BNS ini. Terang benderang berwarna-warni di tengah jalan sepi, plus latar belakang kabut dan pegunungan. Satu lagi, BNS ternyata ramai!
Ternyata eh ternyata, agak menyusahkan diri sendiri kalau anda mencoba melalui jalan tikus yang banyak terdapat di perlintasan rute Malang - Batu. BNS ternyata mudah dicapai dari dalam kota Batu sendiri. Begitu anda sampai di Kota Batu, ambillah percabangan dimana terdapat papan arah menuju Kediri. Dari percabangan ini, anda akan melewati Terminal Kota Batu dan Pasar Besar Batu. Jalan ini adalah jalan yang menghubungkan Batu dengan Pujon dan Pare. Teruslah menelusuri jalan ini hingga percabangan yang dekat Bank Danamon. Belok ke percabangan ke arah kiri itu dan terus hingga jalan bercabang lagi menjadi bentuk huruf Y. Ambil cabang Y ke arah kiri, maka anda akan bertemu dengan Jatim Park. Nah, tidak jauh dari Jatim Park ini, anda akan bertemu dengan Batu Night Spectacular di sebelah kiri jalan. Gampang banget!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment